78 Dari keterangan informan kelima yang telah diuraikan oleh peneliti,
peneliti menganalisis data yang sudah didapatkan dari keterangan informan kelima, bahwa faktor yang menyebabkan Ia hidup menjadi anak jalanan adalah
berasal dari faktor keadaan dalam keluarga yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan utamanya seperti memperoleh tempat tinggal yang tetap dan kebutuhan
– kebutuhan utama lainnya yang mengakibatkan Ia terpaksa harus tinggal dan hidup menjadi anak jalanan. Pada hal ini faktor yang berasal dari keluarga
tersebut masuk ke dalam tingkat mikro yaitu dimana bahwa anak menjadi anak jalanan lebih dilatar belakangi sebab
– sebab yang berasal dari anak itu sendiri atau dari keluarganya yang akhirnya menyebabkan Ia menjadi anak jalanan. Hal
inilah yang terjadi pada keterangan informan kelima.
5.1.6 Informan Kunci VI
Informan ke enam dalam penelitian ini merupakan seorang informan kunci yang bernama Ibu Rosidah, Ibu Rosidah merupakan orang tua dari Diki yaitu
salah satu informan yang menjadi informan utama dalam penelitian ini, Ibu Rosidah dipilih menjadi salah satu informan kunci dalam penelitian ini karena Ibu
Rosidah merupakan orang tua dari salah satu informan utama dalam penelitian ini, maka Ibu Rosidah dianggap pantas dan mengetahui berbagai informasi
– informasi pokok mengenai informan utama yang bertujuan untuk semakin
melengkapi data dalam penelitian ini. Informan kuci sendiri merupakan orang –
orang yang dianggap mengetahui berbagai informasi pokok yang diperlaukan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
79 Ibu Rosidah saat ini berusia 49 tahun dan sudah tidak memiliki suami lagi
karena telah bercerai lima tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2010. Saat ini Ibu Rosidah tidak memiliki tempat tinggal yang tetap lagi karena Ia tidak memiliki
dana untuk memiliki tempat tinggal yang tetap, Ia saat ini hidup bersama seorang anaknya yang bernama Diki dan tinggal di jalanan, kehidupan seperti ini Ia
jalankan karena Ia tidak memiliki pilihan lain karena tidak memiliki dana yang cukup untuk memiliki atau menyewa tempat tinggal yang tetap, keadaan seperti
ini juga memaksa anaknya Diki harus berada di jalanan juga hidup dan tinggal bersamanya dari jalan ke jalan.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Ibu Rosidah bahwa kehidupan di jalanannya dimulai pada pertengahan tahun 2013, jadi hingga kini
Ibu Rosidah bersama anaknya Diki sudah hidup dan tinggal di jalanan kurang lebih selama satu setengah tahun. Dahulu Ibu Rosidah memiliki keluarga yang
utuh dan tinggal bersama suami dan ke tiga orang anak lainnya, namun keadaan perekonomian keluarganya memang kurang mampu dan sering mengalami
kekurangan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Berdasarkan keterangan yang diberikan Ibu Rosidah bahwa suaminya dulu hanya bekerja serabutan alias
tidak memiliki pekerjaan yang tetap, hal tersebut membuat keadaan ekonomi keluarganya berada dalam kategori tidak mampu, dari pengakuan yang diberikan
Ibu Rosidah hal tersebut ditambah parah lagi dengan kebiasaan buruk suaminya yang suka bermain judi togel, tidak jarang juga uang yang seharunya digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga digunakan suaminya untuk bermain judi togel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
80 Hidup dalam keluarga yang memiliki keadaan ekonomi yang kurang
mampu ditambah dengan kebiasaan buruk suami yang suka bermain judi, membuat rumah tangga Ibu Rosidah tidak harmonis, hal tersebut telihat dari
sering terjadinya pertengkaran antara Ibu Rosidah dengan Suaminya, Ibu Rosidah mengatakan dari dahulu Ia sangat tidak menyukai kebiasaan buruk suaminya
tersebut, namun suaminya tidak pernah mau mendengar perkataan Ibu Rosidah untuk behenti bermain judi, akhirnya hal tersebut memicu terjadinya pertengkaran
demi pertengkaran antara Ibu Rosidah dengan suaminya. Hingga akhirnya Ibu Rosidah tidak tahan lagi melihat kelakuan suaminya tersebut dan bercerai pada
tahun 2010, Sejak saat Itu Ibu Rosidah tinggal bersama seorang anaknya yang bernama diki dengan menumpang ditempat saudaranya di Kota Binjai, sedangkan
tiga orang anaknya yang lain dibawa oleh suaminya ke Asahan yang merupakan kampung suaminya.
Kehidupan jalanan Ibu Rosidah bersama anaknya yang bernama diki dimulai pada tahun 2013, awalnya Ibu Rosidah dan anaknya sempat hidup
menumpang ditempat tinggal saudaranya sejak Ia berpisah dengan suaminya pada tahun 2010 hingga tahun 2013, namun keadaan hubungan Ibu Rosidah dengan
saudara tempatnya menumpang memburuk dan akhirnya Ibu Rosidah memilih untuk keluar dan hidup di jalanan. Ibu Rosidah bertahan hidup dijalanan dengan
tinggal berpindah – pindah dari jalan ke jalan, di bawah kolong jembatan serta
dihalaman tempat beridah, untuk mencari pendapatan untuk membeli makanan, pada pagi hingga sore hari Ibu Rosidah bekerja dengan mengemis disekitaran
jalan Jendral Sudirman tepatnya di depan supermarket Ramayana Binjai, Ia mengemis mengharap belas kasihan dari para pengunjung supermarket tersebut
Universitas Sumatera Utara
81 dan kepada para orang
– orang yang lewat disekitaran jalan tersebut, Ia mengemis bersama anaknya Diki dan beberapa pengemis lainnya ditempat tersebut, Diki
juga harus ikut mengemis dan menjadi anak jalanan mengikuti Ibunya disebabkan Diki dan Ibunya saat ini sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi.
Pendapatan sehari dari hasil mengemis Ibu Rosidah bersama anaknya disekitaran jalan Jendral sudirman dari pagi hingga sore hari adalah 15 sampai 20
ribu rupiah, dan ketika malam hari tiba Ibu Rosidah melanjutkan mengemis di pasar kaget Kota Binjai dengan berjalan disepanjang pasar kaget tersebut meminta
belas kasihan kepada para pengunjung pasar kaget tersebut. Dalam satu malam mengemis disekitaran pasar kaget Kota Binjai, Ibu Rosidah bersama Diki
mendapatkan biasanya 15 sampai 20 ribu rupiah, dan dari hasil mengemis satu harian tersebut uangnya digunakan untuk biaya makan mereka. Ibu Rosidah
sebenarnya kasihan melihat Diki harus ikut tinggal dan hidup mengikuti dirinya di jalanan, akan tetapi dirinya tidak memiliki pilihan lain dan harus hidup seperti ini.
Ketika ditanya mengapa tidak kembali tinggal bersama saudaranya yang lain, Ibu Rosidah mengatakan bahwa Ia tidak memiliki uang untuk pergi ke tempat
saudaranya yang lain karena saudaranya yang alain bertempat tinggal jauh di pulau Jawa dan tidak tahu tempat tinggal mereka karena tidak pernah
berhubungan lagi. Dari kerengan informan yang telah diuraikan oleh peneliti, peneliti
memberikan analisis mengenai data yang telah diperoleh dari Informan tersebut bahwa faktor yang menjadikan anaknya menjadi anak jalanan karena anaknya
tersebut harus mengikuti orang tuanya yang hidup di jalanan juga, sang anak tidak memiliki pilihan lain karena Ia tinggal bersama orang tuanya di jalanan dan tidak
Universitas Sumatera Utara
82 memiliki tempat tinggal yang tetap lagi, faktor tersebut lebih didasari berasal dari
permasalahan yang terjadi dalam keluarga anak tersebut. Maka faktor salah satu Informan utama yang bernama Diki menjadi anak jalanan masuk kedalam faktor
ditingkat mikro yaitu merupakan faktor yang berasal dari diri anak itu sendiri atau berasal dari dalam keluarganya. Hal inilah yang terjadi pada keterangan yang
didapati dari Informan keenam.
5.1.7 Informan Kunci VII