9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Matematika
Matematika merupakan pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian logika, pengetahuan terstruktur yang memuat sifat-sifat, teori-teori dibuat
secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang dibuktikan kebenarannya Johnson dan Rising, 1972 dalam
Ruseffendi 1988:2 dalam Mubiar Agustin 2014:46. Menurut Paling dalam Abdurrahman, 2009:252 ide matematika berbeda-beda, tergantung pada
pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi;
tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup
segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis. Paling juga mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan
jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran,
menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan
menggunakan hubungan-hubungan. Berdasarkan pendapat Paling tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menemukan jawaban atas tiap masalah yang
dihadapinya, manusia akan menggunakan 1 informasi yang berkaitan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah yang akan dihadapi; 2 pengetahuan tentang bilangan, bentuk, dan ukuran; 3 kemampuan untuk menghitung; 4 kemampuan untuk mengingat
dan menggunakan hubungan-hubungan. Sedangkan menurut Fanu dalam Mubiar Agustin, 2014:45 elemen-elemen yang dibutuhkan dalam belajar
matematika adalah kemampuan membaca dan menulis, kemampuan membedakan suatu ukuran, kemampuan mengidentifikasi urutan-urutan,
kemampuan menggunakan simbol-simbol abstrak, kemampuan aritmatika, kemampuan spatial, kemampuan menggunakan logika,
short term and long term memory
. Selanjutnya, menurut Johnson Myklebust dalam Abdurrahman, 2003:252 matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi
praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan
tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius dalam Abdurrahman 2003:253 mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena
matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-
pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika