Pengertian Kedisiplinan Kerja KEDISIPLINAN KERJA
nilai kedisiplinan. Dalam taraf ini, orang dikategorikan telah mempunyai disiplin diri.
b. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu prosese belajar yang terus menerus. Proses
pembelajaran efektif bila pemimpin memperhatikan prinsip-prinsip konsistensi, adil, bersikap positif dan terbuka. Konsisten adalah
memperlakukan aturan secara konsisten dari waktu ke waktu. Sekali aturan yang telah disepakati dilaknggar, maka rusaklah
sistem aturan tersebut. Adil dalam hal ini adalah memperlakukan seluruh karyawan dengan tidak membeda-bedakan.
Sedangkan Menurut Saydam 2005 faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja dalam suatu organisasi yaitu besar
kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan kepemimpinan dalam perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang
dapat dijadikan pegangan, keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan, ada tidaknya pengawasan pimpinan, ada tidaknya
perhatian kepada para pegawai, dan yang terakhir diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Sementara itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan menurut Hasibuan 2009, yaitu sebagai
berikut: a.
Tujuan dan kemampuan Hal ini ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal
ini berarti bahwa tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan
bersangkutan, agar karyawan bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. Akan tetapi, jika pekerjaan itu
di luar kemampuannya atau jauh di bawah kemampuannya, maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan rendah.
b. Kepemimpinan
Hal ini juga sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh
para bawahannya.
Pimpinan jangan
mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik jika dia sendiri kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya
akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta
sesuai kata dengan perbuatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Insentif tunjangan dan kesejahteraan,
Faktor ini ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena adanya insentif akan memberikan kepuasan dan
kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Artinya semakin besar insentif semakin baik kedisiplinan
karyawan. Sebaliknya, apabila insentif kecil kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk berdisiplin
baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik.
d. Keadilan
Keadilan juga ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa
dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian balas jasa pengakuan atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.
Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya. Dengan
keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.
e. Pengawasan melekat
Hal ini merupakan tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Waskat berarti