4.3.4 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi atau R-square menunjukkan persentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel
terikat. Berikut adalah nilai R-square yang diperoleh dari hasil analisis:
Tabel 4.13 Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of
the estimate
1 0.885 0.784
0.773 0.13784
Sumber : Lampiran 4 Dari tabel 4.13 diketahui nilai R Square sebesar 0.784 hal ini berarti
bahwa indeks prestasi kumulatif mahasiswa S1 Akuntansi dipengaruhi oleh motivasi belajar, gaya belajar dan berpikir kritis sebesar 78,4 .
4.3.5 Uji Hipotesis
4.3.5.1 Uji Spesifikasi Model F
Uji F digunakan untuk menguji apakah model analisis sesuai sebagai alat analisis untuk variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi uji F 0.05 maka H ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa kesesuaian model analisis untuk variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Sedangkan jika F 0.05 maka H diterima dan
H
1
ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis kesesuaian model analisis pengaruh variabel motivasi belajar X
1 ,
gaya belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
terhadap indeks prestasi kumulatif Y dengan menggunakan uji F.
Tabel 4.14 Hasil uji F Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F hitung Sig
Regresi 3.932 3
1.311 68.986
0.000 Residual
1.083 57
0.019 Total
5.015 60
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh nilai F hitung sebesar 68.986 dengan
nilai signifikansi uji F sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan untuk teknik analisis ini cocok untuk
mengetahui pengaruh antara variabel motivasi belajar X
1
, gaya belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
terhadap indeks prestasi kumulatif Y.
4.3.5.2 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika
nilai signifikansi uji t 0.05, maka H ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika nilai signifikansi uji t 0.05, maka H
diterima dan H
1
ditolak, dan dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara parsial variabel motivasi belajar X
1
, gaya belajar X
2
dan berpikir kritis X
3
terhadap indeks prestasi kumulatif Y dengan menggunakan uji t.
Tabel 4.15 Hasil Uji t Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Koefisien Regresi Parameter
bi Std. Error
t
hitung
Sig. Koefisien
Korelasi Parsial
Konstanta 2.243 0.192
11.680 0.000
Motivasi belajar X
1
-0.004 0.003
-1.514 0.136 -0.115
Gaya belajar X
2
0.017 0.001 13.810
0.000 0.863 Berpikir Kritis X
3
0.001 0.003 0.392 0.697 0.029 Sumber : Lampiran 4
Hasil uji t antara variabel motivasi belajar dengan variabel indeks prestasi kumulatif menunjukkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.136 yang
berarti lebih besar dari 0.05 maka H diterima dan H
1
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Motivasi Belajar tidak
berpengaruh secara nyata terhadap Indeks Prestasi Kumulatif. Hasil uji t antara variabel Gaya Belajar dengan variabel indeks
prestasi kumulatif menunjukkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.000 yang berarti lebih besar dari 0.05 maka H
ditolak dan H
1
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Gaya Belajar
berpengaruh secara nyata terhadap Indeks Prestasi Kumulatif. Hasil uji t antara variabel Berpikir Kritis dengan variabel indeks
prestasi kumulatif menunjukkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.697 yang
berarti lebih besar dari 0.05 maka H diterima dan H
1
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Berpikir Kritis tidak
berpengaruh secara nyata terhadap Indeks Prestasi Kumulatif.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pada analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa kesesuaian model analisis variabel motivasi belajar, gaya belajar dan
berpikir kritis cocok untuk mengetahui pengaruh terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa S1 reguler pagi program studi Akuntansi UPN
“Veteran” Jawa Timur. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji F sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Jadi adanya motivasi
belajar, gaya belajar dan berpikir kritis berpengaruh terhadap indeks prestasi kumulatif. Untuk koefisien determinasi atau R square menunjukkan nilai
sebesar 0.784, hal ini berarti bahwa indeks prestasi kumulatif mahasiswa S1 Akuntansi dipengaruhi oleh motivasi belajar, gaya belajar dan berpikir kritis
sebesar 78,4 . Untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya maka peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain agar R square antar
variabel meningkat seperti kebiasaan belajar, keahlian intelektual, metode pengajaran dan lingkungan belajar.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Tusaida 2009 yang hasil uji statistiknya diketahui bahwa motivasi belajar berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar. Hal ini disebabkan karena Tusaida 2009 menggunakan pertanyaan-pertanyaan kuesioner dalam mengukur variabel