4.3.2 Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik analisis regresi adalah untuk mengetahui secara pasti apakah model regresi linier berganda, menghasilkan
keputusan yang BLUE Best Linier Unbiased Estimator.
4.3.2.1 Multikolinearitas
Uji multikoliniearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara
yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari besaran VIF, yaitu :
I. Jika besaran VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
II. Jika besaran VIF 10, maka terjadi multikolinearitas. Ghozali, 2006:
95-96 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh hasil untuk uji
multikolinearitas seperti tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF
Keterangan
Motivasi Belajar X
1
1.510 Non-Multikolinearitas Gaya Belajar X
2
1.030 Non-Multikolinearitas
Berpikir Kritis X
3
1.474 Non-Multikolinearitas
Sumber : Lampiran 3
Nilai VIF dari ketiga variabel bebas, semuanya menunjukkan angka kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi
tersebut tidak mengindikasikan adanya multikolinearitas.
4.3.2.2 Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedasitisitas Sugiyono,
2006; 208. Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai
probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel bebas :
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Penelitian Signifikansi Korelasi
Rank Spearman Keterangan
Motivasi Belajar X
1
0.688 Non-Heteroskedastisitas Gaya Belajar X
2
0.834 Non-Heteroskedastisitas
Berpikir Kritis X
3
0.954 Non-Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 3 Hasil analisis diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi
Rank Spearman untuk variabel Motivasi Belajar, Gaya Belajar dan Berpikir Kritis lebih besar dari 0.05, yang berarti tidak terdapat korelasi
antara residual dengan variabel bebasnya. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3.3 Analisis Regresi Berganda