Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengadakan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner harus diadakan pengujian kualitas data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengadakan analisis dengan model regresi harus diadakan pengujian kualitas data dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji asumsi klasik.

4.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Penelitian pada dasarnya merupakan proses untuk melakukan pengukuran. Oleh karena itu agar kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tidak keliru atau tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya maka diperlukan alat ukur yang berupa skala atau uji yang valid dan reliabel. Sebelum dilakukan survei, maka terlebih dahulu dilakukan pra survei dengan sampel yang lebih kecil dengan tujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang ada, sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki item-item pertanyaan yang memenuhi persyaratan tersebut sebelum dilakukan survei yang sesungguhnya. Meskipun item-item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini telah digunakan pada penelitian sebelumnya dan dinyatakan valid serta reliabel, tetapi item-item pertanyaan ini perlu diuji kembali validitas dan reliabilitasnya. 1. Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur Cooper dan Schindler, 2006. Validitas internal terdiri dari validitas isi dan validitas konstruk. Pengukuran validitas secara kualitatif dilakukan dengan content Universitas Sumatera Utara validity dan uji validitas secara kuantitatif dengan Confirmatory Factor Analysis CFA melalui bantuan software SPSS 17 for Windows, yang menggambarkan validitas konstruk. Validitas konstruk menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori yang digunakan untuk mendefenisikan suatu konstruk Hartono, 2004. Korelasi yang kuat antara konstruk dan item-item pertanyaannya dan hubungan yang lemah dengan variabel lainnya merupakan salah satu cara untuk menguji validitas konstruk construct validity. Instrument memiliki convergent validity jika item pengukuran memiliki faktor loading lebih besar dari 0,4 dan faktor loading lebih besar 0,3 dapat dipertimbangkan sebagai batas minimal dan bila faktor loading lebih besar dari 0,5 maka akan diterima secara signifikan. Jumlah sampel yang digunakan dalam pra survei ini adalah sebanyak 30 sampel. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama konsisten maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan teknik croncbach’s alpha dengan bantuan software SPSS 17 for Windows Ghozali, 2005. Cronbach’s alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Konsistensi jawaban ditunjukan oleh nilai rule of thumb atau tingginya cronbach’s alpha, dengan Universitas Sumatera Utara nilai alpha harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima Ferdinand, 2002:63.

4.6.2 Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus

2 6 13

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Stu

0 2 18

PENG Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, Dan Pengalaman Terhadap Niat Untuk Bertransaksi Secara Online.

1 9 17

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 1 19

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 2

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 8

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 24

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 3

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 22

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI MANFAAT TERHADAPNIAT BELI ULANG SECARA ONLINE DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 2 14