Bentuk-bentuk Kompensasi Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi

mengembangkan dan menerapkan suatu sistem imbalan tertentu, kepentingan organisasi dan kepentingan para karyawan mutlak perlu diperhitungkan.

a. Bentuk-bentuk Kompensasi

Menurut Mathis dan Jackson 2006:420 ada dua bentuk kompensasi karyawan yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung, yaitu: 1 Kompensasi Langsung a Gaji Pokok Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima oleh seorang karyawan, biasanya berupa upah atau gaji. Upah adalah imbalan kerja yang dihitung secara langsung berdasarkan pada jumlah waktu kerja. Sedangkan, gaji adalah imbalan kerja yang tetap untuk setiap periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja. b Penghasilan Tidak Tetap Penghasilan tidak tetap merupakan jenis kompensasi yang dihubungkan dengan kinerja individual, tim atau organisasional. Jenis penghasilan tidak tetap paling umum untuk sebagian besar karyawan berupa pembayaran bonus dan program insentif. 2 Kompensasi Tidak Langsung Organisasi memberikan banyak penghargaan ekstrinsik dalam cara yang tidak langsung. Dengan kompensasi tidak langsung, karyawan menerima nilai nyata dari penghargaan tersebut tanpa menerima uang tunai yang sebenarnya. a Tunjangan Tunjangan adalah sebuah penghargaan tidak langsung yang diberikan untuk seorang karyawan atau sekelompok karyawan sebagai bagian dari keanggotaan organisasional. Tunjangan dapat berupa asuransi kesehatan, cuti berbayar atau dana pensiun.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi

Menurut Megginson dalam Mangkunegara, 2013:84 ada enam faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu: 1 Faktor Pemerintah Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga baku, biaya transportasiangkutan, inflasi maupun deflasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Karyawan Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh organisasi kepada karyawannya. Hal ini terutama dilakukan oleh organisasi dalam merekrut karyawan yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. 3 Standar dan Biaya Hidup Karyawan Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard dan biaya hidup minimal karyawan. Hal ini karena kebutuhan dasar karyawan harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar karyawan dan keluarganya, maka karyawan akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman akan memungkinkan karyawan dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan organisasi. 4 Ukuran Perbandingan Upah Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi olehukuran besar kecilnya organisasi, tingkat pendidikan karyawan, masa kerja karyawan. Artinya, perbandingan tingkat upah karyawan perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja dan ukuran organisasi. 5 Permintaan dan Persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi karyawan perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah karyawan. 6 Kemampuan Membayar Dalam menentukan kebijakan kompensasi karyawan perlu didasarkan pada kemampuan organisasi dalam membayar upah karyawan. Artinya, dalam menentukan kebijakan kompensasi tidak melebihi batas kemampuan yang ada pada organisasi.

c. Tujuan Kompensasi