Informan Kunci VIII Hasil temuan .1 Informan Utama I

85

5.1.8 Informan Kunci VIII

Informan kedelapan dalam penelitian ini merupakan informan kunci dari Dinas Sosial Kota Binjai yang bernama Bapak Darwan Barus, Bapak Darwan Barus merupakan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kota Binjai, penunjukan beliau sebagai salah satu informan kunci dalam penelitian ini karena beliau merupakan Kepala di Bidang Rehabilitasi Sosial yang dianggap mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini. Jabatannya sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kota Binjai membuatnya memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai permasalahan – permasalahan sosial yang ada di Kota Binjai termasuk mengenai permasalahan anak jalanan sehingga beliau dianggap pantas ditunjuk sebagai salah satu informan kunci didalam penelitian ini. Ketika ditanyai mengenai permasalahan anak jalanan di Kota Binjai Bapak Darwan Barus mengatakan bahwa sebenarnya permasalahan tersebut merupakan permasalahan sosial yang klasik dan cukup sulit untuk dituntaskan seperti halnya yang terjadi di kota – kota lainnya, karena seringkali dijumpai yang menjadi faktor yang menyebakan timbulnya anak jalanan tersebut bahwa mereka memilih turun ke jalan untuk menjadi anak jalanan berdasarkan kemauan mereka sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain, hal – hal tersebut dikarenakan mereka memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang tuanya yang menyebabkan mereka tidak betah untuk berada dirumah, keadaan keluarga yang tidak harmonis dan brokenhome, serta faktor kesulitan ekonomi yang terjadi pada keluarga mereka yang akhirnya mengakibatkan mereka memilih untuk hidup menjadi anak jalanan. Universitas Sumatera Utara 86 Bapak Darwan mengatakan selain faktor yang berasal dari dalam keluarga terkadang juga ditemui beberapa kasus faktor lainnya anak menjadi anak jalanan seperti terbawa oleh pergaulan teman – temannya yang berasal dari anak jalanan, anak – anak yang putus sekolah, namun akan tetapi hal itu kembali lagi bahwa faktor permasalahan dari dalam keluarga tersebutlah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya faktor - faktor lainnya tersebut, Bapak Darwan mengatakan namun sampai sejauh ini faktor ekonomi dan keadaan hubungan dengan keluarga yang tidak harmonis menjadi faktor yang paling sering ditemui pada kasus permasalahan anak menjadi anak jalanan di Kota Binjai. Ketika ditanyai mengenai apa saja program dan usaha yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial Kota Binjai untuk mengupayakan penyelesaian masalah anak jalan di Kota Binjai, Bapak Darwan mengatakan bahwa pihak Dinas Sosial bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja melakukan razia rutin yang dilakukan setiap minggu yang dinamakan razia kasih sayang untuk mengurangi anak jalanan dan gepeng di Kota Binjai. Bapak Darwan mengatakan bahwa pihak Dinas Sosial Kota Binjai melakukan razia terebut sebagai bentuk kepedulian Dinas Kota Binjai terhadap anak jalanan tersebut, mereka ditangkap lalu diberi arahan agar mereka mencari kegiatan yang positif. Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Binjai kepada anak jalanan, Pemerintah Kota Binjai melalui Dinas Sosial Kota Binjai telah mebangun rumah singgah yang diperuntukkan kepada gepeng dan anak jalanan agar mereka tidak tidur di jalanan. Bapak Darwan mengatakan bahwa mereka diarahkan agar mereka bersedia tinggal dirumah singgah tersebut, agar mereka mau tidur disana, makan dan mandi juga disana. Soal biaya Bapak Darwan mengatakan disediakan oleh Universitas Sumatera Utara 87 Pemerintah Kota Binjai, hal tersebut sebagai bentuk upaya agar mereka tidak kembali ke jalanan. Selain itu Bapak Darwan juga menyebutkan telah mempersiapkan beberapa pelatihan untuk para anak jalanan agar mereka dapat mencari uang dengan cara yang positif. Para anak jalanan diberikan pelatihan kewirausahaan dan setelah selesai pelatihan para anak jalanan tersebut diberikan peralatan untuk berusaha susai dengan pelatihan yang telah mereka dapatkan. Menurut dari keterangan Bapak Darwan bahwa para anak jalanan tersebut tetap kembali ke jalan dan terus bertahan di jalan disebabkan hubungan keluarga yang tidak harmonis atau biasa disebut dengan keluarga brokenhome. Sebagian besar adalah yang tidak diperhatikan oleh keluarganya dan pernah mendapatkan kekerasan dari orang tuanya, sehingga ketika mereka disuruh untuk kembali kerumah bersama keluarganya, mereka bersikeras tetap tidak mau pulang karena tidak cocok dengan keluarganya. Oleh karena itu Bapak Darwan mengatakan bahwa pihak Dinas Sosial Kota Binjai juga telah bekerjasama dengan para rohaniawan dengan mengundang para rohaniawan tersebut untuk memberikan nasihat atau ceramah kepada para anak jalanan yang pergi karena memiliki hubungan keluarga yang tidak harmonis, setiap para anak jalanan tersebut ditangkap, selalu diberikan kesempatan kepada para rohaniawan tersebut untuk memberikan ceramah dan rujukan – rujukan agar mereka mau kembali kerumahnya dan berusaha menjalin lagi hubungan yang baik kepada keluarga mereka. Berdasarkan keterangan informan yang telah diuraikan oleh peneliti, peneliti menganalisis data yang sudah didapatkan dari keterangan informan kedelapan, bahwa faktor yang mendasari anak jalanan tersebut memilih kehidupan Universitas Sumatera Utara 88 menjadi anak jalanan adalah lebih banyak ditemui faktor yang didasari dari keadaan didalam keluarga yang tidak harmonis serta keadaan ekonomi keluarga yang lemah, sehingga para anak tersebut tersebut memilih untuk hidup menjadi anak jalanan, adapun faktor lainnya seperti terbawa oleh pergaulan dan anak – anak putus sekolah hanya sebagian kecil dan tidak menjadi faktor yang dominan anak mejadi anak jalanan di Kota Binjai. Berdasarkan keterangan tersebut maka dalam hal ini faktor dominan anak menjadi anak jalanan berdasarkan keterangan yang telah diberikan oleh Informan bahwa faktor tersebut masuk ke dalam tingkat mikro yaitu dimana bahwa anak memilih untuk turun ke jalanan lebih dilatar belakangi oleh keinginan anak itu sendiri yang disebabkan oleh kekerasan yang diterimanya dirumah, penelantaran, tidak dapat terpenuhinya kebutuhan utama anak oleh orang tuanya, sehingga jika hal tersebut sudah diluar batas toleransi anak, maka anak cenderung memilih keluar dari rumah dan hidup di jalanan, inilah yang terjadi pada keterangan informan kedelapan yang menjadi informan kunci didalam penelitian ini.

5.2 Analisis Data