Deskripsi Penelitian DESKRIPSI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

51

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Institut Indonesia pada materi Kubus dan Balok. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal materi kubus dan balok. Adapun kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 4.1 Kegiatan selama penelitian Tahap Waktu Kegiatan 1 Selasa, 28 November 2016 Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyerahkan surat izin penelitian dan berdiskusi dengan kepala sekolah tentang karakteristik siswa yang ada di SMP Institut Indonesia 2 Jumat, 2 Desember 2016 Bertemu dan berdiskusi dengan guru matematika SMP Institut Indonesia kelas VIII bahwa peneliti akan melakukan penelitian di kelas VIII, dan menyampaikan topik atau materi yang akan diteliti 3 Selasa, 6 Desember 2016 Bertemu dan berdiskusi dengan guru matematika tentnag kelas yang kan digunakan untuk penelitian dan karakteristik siswa dari kelas tersebut 4 Selasa, 21 Maret 2017 Bertemu dan berdiskusi dengan guru matematika tentang observasi yang akan dilaksanakan di kelas VIII A 5 Sabtu, 25 Maret 2017 Observasi kelas Pertemuan I 6 Sabtu, 31 Maret 2017 Observasi kelas Pertemuan II 7 Selasa, 4 April 2017 Observasi kelas Pertemuan III 8 Sabtu, 8 April 2017 Memberikan tes hasil belajar siswa diikuti 12 siswa, 11 siswa tidak masuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Selasa, 11 April 2017 Memberikan tes hasil belajar kepada siswa yang tidak masuk pada 8 April 2017 diikuti 10 siswa 10 Sabtu, 22 April 2017 Bertemu dan berdiskusi dengan guru matematika tentang siswa yang baik untuk dijadikan subjek penelitian berdasarkan hasil tes 11 Selasa, 25 April 2017 Wawancara kepada 5 siswa yang dijadikan subjek wawancara penelitian Adapun penjelasan dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Selasa, 28 November 2016 Pada tanggal tersebut peneliti datang ke SMP Institut Indonesia untuk bertemu dengan kepala sekolah. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan datang yaitu untuk meminta izin melakukan penelitian di SMP Institut Indonesia khususnya kelas VIII. Kepala sekolah menanggapi dengan baik dan memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SMP Institut Indonesia tersebut dan untuk lebih lanjutnya peneliti diminta untuk bertemu dengan guru matematika di SMP tersebut. Peneliti juga bertanya kepada kepala sekolah tentang kondisi siswa yang ada di sekolah tersebut. Kepala sekolah menceritakan bahwa kondisi siswa di SMP Institut Indonesia merupakan siswa yang tercecer dalam artian siswa yang tidak diterima di sekolah negeri maupun sekolah swasta yang mempunyai kualitas yang bagus. Selain itu, bagi siswa yang tidak mampu di SMP Institut Indonesia akan dibebaskan dari biaya sekolah. Untuk karakteristik siswa dalam belajar khususnya matematika kepala sekolah menyarankan peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk bertemu langsung dengan guru mata matematika di hari berikutnya. 2. Jumat, 2 Desember 2016 Pada tanggal tersebut, peneliti kembali datang ke SMP Institut Indonesia untuk bertemu dengan guru matematika kelas VIII. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan bahwa ingin melakukan penelitian di kelas VIII dan peneliti juga sudah meminta izin kepada kepala sekolah. Peneliti menyampaikan penelitian yang dilakukan yaitu tentang analisis kesulitan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi kubus dan balok pada kelas VIII. Guru matematika memberikan izin dan berhubung beliau ada jam mengajar, beliau meminta untuk datang di hari Selasa berikutnya untuk membahas lebih jauh tentang kelas dan siswa. 3. Selasa, 6 Desember 2016 Peneliti kembali datang ke sekolah untuk bertemu dengan guru matematika. Pada pertemuan ini, peneliti berdiskusi dengan guru matematika tentang kelas yang cocok digunakan sebagai penelitian pada materi kubus dan balok. Guru matematika menyarankan untuk menggunakan kelas VIII A, karena siswa kelas VIII A merupakan siswa-siswa yang sulit dalam memahami materi. Beliau juga mengatakan bahwa nilai dari hasil tes pada kelas VIII A cenderung rendah dan sedikit siswa yang lulus KKM. Setelah menentukan kelas, peneliti dan guru matematika berdiskusi tentang jadwal untuk memulai observasi kelas. Beliau menyampaikan bahwa materi kubus dan balok merupakan materi kedua terakhir dalam pembelajaran, sehingga kemungkinan akan dilaksanakan sekitar bulan Maret. Untuk lebih tepatnya lagi beliau akan menghubungi via telephone. 4. Selasa, 21 Maret 2017 Pada tanggal ini, peneliti datang ke sekolah untuk melakukan koordinasi dengan guru matematika tentang kegiatan observasi kelas yang akan dilakukan oleh peneliti dalam materi kubus dan balok. Pada pertemuan dengan guru matematika ini, peneliti menyampaikan hal- hal yang tekait dengan topik yang akan diteliti serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. 5. Sabtu, 25 Maret 2017 Pada tanggal 25 Maret 2017, peneliti mulai melakukan obsevasi kelas yang pertama. Observasi kelas ini dilakukan pada pukul 07.55 – 09.15 kemudian dilanjutkan pukul 09.30 – 10.10. Observasi kelas ini dilakukan oleh peneliti dan satu teman peneliti. Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama materi kubus dan balok. Pada pertemuan ini materi yang dibahas yaitu tentang unsur-unsur kubus dan balok seperti rusuk, sisi, bidang diagonal, diagonal bidang, dan diagonal ruang; jaring-jaring kubus dan balok; menghitung panjang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kawat yang digunakan untuk membuat kerangka kubus dan balok. Pada pertemuan ini siswa yang tidak hadir 2 siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru mempersiapkan media yang digunakan untuk pembelajaran yaitu kubus, kerangka balok, serta LCD. Sebelum masuk materi kubus dan balok guru melakukan apersepsi yaitu tentang persegi dan persegi panjang. Setelah itu, guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan kegiatan yang akan dilakukan. Guru terlihat menguasai materi dan tidak terpaku pada buku, tetapi pada saat menjelaskan diagonal bidang balok rumus yang diberikan kepada siswa adalah rumus diagonal ruang balok. Peneliti menyadari akan kekeliruan tersebut, kemudian pada saat jam istirahat peneliti menyampaikan kekeliruan tersebut kepada guru matematika. Guru matematika mengakui kekeliruan tersebut, dan saat pembelajaran kembali dilakukan guru matematika meralat atau membetulkan rumus tersebut. Pada saat guru mengklarifikasi rumus yang salah tersebut, beberapa siswa menjadi bingung. Gambar 4 1 Kekeliruan yang dilakukan guru saat mengajar Cara mengajar yang dilakukan oleh guru yaitu guru menjelaskan materi pada setiap sub bab, kemudian guru memberikan contoh soal dan mengerjakan contoh soal tersebut bersama-sama dengan siswa. Kemudian setelah selesai membahas contoh soal, siswa diminta untuk mencatat hasil pekerjaan yang telah dikerjakan bersama- sama tadi. Kondisi siswa pada saat pembelajaran siswa cenderung ramai dan ribut. Ada beberapa siswa yang pada saat disuruh mencatat oleh guru, siswa tersebut tidur di kelas. Suasana kelas tidak kondusif saat pembelajaran berlangsung. Di sisi lain, ada siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi dan siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan tidak sesuai dengan jadwal. Guru memulai pembelajaran telat sehingga membuat pembelajaran molor dan materi tentang jaring-jaring kubus dan balok dijelaskan dengan cepat. Di akhir pembelajaran guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat jaring-jaring kubus menggunakan kertas manila atau kertas karton. 6. Sabtu, 1 April 2017 Pada tanggal ini merupakan observasi kelas yang kedua dan juga merupakan pertemuan kedua materi kubus dan balok. Pada pertemuan kedua ini jumlah siswa yang hadir hanya 17 siswa. Siswa yang hadir pada awalnya juga tidak mau mengikuti pembelajaran dikarenakan ada pertemuan antara pihak sekolah dengan wali murid, siswa menginginkan pulang. Kondisi ini membuat suasana pembelajaran tidak kondusif dan menjadi molor. Tapi pada akhirnya guru dapat mengkondisikan siswa kembali. Pada pertemuan ini, guru meminta tugas yang diberikan pada pertemuan pertama, yaitu tugas membuat jaring-jaring kubus, tetapi tidak ada satu siswa pun yang mengerjakan tugas tersebut. Guru sedikit terlihat kesal dan kecewa. Guru menceramahi siswa sehingga waktu pembelajaran berkurang kembali. Setelah kondisi kelas sudah mulai tenang, guru melanjutkan materi pembelajaran. Pada pertemuan ini materi pembelajaran yang dibahas yaitu tentang luas permukaan kubus dan balok. Cara mengajar guru masih sama seperti pembelajaran sebelumnya, yaitu guru menjelaskan materi pada setiap sub bab, kemudian memberi contoh soal, pembahasan contoh soal bersama, dan siswa diminta untuk mencatat. Pada saat menjelaskan materi, banyak siswa yang mengobrol dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Setelah mencatat, guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan, tapi hanya sedikit siswa yang fokus mengerjakan soal latihan tersebut. Pada pertemuan kedua ini, kondisi kelas sangat tidak kondusif. 7. Selasa, 4 April 2017 Pada tanggal ini, peneliti kembali melakukan observasi kelas yang ketiga. Observasi kelas ini, merupakan pertemuan terakhir pada pembelajaran materi kubus dan balok. Pembelajaran kali ini membahas tentang materi volume kubus dan balok serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan kondisi siswa dan siswa diminta untuk menyiapkan buku mereka, setelah itu guru melakukan apersepsi dengan membahas rumus volume kubus dan balok yang telah dipelajari di sekolah dasar. Guru juga menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu tentang perubahan dan perbandingan volume kubus dan balok. Cara mengajar guru tetap sama seperti sebelum-sebelumnya yaitu dengan menjelaskan, memberi contoh soal, membahas contoh soal, dan siswa mencatat. Guru menguasai materi pembelajaran dengan baik, guru tidak terpaku pada buku, dan juga guru dapat mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, seperti guru mengajarkan siswa menghitung volume balok yang diketahui kecepatan air dan waktu untuk mengisi balok tersebut. Kecepatan merupakan salah satu materi dalam pembelajaran fisika. Selain itu, guru juga memberikan contoh soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pada saat memberikan contoh soal, guru mendikte siswa dan ada beberapa siswa yang ribut, sehingga membuat banyak siswa tidak mendengar dengan apa yang disampaikan oleh guru. Di samping itu juga, beberapa siswa tidak mencatat contoh soal yang didiktekan oleh guru mereka. Setelah selesai mendikte soal, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal tersebut. Tetapi pada saat kesempatan mengerjakan tersebut, guru mengajak beberapa siswa ngobrol membahas tentang study tour sehingga beberapa siswa tidak mengerjakan soal tersebut. Beberapa menit berlalu dengan kondisi siswa yang tidak teratur, ada yang mengerjakan soal, ada yang mengobrol, dan ada siswa yang tidur di kelas. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk membahas soal yang telah dikerjakan bersama- sama. Guru menyuruh beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal tersebut dan mengkoreksi setiap pekerjaan siswa yang ada di papan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tulis. Kemudian guru meminta siswa untuk mencatat atau membetulkan hasil pekerjaannya sesuai dengan yang ada di papan tulis. Pada pertemuan ini, guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas yang ada di LKS dan menyampaikan pertemuan selanjutnya adalah ulangan harian materi kubus dan balok. 8. Sabtu, 8 April 2017 Pada tanggal ini merupakan jadwal untuk memberikan tes hasil belajar kubus dan balok pada siswa. Pada pertemuan ini, siswa yang hadir hanya 12 siswa saja. 11 siswa tidak hadir dengan berbagai alasan. Suasana pada saat tes berlansung lancar, siswa juga tidak membuat kegaduhan. Gambar 4 2 Suasana saat tes hasil belajar tanggal 8 April 2017 Siswa mengerjakan tes secara mandiri dan tanpa alat bantu hitung. Siswa mengerjakan soal tes selama 75 menit sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Tetapi ada beberapa siswa yang mengumpulkan hasil tes sebelum waktu yang ditentukan selesai. 9. Selasa, 11 April 2017 Pada tanggal ini, peneliti kembali memberikan tes kepada siswa kelas VIII A yang pada tanggal 8 April 2017 tidak masuk. Suasana tes pada hari ini tidak kondusif dikarenakan siswa yang sudah mengikuti tes pada hari sebelumnya mengganggu siswa yang sedang mengikuti tes. Siswa yang mengikuti tes pada hari ini juga susah untuk diatur, mereka ribut dan ramai di kelas. Beberapa siswa juga berjalan-jalan saat tes berlangsung. 10. Sabtu, 22 April 2017 Pada tanggal ini, peneliti datang ke sekolah untuk memberikan hasil dari tes kubus dan balok yang telah dilaksanakan. Peneliti juga berdiskusi dengan guru mata pelajaran tentang hasil yang diperoleh siswa yang rendah dan hanya ada 1 siswa yang lulus KKM. Guru matematika menyampaikan bahwa hal ini sering terjadi. Siswa kelas VIII A sering mendapatkan nilai yang lebih rendah dibandingkan siswa kelas VIII yang lain. Peneliti juga berdiskusi tentang siswa yang cocok untuk diwawancarai dan diteliti lebih dalam sesuai dengan hasil tes. Guru menyampaikan siswa-siswa yang cocok, salah satunya adalah siswa S13. Siswa S13 merupakan siswa yang aktif ketika pembelajaran di kelas, tetapi ketika ulangaan hasilnya jelek, selain itu guru matematika juga menyampaikan bahwa siswa tersebut pada semester ini nilainya turun. Setelah berdiskusi dengan guru metematika, akhirnya peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat menentukan siswa atau subjek yang akan diteliti dan diwawancarai lebih lanjut dalam penelitian ini. 11. Selasa, 25 April 2017 Pada tanggal ini, peneliti datang kembali ke sekolah untuk melaksanakan wawancara. Wawacara dilakukan kepada 5 siswa yang telah ditentukan dan didiskusi dengan guru matematika. 5 siswa tersebut dipilih berdasarkan nilai tes hasil belajar. Dari nilai tes hasil belajar, peneliti mengelompokan menjadi 5 kelompok yaitu rentang nilai 0 – 20 diperoleh 1 siswa dikarenakan siswa tersebut tidak mengikuti tes, rentang nilai 21 – 40 diperoleh 3 siswa, dari 3 siswa tersebut diambil 1 siswa sebagai subjek wawancara, rentang nilai 41 – 60 diperoleh 15 siswa, dari 15 siswa tersebut diambil 3 siswa sebagai subjek wawancara, rentang nilai 61 – 80 diperoleh 4 siswa, dari 4 siswa tersebut diambil 1 siswa sebagai subjek wawancara, rentang nilai 81 – 100 tidak ada siswa yang memperoleh nilai dalam rentang nilai tersebut. Wawancara dilakukan di ruang perpustakaan pada saat jam pembelajaran berlangsung.

B. Analisis

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

1 48 17

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

15 96 105

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Smp.

0 2 18

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Smp.

0 3 17

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENERJEMAHKAN SOAL CERITA KE DALAM MODEL MATEMATIKA DAN Analisis Kemampuan Siswa SMP Dalam Menerjemahkan Soal Cerita Ke Dalam Model Matematika Dan Penyelesaiannya (Pokok Bahasan Kubus dan Balok Kelas VIII Di SMP Negeri

1 8 14

Diagnosis dan remediasi kesulitan belajar siswa kelas VIII A SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok materi kubus dan balok.

0 1 205

Analisis kesulitan siswa kelas VIII C dan VIII F SMP Negeri 2 Piyungan dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan kubus dan balok.

0 7 197

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI OPERASI ALJABAR KELAS VIII-A MTs NEGERI NGANTRU TAHUN AJARAN 2016/2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI OPERASI ALJABAR KELAS VIII-A MTs NEGERI NGANTRU TAHUN AJARAN 2016/2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi Nizlel Huda, Angel Gustina Kencana

0 0 12