dapat menentukan siswa atau subjek yang akan diteliti dan diwawancarai lebih lanjut dalam penelitian ini.
11. Selasa, 25 April 2017
Pada tanggal ini, peneliti datang kembali ke sekolah untuk melaksanakan wawancara. Wawacara dilakukan kepada 5 siswa yang
telah ditentukan dan didiskusi dengan guru matematika. 5 siswa tersebut dipilih berdasarkan nilai tes hasil belajar. Dari nilai tes hasil
belajar, peneliti mengelompokan menjadi 5 kelompok yaitu rentang nilai 0
– 20 diperoleh 1 siswa dikarenakan siswa tersebut tidak mengikuti tes, rentang nilai 21
– 40 diperoleh 3 siswa, dari 3 siswa tersebut diambil 1 siswa sebagai subjek wawancara, rentang nilai 41
– 60 diperoleh 15 siswa, dari 15 siswa tersebut diambil 3 siswa sebagai
subjek wawancara, rentang nilai 61 – 80 diperoleh 4 siswa, dari 4 siswa
tersebut diambil 1 siswa sebagai subjek wawancara, rentang nilai 81 –
100 tidak ada siswa yang memperoleh nilai dalam rentang nilai tersebut. Wawancara dilakukan di ruang perpustakaan pada saat jam
pembelajaran berlangsung.
B. Analisis
1. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
Dari tes hasil belajar siswa, peneliti mampu mengetahui kesulitan yang dialami siswa dan kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengerjakan soal
materi kubus dan balok. Kesulitan yang dialami siswa dapat diketahui dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal tersebut dan dilihat dari ketidakmampuan siswa dalam mengerjakan soal tersebut.
Ketidakmampuan siswa dapat dilihat dari langkah yang seharusnya tidak dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan. Kemampuan
siswa dilihat dari langkah atau kategori pengerjaan tiap soal menurut Krulik dan Rudnick. Berikut disajikan tabel nilai dari tes hasil belajar yang telah
dilakukan siswa. Tabel berikut untuk melihat nilai yang didapatkan oleh siswa dalam mengerjakan soal materi kubus dan balok. Dari nilai tersebut
dapat dilihat banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa. Semakin kecil nilai yang diperoleh siswa maka kesalahan yang dilakukan siswa semakin
banyak. Selain itu siswa yang tidak mengerjakan soal yang diberikan maka siswa juga memperoleh nilai yang rendah.
Tabel 4.2 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
No. Kode
Siswa Skor
Total Skor
1 2
3 4
1 S1
13 5
17 15
55 2
S2 14
13 18
18 63
3 S3
11 10
20 41
4 S4
13 5
9 17
44 5
S5 15
20 35
6 S6
11 10
20 41
7 S7
17 20
20 13
70 8
S8 14
14 28
9 S9
14 16
16 9
55 10
S10 13
5 8
15 41
11 S11
14 9
16 16
55 12
S12 14
18 32
13 S13
12 20
32 14
S14 13
13 19
45 15
S15 10
5 13
20 48
16 S16
12 12
20 42
17 S17
10 15
17 16
58 18
S18 10
7 13
18 48
19 S19
20 S20
10 20
17 20
67 21
S21 10
7 7
20 44
22 S22
14 23
16 6
59 23
S23 9
8 10
25 52
Sebelum melakukan analisis kesulitan dan kemampuan siswa yang dilihat dari tes hasil belajar, peneliti melakukan pengelompokan siswa yang
menjawab benar, menjawab salah, maupun yang tidak menjawab tidak mengerjakan dari tiap-tiap butir soal. Tabel 4.3 merupakan tabel hasil dari
pengelompokan siswa tersebut.
Tabel 4.3 Pengelompokan siswa dalam tes hasil belajar
No Nomor
Soal Siswa menjawab
Benar Siswa
Menjawab Salah
Siswa Tidak Menjawab
Tidak Mengerjakan
1 1
S1, S2, S4, S7, S8, S9, S10, S11, S12,
S15, S18, S21, S22 S3, S6, S13, S14,
S16, S17, S20, S23
S5, S19
2 2
S7, S9, S12, S17, S20, S22
S1, S2, S4, S8, S10, S11, S15,
S18, S21, S23 S3, S6, S13, S14,
S16, S19
3 3
S1, S2, S4, S7, S9, S10, S11, S15, S17,
S18, S20, S21, S22 S3, S5, S6, S14,
S16, S23 S8, S12, S13, S19
4 4
S9, S20, S23 S1, S2, S3, S4,
S5, S6, S7, S10, S11, S13, S14,
S15, S16, S17, S18, S21, S22
S8, S12, S19
a. Kesalahan yang dilakukan siswa
Analisis kesalahan yang dilakukan siswa dilihat berdasarkan kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tes hasil
belajar. Analisis ini dilakukan pada setiap nomor dimana pada nomor tersebut terdapat siswa yang melakukan kesalahan. Berikut ini adalah
tabel analisis kesalahan menurut Newman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 Analisis kesalahan menurut Newman
Kode Siswa
Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Deskripsi Kesalahan yang
Dilakukan Siswa Kesalahan yang
Dilakukan Siswa Menurut Newman
Soal Nomor 1 S3, S6,
S14, S16,
S23
- Siswa melakukan kesalahan
dalam melakukan perhitungan konversi satuan panjang dari
m
ke
cm
. -
Siswa melakukan kesalahan dalam
menuliskan rumus
untuk menghitung panjang kawat yang dibutuhkan untuk
membuat kerangka kubus. -
Siswa melakukan kesalahan dalam
menghitung siswa
panjang kawat, yaitu −
= .
-
Process skills error
-
Transformation error
-
Process skills error
S13 Contoh 2
- Siswa melakukan kesalahan
dalam melakukan perhitungan konversi satuan panjang dari
m
ke
cm
. -
Process skills error
S17, S20
Contoh 3 -
Siswa tidak
menjawab pertanyaan yang dimaksud
dari soal. -
Comprehension error
Soal Nomor 2 S23
Contoh 1 -
Siswa melakukan kesalahan dalam menuliskan langkah
pengerjaan dari soal yang diberikan.
rumus yang
digunakan tidak tepat. -
Transformation error
S1, S4, S10,
S15, S18,
S21 Contoh 2
- Siswa melakukan kesalahan
dalam langkah
mencari panjang rusuk kubus.
- Siswa melakukan kesalahan
dalam menghitung volume kubus,
× ×
= .
-
Transformation error
-
Process skills error
S2, S8,
S11 Contoh 3
- Siswa menuliskan langkah
yang tidak perlu dilakukan. -
Siswa melakukan kesalahan dalam
menuliskan rumus
panjang diagonal
kubus. Rumus
panjang diagonal
kubus adalah ; dimana
merupakan panjang rusuk kubus.
Sedangkan siswa
menuliskan rumus diagonal bidang kubus adalah
. Karena hal tersebut, siswa
tidak menemukan solusi yang tepat dalam mencari panjang
rusuk kubus
dengan menggunakan
panjang diagonal bidang kubus.
- Siswa melakukan kesalahan
dalam menuliskan satuan. Siswa
menuliskan =
. merupakan suatu
luasan sedangkan
liter merupakan satuan volume.
-
Comprehension error
-
Transformation error
-
Encoding error
Soal Nomor 3 S3, S5,
S6, S14,
S16
Contoh 1 -
Siswa melakukan kesalahan dalam membaca soal yang
diberikan. Dalam
soal diketahui
panjang balok
tetapi siswa
menuliskan .
-
Reading error
S23 Contoh 2
- Siswa mencari tinggi balok
dengan menggunakan rumus cepat
teorema Pythagoras
yang diajarkan oleh guru matematika. Setelah itu siswa
mengkalikan tinggi tersebut dengan panjang dan lebar
balok yang telah diketahui dan membaginya dengan panjang
rusuk kubus yang diketahui pula
dengan tidak
memperhatikan penulisan
yang benar. -
Transformation error
Soal Nomor 4 S3, S5,
S6, S10,
S13, S14,
S16, S22
Contoh 1 -
Siswa melakukan kesalahan dalam menuliskan apa yang
ditanyakan dari soal. Yang ditanyakan dari soal yaitu
debit air sedangkan siswa menuliskan waktu.
- Siswa melakukan kesalahan
dalam mensubtitusikan apa yang diketahui ke dalam
rumus yang digunakan. Siswa mensubtitusikan waktu yang
telah diketahui ke dalam debit air
yang seharusnya
ditanyakan. -
Siswa melakukan kesalahan dalam menuliskan satuan dari
debit air pada kesimpulan yang mereka tulis. Siswa
menuliskan
satuan debit
dengan satuan waktu, yaitu menit.
-
Comprehension error
-
Transformation error
-
Encoding error
S1, S2, S4, S7,
S11, S15,
S17, S18,
S21 Contoh 2
- Siswa melakukan kesalahan
dalam proses menghitung. -
Siswa melakukan kesalahan dalam menuliskan satuan dari
debit air pada kesimpulan yang mereka tulis. Siswa
menuliskan
satuan debit
dengan satuan waktu, yaitu menit.
-
Process skills error
-
Encoding error
Tabel 4.5 Rekapan jenis kesalahan yang dilakukan siswa menurut Newman
No. Soal
Kode Siswa Kesalahan yang dilakukan
siswa menurut Newman
1 S17, S20
Comprehension Error
S3, S6, S14, S16, S23
Transformasion Error
S3, S6, S13, S14, S16, S23
Process Skills Error
2 S2, S8, S11
Comprehension Error
S1, S2, S4, S8, S10, S11, S15, S18, S21, S23
Transformasion Error
S1, S4, S10, S15, S18, S21
Process Skills Error
S2, S8, S11
Encoding Error
3 S3, S5, S6, S14, S16
Reading Error
23
Transformasion Error
4 S3, S5, S6, S10, S13, S14, S16, S21,
S22
Transformasion Error
S1, S2, S4, S7, S11, S15, S17, S18, S21
Process Skills Error
S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S10, S11, S13, S14, S15, S16, S17, S18, S21,
S22
Encoding Error
b. Kemampuan yang dimiliki siswa
Pada analisis kemampuan ini, peneliti menganalisis data tes hasil belajar siswa yang menjawab benar pada masing-masing butir soal.
Analisis kemampuan yang dilakukan ini berdasarkan teori pemecahan masalah menurut Krulik dan Rudnick. Berikut adalah tabel analisis
kemampuan yang dimiliki siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6 Kemampuan yang dimiliki siswa
Kode siswa
Hasil Pekerjaan Siswa Deskripsi Kemampuan yang
Dimililiki Siswa Menurut Krulik dan Rudnick
Soal Nomor 1 S1, S2,
S4, S7, S8, S9,
S10, S11,
S12, S15,
S18, S21, S22
Contoh 1 -
Siswa mampu
mengidentifikasi pertanyaan, siswa mampu menuliskan
apa yang diketahui dan ditanyakan. - Siswa mampu membuat perencanaan
pemecahan masalah yaitu dengan membuat model matematika dari soal
yang diberikan. - Siswa mampu memilih strategi yaitu
dengan menggunakan rumus yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
rumus untuk menghitung panjang kawat yang digunakan untuk membuat
kerangka balok.
- Siswa mampu menemukan solusi dari soal,
siswa mampu
melakukan perhitungan dengan tepat dan benar,
yaitu: •
Siswa mampu
mensubtitusikan panjang, lebar, dan tinggi balok ke
dalam rumus
untuk mencari
panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka balok
• Siswa dapat menghitung panjang
sisa kawat
yaitu dengan
mengkurangkan panjang
kawat
yang dimiliki dengan panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka balok. -
Siswa mampu menuliskan kesimpulan dari hasil yang telah diperoleh.
S3, S6, S14,
S16, S23 Contoh 2
- Siswa
mampu mengidentifikasi
pertanyaan. - Siswa mampu membuat perencanaan
pemecahan masalah yaitu dengan membuat modela matematika dari soal
yang diberikan. - Siswa mampu memilih strategi yaitu
dengan menggunakan rumus yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
rumus untuk menghitung panjang kawat yang digunakan untuk membuat
kerangka balok, tetapi siswa salah dalam
menuliskan rumus
yang digunakan.
- Siswa
mengetahui rumus
yang digunakan untuk menghitung panjang
sisa kawat
yaitu dengan
mengkurangkan panjang kawat yang dimiliki dengan panjang kawat yang
dibutuhkan untuk membuat kerangka balok.
S13 Contoh 3
- Siswa
mampu mengidentifikasi
pertanyaan. - Siswa mampu membuat perencanaan
pemecahan masalah yaitu dengan membuat model matematika dari soal
yang diberikan. - Siswa mampu memilih strategi yaitu
dengan menggunakan rumus yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
rumus untuk menghitung panjang kawat yang digunakan untuk membuat
kerangka balok.
- Siswa mampu
mensubtitusikan panjang, lebar, dan tinggi balok ke
dalam rumus untuk mencari panjang kawat
yang dibutuhkan
untuk membuat kerangka balok
- Siswa dapat menghitung panjang sisa
kawat yaitu dengan mengkurangkan panjang kawat yang dimiliki dengan
panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka balok.
- Siswa tidak menemukan solusi yang
tepat karena
siswa melakukan
kesalahan dalam mengkonversikan satuan panjang
menjadi satuan panjang
.
Soal Nomor 2 S7, S9,
S12, S17,
S20, S22
Contoh 1 - Siswa
mampu mengidentifikasi
pertanyaan, menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari
soal - Siswa mampu membuat perencanaan
pemecahan masalah yaitu dengan membuat model matematika dari soal
yang diberikan. - Siswa mampu memilih strategi yaitu
dengan menggunakan rumus yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
rumus untuk mencari panjang rusuk kubus jika diketahui panjang diagonal
bidang kubus dan juga rumus untuk menghitung volume kubus.
- Siswa mampu menemukan solusi dari soal,
siswa mampu
melakukan perhitungan dengan tepat dan benar,
yaitu: •
Siswa mampu mencari panjang rusuk kubus yang diketahui panjang
diagonal kubus •
Siswa mampu
mensubtitusikan panjang rusuk kubus ke dalam
rumus volume kubus.
S1, S4, S10,
S15, S18, S21
Contoh 2 -
Siswa mampu
mengidentifikasi pertanyaan.
- Siswa mampu membuat perencanaan pemecahan masalah yaitu membuat
model matematika dari soal yang diberikan.
- Siswa mampu memilih strategi yaitu dengan menggunakan rumus yang
telah dipelajari sebelumnya, yaitu rumus menghitung volume kubus.
S2, S8, S11
Contoh 3 -
Siswa mampu
mengidentifikasi pertanyaan.
- Siswa mampu membuat perencanaan pemecahan masalah yaitu membuat
model matematika dari soal yang diberikan.
Soal Nomor 3 S1, S2,
S4, S7, S9, S10,
S11, S15,
S17, S18,
S20, S21, S22
Contoh 1 - Siswa
mampu mengidentifikasi
pertanyaan. - Siswa mampu membuat perencanaan
pemecahan masalah yaitu dengan membuat model matematika dari soal.
- Siswa mampu memilih strategi yaitu dengan menggunakan rumus yang
telah dipelajari sebelumnya, yaitu rumus volume balok dan rumus
volume kubus
- Siswa mampu menemukan solusi dari soal,
siswa mampu
melakukan perhitungan, yaitu:
• Siswa
mampu melakukan
perhitungan untuk mencari tinggi kenaikan air jika voume balok sama
dengan volume
kubus yang
diketahui panjang dan lebar balok serta panjang rusuk kubus.
• Siswa
mampu mensubtitusikan
panjang, lebar, dan tinggi balok ke dalam rumus volume balok serta
mensubtitusikan panjang
rusuk kubus ke dalam volume kubus.
S3, S5, S6, S14,
S16 Contoh 2
- Siswa mampu
mengidentifikasi pertanyaan.
- Siswa mampu membuat perencanaan pemecahan masalah yaitu dengan
membuat model matematika dari soal. - Siswa mampu memilih strategi yaitu
dengan menggunakan rumus yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
rumus volume balok dan rumus volume kubus
- Siswa mampu melakukan perhitungan, yaitu:
• Siswa
mampu melakukan
perhitungan untuk mencari tinggi kenaikan air jika voume balok sama
dengan volume
kubus yang
diketahui panjang dan lebar balok serta panjang rusuk kubus.
• Siswa
mampu mensubtitusikan
panjang, lebar, dan tinggi balok ke dalam rumus volume balok serta
mensubtitusikan panjang
rusuk kubus ke dalam volume kubus.
- Siswa melakukan kesalahan dalam
menuliskan panjang balok yang telah diketahui,
sehingga solusi
yang diperoleh siswa kurang tepat.
- Siswa mampu menuliskan kesimpulan
dari solusi yang diperoleh, hanya saja kurang tepat karena solusi yang
diperoleh juga kurang tepat.
S23 Contoh 3
- Siswa
mampu mengidentifikasi
pertanyaan. Siswa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari
soal yang diberikan. -
Siswa memahami apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan.
Soal Nomor 4 S9, S20,
S23
Contoh 1 - Siswa
mampu mengidentifikasi
pertanyaan. - Siswa mampu membuat perencanaan
pemecahan masalah yaitu dengan membuat model matematika dari soal
yang diberikan. - Siswa mampu memilih strategi yaitu
dengan menggunakan rumus yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
rumus volume balok dan rumus mencari debit air.
- Siswa mampu menemukan solusi dari soal,
siswa mampu
melakukan perhitungan, yaitu:
• Siswa
mampu mensubtitusikan
panjang, lebar, dan tinggi balok ke dalam rumus volume balok.
• Siswa mampu menentukan debit air
dengan waktu dan volume balok telah diketahui.
- Siswa mampu menuliskan kesimpulan
dari hasil yang telah diperoleh. S1, S2,
S4, S7, S11,
S15, S17,
S18, S21 Contoh 2
- Siswa mampu
mengidentifikasi pertanyaan.
- Siswa mampu membuat perencanaan pemecahan masalah yaitu dengan
membuat model matematika dari soal yang diberikan.
- Siswa mampu memilih strategi yaitu dengan menggunakan rumus yang
telah dipelajari sebelumnya, yaitu rumus volume balok dan rumus
mencari debit air.
- Siswa mampu melakukan perhitungan, yaitu:
• Siswa
mampu mensubtitusikan
panjang, lebar, dan tinggi balok ke dalam rumus volume balok.
• Siswa
mampu mensubtitusikan
waktu dan volume balok telah diketahui kedalam rumus debit air.
- Siswa melakukan kesalahan dalam
melakukan perhitungan
ketika mencari debit air.
S3, S5, S6, S10,
S13, S14,
S16, S22 Contoh 3
- Siswa mampu
mengidentifikasi pertanyaan.
Siswa melakukan
kesalahan dalam memahami apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan.
- Siswa mampu membuat perencanaan pemecahan masalah yaitu dengan
membuat model matematika dari soal yang diberikan.
- Siswa mampu memilih strategi yaitu dengan menggunakan rumus yang
telah dipelajari sebelumnya, yaitu rumus volume balok dan rumus
mencari debit air.
- Siswa mampu melakukan perhitungan, yaitu:
• Siswa
mampu mensubtitusikan
panjang, lebar, dan tinggi balok ke dalam rumus volume balok dan
memperoleh volume balok dengan tepat.
- Siswa melakukan kesalahan dalam
mensubstitusikan waktu yang telah diketahui kedalam rumus debit air.
Tabel 4.7 Rekapan hasil kemampuan yang dimiliki siswa menurut Krulik dan
Rudnick
No. Soal
Kode Siswa Kemampuan yang dimiliki Siswa
Menurut Rudnik dan Krulik
1 S1, S2, S3, S4, S6, S7, S8, S9,
S10, S11, S12, S13 S14 S15, S16, S17 S18, S20 S21, S22,
S23
Read and Think
S1, S2, S3, S4, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13 S14 S15,
S16, S17 S18, S20 S21, S22, S23
Explore and Plan
S1, S2, S3, S4, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13 S14 S15,
S16, S17 S18, S20 S21, S22, S23
Select a strategy
S1, S2, S4, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S15, S18, S21, S22
Find an answer
S2, S7, S8, S9, S11, S12, S22,
Reflect and extend
2 S1, S2, S4, S7, S8, S9, S10,
S11, S12, S15, S17, S18, S20, S21,S22
Read and Think
S1, S2, S4, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S15, S17, S18, S20,
S21,S22
Explore and Plan
S1, S4, S7, S9, S10, S12, S15, S17, S18, S20, S21, S22
Select a strategy
S7, S9, S12, S17, S20, S22
Find an answer
S7
Reflect and extend
3 S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S9,
S10, S11, S14, S15, S16, S17, S18, S20, S21, S22, S23
Read and Think
S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S9, S10, S11, S14, S15, S16, S17,
S18, S20, S21, S22
Explore and Plan
S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S9, S10, S11, S14, S15, S16, S17,
S18, S20, S21, S22
Select a strategy
S1, S2, S4, S7, S9, S10, S11, S15, S17, S18, S20, S21, S22
Find an answer
Tidak ada
Reflect and extend
4 S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S9,
S10, S11, S13, S14, S15, S16, S17, S18, S20, S21, S22, S23
Read and Think
S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S9, S10, S11, S13, S14, S15, S16,
S17, S18, S20, S21, S22, S23
Explore and Plan
S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S9, S10, S11, S13, S14, S15, S16,
S17, S18, S20, S21, S22, S23
Select a strategy
S9, S20, S23
Find an answer
S20
Reflect and extend
2. Analisis Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini digunakan peneliti untuk mengetahui kesulitan dam penyebab kesulitan siswa dalam belajar. Wawancara yang
telah dilakukan pada tanggal 25 April 2017 kepada 5 siswa yang telah dipilih mendapatkan hasil sebagai berikut:
a. Analisis hasil wawancara siswa S6
P : “susahnya pada bagian mana? Nomor berapa?”
S6 : “nomor 1”
P : “kamu merasa kesulitannya pada nomor satu gimana?”
S6 : “gak dong”
P : “nomor 2 itu kan yang diketahui apa?”
S6 : “diagonal bidang balok”
P : “Diagonal bidang balok itu contohnya yang mana?”
S6 : “
” P
: “ , itu apa? Itu kan bidang alas balok, kalau diagonal bidangnya yang
mana? Garis yang menghubungkan titik apa dan apa? ”
S6 : “gak dong”
Dari hasil wawancara siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 2. Siswa tidak paham dengan apa yang dimaksud diagonal
bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal. Pada analisis tes hasil belajar, ditemukan kesalahan siswa pada saat siswa mengerjakan soal
nomor 2.
P : “terus kan guru matematika sudah menjelaskan, kamu paham gak?”
S6 : “gak”
P : “gak pahamnya kenapa?”
S6 : “ya itu, kecepeten mengajarnya cepat”
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami unsur-unsur kubus dan balok karena pada saat pembelajaran guru menjelaskan materi dengan
cepat. b.
Analisis hasil wawancara siswa S7
P : “Lha dari soal ulangan ini, menurutmu yang susah nomor berapa dan yang
mudah nomor berapa?” S7
: “Semua susah, gak ada yang mudah.” P
: “Kalo semua susah, susahnya dibagian mana?” S7
: “Sik bentar, Nomor 2.” P
: “Nomor 2 susahnya dibagian mana?” S7
: “Bingung.” P
: “Bingungnya kenapa?” S7
: “diagonal itu.”
Siswa S7 mengatakan bahwa semua materi kubus dan balok ini susah. Saat ditanya pada nomor berapa yang susah siswa S7 mengalami
kebingungan pada soal nomor 2. Siswa merasa kebingungan saat diminta untuk mencari diagonal bidang balok. Hal ini kurang sesuai
dengan hasil analisis pada tes hasil belajar, siswa S7 dapat menjawab soal nomor 2 dengan benar.
P : “Gimana guru matematika kalo ngajar?”
S7 : “pak T tu kalo ngajar banyak gojeknya becandanya.”
P : “Terus materinya tersampaikan gak?”
S7 : “Iya.”
P : “Berarti paham dong harusnya?”
S7 : “Iya, tapi cuma pas nyampeinnya itu aja.”
P : “Setelah itu?”
S7 : “Lupa.”
Siswa paham dengan materi yang dijelaskan oleh guru, hanya pada saat pembelajaran itu saja setelah itu siswa lupa dengan materi yang
dipelajari. Selain itu siswa juga beranggapan kalau dalam mengajar guru banyak becandanya.
c. Analisis hasil wawancara siswa S12
P : “Sulitnya dibagian mana? Nomor berapa?”
S12 : “Volume balok”
P : “Kalo rumus volume balok itu apa?”
S12 : “ × ”
P : “ × ?”
S12 : “Kali dua”
P : “Duanya itu apa maksudnya?”
S12 : siswa hanya diam, seperti orang tidak paham P
: “Kenapa kok volume balok × × bukan × × ?” S12
: “Susah”
Siswa S12 merasa kesulitan dalam memahami rumus volume balok. Saat siswa ditanya rumus balok itu apa, siswa menjawab dengan salah
rumus tersebut, dan ketika ditanya lebih lanjut kenapa rumusnya bisa seperti itu siswa menjawab bahwa rumus tersebut susah.
P : “Kamu waktu pembelajaran sering memperhatikan gurunya saat mengajar
tidak?” S12
: “Nggak” P
: “Kenapa kok enggak?” S12
: “Males” P
: “Kamu tu kalo belajar matematika rumusnya kamu pahami atau hanya kamu hafalin aja.”
S12 : “Hafalin”
P : “Jadi semua rumus matematika kamu hafalin terus?”
S12 : “Ya kalo mau ulangan”
Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ulangan karena pada saat pembelajaran di kelas siswa malas untuk memperhatikan guru
saat mengajar. Siswa juga hanya menghafalkan rumus saja ketika belajar matematika tanpa memahami maksud dari rumus tersebut.
d. Analisis hasil wawancara siswa S13
P : “Yang susah pada bagian yang mana?”
S13 : “Yang susah itu soal cerita.”
P : “Soal cerita nomor berapa?”
S13 : “Nomor 1. Ehh nomor 3”
P : “nomor 3? Susahnya bagian mana?”
S13 : “Itu gak tau caranya.”
P : “Bukannya kemarin udah dijelasin sama gurunya?”
S13 : “Iya, tapi tetep gak dong.”
Siswa S13 merasa kesulitan dengan soal cerita nomor 6\3. Siswa tidak paham langkah pengerjaan soal nomor 3. Siswa juga tidak
mengerjakan soal nomor 3 saat ulangan. Hal ini sesuai dengan tabel 4.3 dimana siswa S13 tidak mengerjakan soal nomor 3 pada saat tes.
P : “nah kamu kalo gak dong gitu gak tanya lagi sama gurunya atau suruh jelasin
ulang?” S13
: “Gak.” P
: “Kenapa?” S13 : ketawa
P : “Jawab jujur aja. Kenapa?”
S13 : “Kenapa yo, kalo sama pak Tanto itu kecepetan e.”
P : “Kecepetannya gimana? Ngajarnya cepet banget gitu?”
S13 : “He.em, ngomong aja cepet. Harus cepet gitu jadinya kan gak dong gak
masuk.”
Menurut pendapat siswa S13, guru saat menjelaskan materi terlalu cepat dan semua harus dikerjakan dengan cepat, sehingga siswa tidak
menangkap apa yang dimaksud guru. e.
Analisis hasil wawancara siswa S15
P : “kalo gak mudah, susahnya dibagian mana?”
S15 : “susah e di situ, hehhe”
P : “Di situ tu, dibagian mana?”
S15 : “Sebentar mbak S15 melihat kembali soal ulangan. Belum bisa yo mbak.”
P : “Kamu belum bisanya kenapa, dibagian apa?”
S15 : “Gak tau”
P : “Kok gak tau?”
S15 : “Gak suka matematika.”
Karena siswa tidak menyukai matematika siswa menganggap bahwa semua soal ulangan yang diberikan itu susah. Siswa merasa kesulitan
pada saat menghitung. Dari hasil analisis pada tes hasi belajar, siswa melakukan kesalahan pada soal nomor 2.
P : “Rumus luas permukaan balok itu apa?”
S15 : “ × × ”
P : “ × × itu rumus luas permukaan balok atau volume balok?”
S15 : “volume”
P : “kalau luas permukaan?”
S15 : “
� × .”
P : “
� × itu kan luas alasnya terus kalau luas seluruh
permukaan balok? S15
: “kalo tingginya gak tau mbak, pusing.”
Dari hasil wawancara siswa memang merasa kurang paham dalam menentukan rumus volume dan luas permukaan balok. Siswa belum
dapat membedakan rumus volume balok dengan rumus luas permukaan balok.
P : “oke. Kalo waktu pembelajaran di kelas itu, kondisinya nyaman gak buat
belajar?” S15
: “gak.” P
: “gak nyamannya kenapa?” S15
: “berisik, rame.” P
: “Kalo kamu kesulitan belajar, guru matematikamu sering gak ngajari ulang atau jelasin ulang ke kamu?”
S15 : “kadang kalo ditanya itu malah marah-marah. “
P : “Kalo ditanya marah-marah?”
S15 : “Iki ki mau wis ana sik takon, takon meneh. Ini tadi tu udah ada yang tanya,
tanya lagi”
Kondisi kelas yang rame dan ribut serta guru yang ketika diminta suruh menjelaskan ulang tetapi marah-marah membuat siswa merasa
tidak nyaman saat pembelajaran berlangsung. 3.
Analisis kesulitan belajar Berdasarkan hasil analisis kesalahan pada tes hasil belajar dan hasil
wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dari tiap-tiap nomor soal berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Martini 2014:188 yaitu
sebagai berikut. a.
Soal nomor 1 Pada soal nomor 1, siswa S3, S6, S13, S14, S16 dan S23 melakukan
kesalahan dalam perhitungan. Kesalahan ini bisa terjadi karena siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan ataupun karena siswa lemah
dalam menghitung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Soal nomor 2
Pada soal nomor 42siswa S1, S2, S4, S8, S10, S11, S15, S18, S21, dan S23 melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus yang digunakan.
Kesalahan yang dilakukan siswa tersebut terjadi karena siswa kesulitan dalam mentransfer pengetahuan, yaitu dimana siswa kesulitan dalam
menggunakan rumus yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
c. Soal nomor 3
Pada soal nomor 3 siswa S3, S5, S6, S14, dan S16 melakukan kesalahan dalam membaca soal yang diberikan. kesalahan yang dilakukan siswa
ini karena siswa kurang teliti dalam mencermati apa yang diketahui dari soal yang diberikan. Siswa S23 melakukan kesalahan dalam
menggunakan rumus yang digunakan dan dalam memahami maksud yang diberikan dari soal. Kesalahan yang dilakukan siswa ini
dikarenakan siswa kesulitan dalam mentransfer pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
d. Soal nomor 4
Pada soal nomor 4 siswa S3, S5, S6, S10, S13, S14, S16, S21, dan S22 melakukan kesalahan dalam memahami maksud yang ditanyakan dari
soal. Kesalahan yang dilakukan siswa ini dapat dikarenakan bahasa matematika yang dimiliki siswa kurang maupun karena siswa kesulitan
dalam mentransfer pengetahuan yang dimilikinya. Siswa kesulitan dalam mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika dan siswa
kesulitan dalam menerapkan rumus yang telah dipelajari sebelumnya ke dalam permasalahan yang diberikan. Sedangkan siswa S1, S2, S4, S7,
S11, S15, S17, S18, dan S21 melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungan. Kesalahan yang dilakukan siswa ini terjadi karena siswa
lemah dalam mneghitung. 4.
Faktor penyebab kesulitan belajar Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada siswa S6, S7, S12,
S13, dan S15 pada hari Selasa 25 April 2017, diperoleh faktor yang menyebabkan siswa kesulitan belajar matematika sebagai berikut.
a. Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar matematika meliputi:
a Cara mengajar guru saat pembelajaran berlangsung terlalu cepat
Cara mengajar guru yang terlalu cepat membuat siswa kurang menangkap materi yang dipelajari dengan baik, siswa memahami
materi secara setengah-setengah. Hal ini akan menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep dan menerapkannya
dalam persoalan yang dihadapi. b
Guru yang ketika diminta menjelaskan ulang materi tetapi tidak merespon siswa dengan baik
Respon guru yang kurang baik terhadap siswa membuat siswa merasa malas dan segan jika meminta guru untuk menjelaskan ulang
materi tersebut. Akibatnya pemahaman siswa tentang materi tersebut masih kurang.
c Suasana kelas yang tidak kondusif
Suasana kelas yang cenderung ramai dan gaduh membuat pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Suasana yang ramai akan
membuat siswa tidak mampu berkonsentrasi penuh dengan materi yang diajarkan sehingga siswa kurang memahami materi yang
sedang dipelajari. d
Suasana belajar di rumah yang tidak mendukung Ketika belajar di rumah, suasana rumah yang tidak kondusif
membuat siswa malas untuk belajar maupun membuat siswa tidak dapat berkonsentrasi penuh dalam belajar. Misalnya, ketika sedang
belajar di rumah, orang tua menyuruh siswa tersebut untuk pergi belanja ke warung. Ini akan membuat konsentrasi siswa dalam
belajar menjadi berkurang. e
Teman pergaulan yang tidak mendukung Pada saat sedang belajar tiba-tiba teman mengajak untuk bermain
dan jika tidak mau ikut bermain maka siswa tersebut akan diejek atau di
bully
oleh teman-temannya. Kondisi seperti ini membuat siswa tidak belajar dan siswa asik bermain dengan teman-temannya.
b. Faktor internal
Faktor-faktor internal yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar matematika meliputi:
a Siswa kurang menyukai pelajaran matematika
Dari hasil wawancara dan observasi siswa yang tidak menyukai matematika dikarenakan siswa menganggap bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit. Pemikiran siswa yang seperti ini membuat siswa merasa kesulitan untuk belajar matematika dan
menganggap bahwa matematika itu tidak penting. b
Siswa malas belajar matematika Sifat malas untuk belajar yang terdapat dalam diri siswa membuat
siswa tidak mau belajar matematika. Siswa yang tidak mau belajar atau malas belajar ini akan mengakibatkan siswa tersebut kurang
dalam mengembangkan kemampuan matematika yang dimilikinya sehingga siswa merasa kesulitan jika dihadapkan dengan suatu
persoalan matematika.
C. Pembahasan