efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Mangkuprawira Hubeis 2007 karyawan dikatakan disiplin apabila dia secara sadar mematuhi aturan dan peraturan dari
perusahaan atau tempat kerjanya. Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo 2005 disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya.
Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu menaati tata tertib.Pada pengertian disiplin juga tersimpul dua hal yang penting,
yaitu tentang waktu dan kegiatan atau perbuatan. Seorang pekerja yang berdisiplin tinggi, masuk kerja tepat pada waktunya, demikian juga
pulang pada waktunya, dan selalu taat pada tata tertib Anoraga, 1992. Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi,
tetapi juga bias dinilai dari sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan. Karyawan yang mempunyai disiplin tinggi
tidak menunda-nunda pekerjaan dan selalu berusaha menyelesaikan tepat waktu Setiawan, 2013.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kedisiplinan kerja adalah sikap seseorang atau kelompok yang
secara sadar mematuhi, menghormati, menghargai, patuh, serta taat pada segala peraturan yang telah ditentukan baik tertulis maupun tidak
tertulis dan mematuhi norma-norma sosial yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aspek-Aspek Kedisiplinan Kerja
Saydam 2005, menyatakan bahwa aspek – aspek kedisiplinan
kerja meliputi; a.
Aspek keteraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat b.
Aspek cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan c.
Aspek cara kerja d.
Aspek keteraturan terhadap apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan
Menurut Moekijat 1990 disiplin kerja dapat dilihat sebagai berikut:
a. Disiplin Waktu
Disiplin waktu diberi pengertian sebagai ketaatan karyawan terhadap waktu kerja. Hal ini meliputi ketaatan karyawan terhadap
jam masuk kerja, pulang kerja dan kehadiran. b.
Disiplin terhadap peraturan-peraturan Disiplin terhadap peraturan-peraturan dapat diartikan sebagai
ketaatan karyawan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungan kerjanya, hal ini meliputi peraturan yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Disiplin ini dapat berupa ketaatan untuk memberitahukan bila tidak masuk kerja, berpakaian dengan
ketentuan, ketaatan dalam menggunakan alat-alat perlengkapan yang tersedia.
c. Disiplin terhadap tanggung jawab
Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab ini dapat diberi pengertian sebagai ketaatan karyawan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan keapdanya.Hal ini meliputi ketaatan karyawan untuk mematuhi cara-cara yang telah
ditentukan, menerima tugas yang dibebankan dan ketaatan untuk menyelesaikan setiap tugas.
Sedangkan Amriyani dalam Prestawan, 2010 menyimpulkan bahwa aspek kedisiplinan kerja mencakup aspek-aspek:
a. Kepatuhan terhadap perintah, yaitu karyawan melakukan
sesuatu yang telah diperintahkan kepadana. b.
Waktu kerja, yaitu merupakan ketentuan yang diberikan kepada karyawan mengenai jangka waktu kerja yang harus dijalani
atau waktu untuk memulai pekerjaan dan meninggalkan pekerjaan.
c. Kepatuhan terhadap peraturan yaitu karyawan wajib untuk
patuh kepada serangkaia aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Pemakaian seragam atau alat kerja dengan hati-hati. Setiap
karyawan wajib menggunakan seragam yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan menggunakan alat kerja sesuai dengan
fungsinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beberapa aspek yang telah diutarakan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa aspek-aspek untuk mengukur kedisiplinan
kerja pada penelitian ini adalah ketaatan dan kepatuhan pada peraturan-peraturan perusahaan, ketepatan waktu dalam hal
memulai pekerjaan dan meninggalkan pekerjaan, tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan, dan memakai bahan serta
perlengkapan kerja sesuai dengan fungsinya.
3. Faktor-Faktor Kedisiplinan Kerja
Helmi 1996
menyatakan bahwa
faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja berasal dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan.
a. Faktor kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem yang dianut. Sistem nilai dalam hal ini yang berkaitan
langsung dengan disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang diajarkan orang tua, guru, dan masyarakat akan digunakan
sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat kerja.Sistem nilai akan terlihat dari sikap sesorang. Sikap
diharapkan akan tercermin dalam perilaku. Perubahan sikap ke dalam perilaku terdapat 3 tingkatan menurut Kelman yaitu: