Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

pengukuran dikatakan valid. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan nilai r tabel . 2. Uji Reliabilitas Menurut Noor 2014:24 Keandalan pengukuran dengan menggunakan Alfa Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Pada penelitian ini untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Alfa Cronbach, yaitu : Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan ∑ 2 = Jumlah butir pertanyaan = Varians total

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Linier Berganda Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan bagaimana pengaruh variabel independen yaitu disiplin X 1 , stres X 2 , motivasi X 3 dan kompensasi X 4 terhadap variabel dependen yaitu kinerja Y. Untuk melihat adanya pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen ditunjukkan dalam persamaan regresi sebagai berikut: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 Keterangan: Y = kinerja karyawan a = konstanta regresi b 1 = koefisien regresi disiplin b 2 = koefisien regresi stres b 3 = koefisien regresi motivasi b 4 = koefisien regresi kompensasi X 1 = disiplin X 2 = stres X 3 = motivasi X 4 = kompensasi 2. Uji Asumsi Klasik Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Menurut Sarjono dan Julianita 2011:53 Uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisidas. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas adalah membandingkan antara data yang dimiliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data yang dimiliki Sarjono dan Julianita, 2011:53. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian uji parametrik adalah data harus berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi atau tidak. Multikolinieritas adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan di antara variabel bebas. Uji multikolinieritas perlu dilakukan jika jumlah variabel independen lebih dari satu. Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita 2011:70 Multikolinieritas dapat dilihat menggunakan tolerance dan variance inflation factor VIF. Jika VIF 10, tingkat kolinearitas dapat ditoleransi. c. Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi linier berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita, 2011:66 Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatanobservasi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pangamatan yang lain tetap maka disebut homokedatisitas. Model regresi adalah yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan grafik scatterplot. Heteroskedastisitas akan muncul jika terdapat pola tertentu, seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit. Sampel yang bersifat homokedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y. 3. Uji F Uji F digunakan untuk menguji hipotesis bersama-sama. Secara ringkas dapat dituliskan apakah disiplin, stres, motivasi, dan kompensasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja. Langkah-langkah dalam uji F adalah sebagai berikut: a. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan α = 5 signifikansi 5 adalah ukuran standar yang digunakan dalam penelitian. b. Menentukan F hitung dengan menggunakan rumus F hitung : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: R 2 = koefisien determinasi N = jumlah data K = jumlah variabel independen c. Menentukan F tabel df1 = jumlah variabel-1 df2 = n-k Keterangan: n = jumlah sampel k = jumlah variabel independen df = derajat kebebasan d. Kriteria pengujian H diterima dan H a ditolak apabila F hitung F tabel H ditolak dan H a diterima apabila F hitung ≥ F tabel e. Menarik kesimpulan Jika H ditolak dan H a diterima maka disiplin, stres, motivasi, dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jika H diterima dan H a ditolak maka disiplin, stres, motivasi, dan kompensasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Uji t Uji t digunakan untuk menguji hipotesis independen berpengaruh terhadap hipotesis dependen. Langkah-langkah dalam uji t adalah sebagai berikut: a. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikans i menggunakan α = 5 b. Menentukan t hitung dengan menggunakan rumus t hitung : √ √ Keterangan: r = koefisien korelasi parsial k = jumlah variabel independen n = jumlah data c. Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada α = 5 dengan derajat kebebasan df n-k n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen. d. Kriteria pengujian H diterima dan H a ditolak apabila F hitung F tabel H ditolak dan H a diterima apabila F hitung ≥ F tabel e. Menarik kesimpulan Jika H ditolak dan H a diterima maka disiplin, stres, motivasi, dan kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jika H diterima dan H a ditolak maka disiplin, stres, motivasi, dan kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 5. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen disiplin, stres, motivasi, dan kompensasi terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Adapun rumus yang digunakan: Keterangan: R 2 : Koefisien Determinasi X : Variabel Independen b : Koefisien Regresi Y : Variabel Dependen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN