Kategori Anak Jalanan Anak Jalanan 1. Pengertian Anak Jalanan

18 atau beraktifitas lain. Anak jalanan tinggal dijalanan karena dicampakkan atau tercampak dari keluarga yang tidak mampu menanggung beban karena kemiskinan dan kehancuran keluarganya.

2.2.2. Kategori Anak Jalanan

Terdapat berbagai penjelasan yang menjelaskan mengenai kategori anak jalanan. Dalam PKPA, 2011:5 pada mulanya terdapat dua kategori anak jalanan, yaitu children on the street dan children of the street. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu children in the street atau sering disebut juga children from families of the street. Pengertian untuk children on the street adalah anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi dijalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kategori kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak-anak yang tinggal bersama dan senantiasa pulang ke setiap keluarganya, dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal dijalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang, baik berkala ataupun dengan yang tidak rutin. Children of the street adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau ia memutuskan hubungan dengan orang tua atau keluarganya. Biasanya anak jalanan kategori ini hidup mengelandang dijalanan seharian penuh tanpa harus kembali kekeluarganya. Sedangkan Children in the street atau children from families of the street adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya dijalanan yang berasal dari keluarga yang hidup atau tinggalnya dijalanan juga. Jadi, kategori Universitas Sumatera Utara 19 anak jalanan seperti ini disebut juga anak jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup di jalanan. Berdasarkan kajian yang pernah dilakukan oleh Yayasan Lembaga Pengkajian Sosial YLPS HUMANA tahun 2004, mengenai anak jalanan di Indonesia, pengkategorian anak jalanan juga didasari oleh interaksi anak di ruang publik perkotaan, sebagai tempat hidup atau sekedar untuk bekerja kegiatan produktif. Interaksi anak diruang publik perkotaan ada yang dilakukan sendiri juga ada yang dilakukan bersama keluarga. Anak yang memperlakukan ruang publik sebagai tempat hidup melahirkan kategori sebagai berikut: a. Anak dalam keluarga gelandangan b. Anak yang hidup sendiri di jalanan Sementara, mereka yang menganggap jalanan hanya sekedar tempat mencari uang melahirkan kategori: a. Anak jalanan pulang berkala b. Anak jalanan pulang setiap hari atau anak kerja di jalan YLPS HUMANA, 2004:11-12. Kemudian, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia 1999 dalam Siregar, Dkk., 2006:24-25 telah membedakan anak jalanan menjadi empat kelompok, yaitu: 1. Anak-anak yang tidak lagi berhubungan dengan orang tua children of the street mereka ini telah mempergunakan fasilitas jalanan sebagai ruang lingkupnya. Hubungan dengan keluarga sudah terputus. Kelompok ini disebabkan oleh faktor sosial psikologis keluarga, mereka mengalami Universitas Sumatera Utara 20 kekerasan, penolakan, penyiksaan, dan perceraian orang tua. Umumnya mereka tidak mau kembali ke rumah, kehidupan anak jalanan dan solidaritas sesama temannya telah menjadi ikatan mereka. 2. Anak-anak yang berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya. Mereka adalah anak yang bekerja di jalanan children on the street. Mereka sering kali di identifikasikan sebagai pekerja migrant kota yang pulang tidak teratur kepada orang tuanya di kampung. Pada umumnya mereka bekerja dari pagi sampai sore hari seperti menyemir sepatu, pengasong, pengamen, tukang ojek payung, dan kuli panggul. Tempat tinggal mereka dilingkungan kumuh bersama dengan saudara atau teman-teman senasib. 3. Anak-anak yang berhubungan langsung dengan orang tua. Mereka tinggal dengan orang tuanya, bebrapa jam di jalanan karena ajakan dari teman, belajar mandiri, membantu orang tua dan disuruh oleh orang tua. Aktivitas mereka yang paling menyolok adalah berjualan koran. 4. Anak-anak jalanan yang berusia diatas 16 tahun. Mereka berada di jalanan untuk mencari kerja. Umumnya mereka telah lulus SD bahkan ada yang lulus SLTP. Mereka biasanya kaum urban yang mengikuti orang dewasa orang tua maupun saudara ke kota. Pekerjaan mereka biasanya mencuci bus, menyemir sepatu, membawa barang belanjaan kuli panggul, pengasong, pengamen, pengemis, dan pemulung.

2.2.3. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Anak Jalanan