Tekanan udara positif bertujuan agar obat-obat yang diproduksi tidak tercemar oleh debu atau jasad renik dari ruangan produksi.
3 Tekanan udara negatif, yaitu untuk ruangan produksi β-laktam.
Tekanan udara di dalam ruangan produksi lebih kecil dari tekanan udara di luar ruangan, yang diatur dengan membuka katub dumper.
B. Seksi Pelayanan Rumah Tangga dan Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan
Ruang lingkup seksi pelayanan rumah tangga, meliputi kantin, laundry dan cleaning service, sedangkan seksi pemeliharaan dan perbaikan bekerja dalam
menjaga dan memelihara peralatan atau fasilitas yang digunakan oleh perusahaan.
C. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL
Ruang lingkup bidang PKBL yaitu memberikan bantuan dan binaan kepada usaha kecil dalam membantu meningkatkan usahanya. Visinya menjadi
lembaga pembinaan usaha kecil yang dapat mengangkat citra PT. Indofarma Persero Tbk. kepada masyarakat Indonesia. Misinya menjadikan usaha kecil
mitra binaan PT. Indofarma Persero Tbk. sebagai unit usaha yang produktif,
efisien, profitable dan dapat mendukung usaha serta mengangkat citra PT. Indofarma Persero Tbk.
3.8.3.3 Bidang Akuntansi
Bidang Akuntasi bertugas dalam hal verifikasi pengeluaran, pencatatan transaksi keuangan, perhitungan harga pokok produksi dan budgeting.
3.8.3.4 Bidang Keuangan
Bidang Keuangan bertanggung jawab dalam pengendalian likuiditas perusahaan, penempatan investasi, collection dan perpajakan dan asuransi.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3.5 Bidang Anggaran Pengendalian Keuangan
Bidang Anggaran Pengendalian Keuangan bertanggung jawab dalam pengendalian anggaran dan pelaporan manajemen.
Non Direktorat
Struktur organisasi non direktorat dibagi menjadi enam bidang, yaitu Corporate Secretary GCG, Risk Management Compliance, Satuan
Pengawasan Internal SPI, Teknologi Informasi Data, Supply Chain Management SCM, dan Quality Assurance QA.
Risk Management adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang dipunyai
perusahaan untuk mengelola, memonitor dan mengendalikan eksposur perusahaan terhadap resiko. Risk Management merupakan sebagai suatu sistem pengelolaan
resiko yang dihadapi oleh perusahaan secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan disusun berdasarkan faktor-faktor, antara lain
faktor eksternal perekonomian, fluktuasi nilai tukar, persaingan usaha, harga bahan baku dan tuntutan konsumen dan faktor internal keuangan perusahaan,
dampak lingkungan dan produk yang rusak. GCG Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik menurut Kementrian BUMN
adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh perusahaan BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan.
PT. Indofarma Persero Tbk. berupaya meningkatkan efektifitas produksi,
antara lain dengan cara dibentuknya bidang Supply Chain Management SCM
yang menjadi jembatan antara perencanaan produksi, marketing dan distribusi. Harapan ditingkatkannya fungsi SCM ini adalah kualitas stok dapat diperbaiki,
dimana yang akan diproduksi adalah yang betul-betul dibutuhkan oleh pasar,
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat dipastikan stok yang ada di gudang obat jadi PT. Indofarma Persero Tbk. adalah stok yang sesuai kebutuhan pasar.
Bidang Pemastian Mutu terdiri dari:
A. Seksi Pengendalian Sistem
B. Seksi Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi
C. Seksi Pengendalian Proses dan Evaluasi Pasca Produksi
D. Training sistem
A. Seksi Pengendalian Sistem
Sub bidang ini merupakan bidang yang baru dalam struktur organisasi PT. Indofarma Persero Tbk, yang bertanggung jawab terhadap pengendalian sistem.
Tugas dari seksi Pengendalian Sistem adalah mengkoordinasikan pelaksanaan sistem manajemen mutu menurut CPOB dan ISO yang digunakan PT. Indofarma
Persero Tbk. Tugas dari bidang ini adalah: 1.
Pengembangan manajemen sistem mutu, seperti manajemen CPOB, ISO, CPOTB, dan audit internal.
2. Pengelolaan self inspection CPOB dan ISO.
3. Pengelolaan dan perencanaan training mutu.
B. Seksi Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi
Seksi Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi bertugas untuk melakukan proses validasi, kualifikasi dan validasi, baik pada peralatan maupun bangunan sehingga
proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Tugas tersebut meliputi:
• Kualifikasi: Mesin untuk produksi dan alat-alat laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
• Kalibrasi: Semua alat ukur yang digunakan untuk produksi dan Quality Control.
• Validasi: Proses metode analisis, pembersihan sistem AHU, water system
C. Seksi Pengendalian Proses dan Evaluasi Pasca Produksi
Tugas dari masing-masing bagian adalah: • Seksi Pengendalian Proses: mengkoordinir pengendalian perubahan,
antara lain : change control, deviasi proses dan pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan serta mengelola dokumentasi produksi CPB.
• Evaluasi Pasca Produksi: Memantau stabilitas produksi selama masa edar melalui retained sample sampai on going stability, melakukan
penanganan klaim, evaluasi CPB dan hasil pengujian sebelum pelulusan produk, APR Annual Product Review.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Umun PT. Indofarma Persero Tbk.
Industri farmasi sebagai salah satu bidang pekerjaan kefarmasian mempunyai peranan penting dalam pelayanan dan peningkatan kesehatan
masyarakat di Indonesia, yaitu peran dalam menyediakan dan mencukupi kebutuhan obat-obatan bermutu dan mempunyai tingkat keamanan tinggi untuk
mencapai kepastian mutu, konsistensi mutu dan kepuasan konsumen. Pemerintah mengeluarkan SK Menkes RI No. 43MenkesSK1188 tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik CPOB untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang menyangkut seluruh aspek produksi dan pengawasan mutu agar obat yang
dihasilkan senantiasa memenuhi mutu yang telah ditetapkan. PT. Indofarma Persero Tbk. merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara BUMN di bawah naungan Kementerian Negara BUMN yang bergerak dalam bidang kesehatan, berkewajiban melaksanakan CPOB pada semua aspek
produksi mulai dari personalia, bangunan, peralatan, sanitasi dan higienis, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri, penanganan keluhan terhadap produk,
penarikan kembali obat dan obat kembalian, dokumentasi, pembuatan dan analisa berdasarkan kontrak serta kualifikasi dan validasi.
Produk-produk Indonesia harus memenuhi standar internasional yang berlaku agar dapat bersaing di pasaran internasional, dimana adanya suatu badan
internasional yang memutuskan standar yang berlaku untuk suatu sistem yang disebut dengan Internasional Organization for Standarization ISO. Badan ini
Universitas Sumatera Utara