Tujuan Kedisiplinan kerja KEDISIPLINAN KERJA

E. Hubungan Pengawasan dan Kedisiplinan Kerja Pada Perusahaan

Mikro, Kecil dan Menengah Hasibuan 2009 menyatakan bahwa pengawasan yang baik berarti atasan langsung harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. Pengawasan yang efektif akan merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai begitu pula sebaliknya. Sementara itu Saydam 2005 menyatakan bahwa dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan apa yang telah diciptakan. Pengawasan pemimpin mampu membuat karyawan terbiasa melaksanakan disiplin kerja, sehingga mereka tidak berbuat semaunya di dalam perusahaan. Selain itu, pegawai juga merasa mendapat perhatian, bimbingan dan petunjuk dari atasannya, begitu pula sebaliknya Hasibuan, 2009 Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi, tetapi juga bisa dinilai dari sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan Setiawan, 2013. Seorang pekerja yang berdisiplin tinggi, akan masuk kerja pada waktunya, demikian juga pulang pada waktunya dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI selalu taat pada tata tertib dan berpakaian serta menggunakan alat kerja sesuai aturan,begitu pula sebaliknya Anoraga, 1992. Hubungan ini dibuktikan pula oleh Inayati 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Pengawasan Dengan Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya” yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan disiplin kerja menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah pengawasan. Hasil ini memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan disiplin kerja. Hal ini berarti dengan adanya pengawasan memungkinkan pegawai bekerja dengan disiplin. Pegawai akan bekerja dengan tekun, semangat, dan bertanggung jawab kerja yang tinggi, sehingga hasil kerja optimal. Namun sebaliknya pengawasan yang kurang akan membuat pegawai merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga hasil kerjanya kurang memuaskan.

F. Kerangka Penelitian

BAGAN 1 Skema Pengawasan Pemimpin dan Disiplin Karyawan Pengawasan Pemimpin Baik Buruk  Adanya pengarahan dalam melaksanakan pekerjaan  Aktif mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja prestasi  Memberi petunjuk dalam penyelesaian masalah serta melakukan tindakan koreksi apabila terjadi penyimpangan  Tidak adanya pengarahan dalam melaksanakan pekerjaan  Tidak aktif dalam mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi  Tidak memberi petunjuk dalam penyelesaian masalah dan tidak melakukan tindakan koreksi apabila terjadi penyimpangan Karyawan tidak berbuat semaunya di dalam perusahaan, karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan pengawasan dari atasannya Karyawan akan berbuat semaunya sendiri di dalam perusahaan, karyawan merasa tidak mendapat perhatian, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan pengawasan dari atasannya. Disiplin kerja rendah Disiplin kerja tinggi  Karyawan taat pada tata tertib  Tanggung jawab terhadaptugas yang diberikan  Datang dan pulang sesuai waktunya  Berpakaian dan menggunakana alat kerja sesuai aturan  Karyawan tidak taat pada tata tertib  Tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan  Datang dan pulang semaunya sendiri  Berpakaian dan menggunakana alat kerja semaunya sendiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitan ini adalah adanya hubungan yang positif antara pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja karyawan. Semakin tinggi nilai pengawasan, maka semakin tinggi pula kedisiplinan karyawan yang terbentuk. Sebaliknya, semakin rendah pengawasan maka semakin rendah pula kedisiplinan kerja karyawan perusahaan mikro, kecil, menengah.