4.2 Penerapan CPOB di PT. Indofarma Persero Tbk.
PT. Indofarma Persero Tbk. merupakan salah satu dari beberapa industri farmasi di Indonesia yang telah melaksanakan CPOB dalam semua aspek
diantaranya sebagai berikut:
4.2.1 Sistem Manajemen Mutu
Bidang Pemastian Mutu merupakan bidang penting dari proses produksi, yang bertanggung jawab terhadap mutu bahan baku yang diterima sampai
dihasilkannya produk jadi. Bidang ini bekerja sebelum, selama dan setelah proses produksi. Sebelum proses produksi, QA menjamin mutu bahan awal yang
digunakan telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Litbang pada penerimaan awal dan bertugas menjamin bahwa ruang dan peralatan
yang akan digunakan dalam proses produksi dalam keadaan bersih serta bebas dari sisa produk sebelumnya. Selama proses berlangsung QA melakukan pengawasan
terhadap produk antara dan pengawasan selama proses In-Process Control untuk menjamin mutu produk yang dihasilkan dan melakukan pengawasan terhadap
limbah hasil proses produksi yang masih berada di bawah nilai ambang batas yang ditetapkan. Proses produksi telah dilakukan, selanjutnya QA memastikan bahwa
selama penyimpanan dan memberikan hasil sesuai yang dipersyaratkan dilakukan validasi.
CPOB terkini tahun 2006 memaparkan semua bagian pemastian mutu hendaknya didukung dengan tersedianya personil yang kompeten, bangunan dan
sarana serta peralatan yang cukup dan memadai. Tanggung jawab hukum hendaklah diberikan kepada kepala bagian Manajemen Mutu Pemastian Mutu.
Struktur organisasi mutu berdasarkan CPOB terkini tahun 2006 terdapat
Universitas Sumatera Utara
pemisahan kewenanganfungsi QA Pemastian Mutu dengan QC Pengawasan Mutu, begitu pula di PT. Indofarma Persero Tbk. telah terjadi pemisahan
kewenangan antara bagian QA dan QC. Pemisahan tersebut dimaksudkan agar masing-masing bidang dapat menjalankan fungsinya dengan semestinya secara
objektif.
4.2.2 Personalia
Job description yang jelas dimiliki setiap personal sehingga setiap bagian dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien serta setiap pengambilan
keputusan tidak ada intervensi dari pihak lain. Pengukuran man hour dalam produktivitas kerja pada setiap produksi dilakukan dengan tujuan mengetahui
kapasitas kerja karyawan sehingga dapat diperkirakan kapan dan berapa lama suatu proses produksi dan diselesaikan dengan jumlah karyawan dan kapasitas
mesin yang ada. Metode baru telah dicoba untuk mendukung hal ini pada pengemasan yaitu menyesuaikan dengan tepat jumlah pekerja yang dibutuhkan
disesuaikan dengan kapasitas output mesin sehingga dapat diperoleh produktivitas optimal.
Produk dengan mutu yang senantiasa memenuhi syarat memerlukan personalia yang terampil dengan penempatan yang sesuai dengan pendidikan dan
kemampuan. PT. Indofarma Persero Tbk. selalu mengadakan pendidikan dan pelatihan-pelatihan bagi karyawannya, juga secara rutin dilakukan perputaran dan
perpindahan posisi untuk menghindari kejenuhan bekerja di satu bidang tertentu dan menambah kemampuan karyawan, sehingga PT. Indofarma Persero Tbk.
mensyaratkan karyawannya telah melakukan 2 kali putaran untuk naik tingkat,
Universitas Sumatera Utara
dengan ini maka sistem perputaran berjalan dengan cukup lancar. Pengelolaan program pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh SDM mulai dari tahap
perencanaan hingga pada tahap pelaksanaannya. Materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dihadapi oleh tiap
karyawan, disamping materi-materi umum tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin 5R dan tentang CPOB.
Pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk menambah pengetahuan ataupun sebagai pengingat terhadap materi yang pernah diberikan sebelumnya.
4.2.3 Bangunan dan Fasilitas