c. Peneliti menganalisis kemampuan yang dimiliki oleh siswa
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Krulik dan Rudnick.
d. Peneliti menganalisis kesulitan belajar yang dialami siswa
berdasarkan kesalahan yang dilakukan siswa menurut teori Martini.
2. Wawancara
Peneliti melakukan konfirmasi tes hasil belajar siswa dengan melakukan wawancara. Wawancara yang dilakukan membahas tentang
soal-soal tes yang diberikan dan menggali informasi tentang penyebab kesulitan yang dialami siswa. Pada wawancara ini, peneliti merekam
pembicaraan yansg terjadi, kemudian peneliti menuliskan hasil dari wawancara tersebut. Hasil wawancara tersebut kemudian dianalisis secara
deskriptif kualitatif untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dan penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa pada soal tes hasil belajar
materi kubus dan balok. Dengan melakukan wawancara ini, informasi- informasi yang belum didapatkan saat observasi maupun mengerjakan tes
dapat diperoleh secara terperinci dari siswa yang bersangkutan.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti ini terbagi kedalam tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah: a.
Melakukan observasi untuk mencari tahu permasalahan yang terjadi di SMP Institut Indonesia khususnya kelas VIII A.
b. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian di SMP Institut
Indonesia. c.
Bertemu dengan kepala SMP Institut Indonesia untuk menyerahkan surat izin dan menjelaskan maksud dari penelitian yang akan
dilaksanakan. d.
Bertemu dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII A untuk mencari tahu informasi-informasi tentang kelas VIII A dan
menyesuaikan jadwal pengambilan data. e.
Membuat instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. f.
Melakukan validasi pakar untuk instrumen-instrumen yang telah dibuat.
2. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan untuk melihat secara langsung proses pembelajaran yang terjadi pada materi kubus dan balok. Selama proses
pembelajaran berlangsung, peneliti akan mampu memahami kemampuan dan kesulitan siswa yang terjadi selama proses pembelajaran terjadi. Dari
hasil pengamatan langsung tersebut, peneliti akan mampu menganalisis kemampuan dan kesulitan yang dialami siswa. Oleh karena itu, pada tahap
observasi ini peneliti mengikuti proses pembelajaran materi kubus balok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada kelas VIII A di dalam kelas dari awal sampai akhir pembelajaran. Tahap observasi ini dilakukan mulai bulan Maret hingga April.
3. Tahap Pengambilan data
Pada tahap pengambilan data, tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah tahap observasi. Tahap observasi ini dimaksudkan untuk
menganalisis kemampuan dan kesulitan siswa pada materi kubus dan balok dari hasil pengamatan secara langsung. Pada tahap ini peneliti mengikuti
seluruh proses pembelajaran pada materi kubus dan balok yang berlangsung di kelas VIII A.
Tahap yang kedua adalah tes hasil belajar siswa. Setelah pembelajaran materi kubus dan balok selesai, peneliti melakukan tes hasil
belajar siswa, dimana tes ini dilakukan siswa secara individu dalam waktu 75 menit dan tanpa alat bantu hitung kalkulator. Karena tujuan dari tes
hasil belajar siswa tersebut adalah untuk mengetahui letak kesalahan yang dilakukan siswa, kemampuan yang dimiliki siswa dan letak kesulitan yang
dialami oleh siswa, maka peneliti melakukan analisis tes hasil belajar siswa sesuai dengan kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa berkesulitan
belajar menurut Newman serta kemampuan yang dimiliki siswa menurut Krulik dan Rudnick.
Setelah tes hasil belajar siswa dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah wawancara. Karena siswa pada kelas VIII A bejumlah 23 siswa maka
pada tahap ini peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipilih berdasarkan hasil tes hasil belajar dan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika. Wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi
tentang penyebab kesulitan yang dialami siswa dan kesulitan pada tes hasil belajar yang telah dikerjakan siswa. Kesulitan belajar yang dialami siswa
dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Martini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN