Direktorat Produksi PT. Indofarma Persero Tbk. membawahi tujuh
bidang dimana setiap bidang dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh asisten manajer dan supervisor.
3.8.1.1 Bidang Production Planning and Inventory Control PPIC atau PPPP
Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan
Bidang Perencanaan dan Pengendalian Produksi dan Persediaan PPPP dipimpin oleh seorang manajer yang membawahi empat seksi, yaitu seksi
Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku dan Bahan Pengemas, seksi Perencanaan dan Pengendalian Produksi I, seksi Perencanaan dan Pengendalian
Produksi II, Herbal serta seksi Toll Manufacturing dan Pelayanan Produk. PPPP mempunyai peranan strategis dalam peningkatan efisiensi dan produktifitas,
proses pabrikasi, pengendalian persediaan sehingga diharapkan dapat menghasilkan produk dengan mutu, harga, jumlah dan waktu serta pelayanan yang
tepat. Seksi perencanaan dan pengendalian mempunyai dua fungsi. Fungsi
perencanaan merupakan landasan utama dalam penentuan permintaan marketing dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan tercapainya permintaan
tersebut. Fungsi pengendalian, merupakan alat manajemen untuk memastikan tersedianya bahan awal, produk ruah dan produk jadi untuk terpenuhinya
permintaan marketing, serta pengaturan agar tidak terjadi over stock atau out of stock.
Hubungan kerja PPPP dengan berbagai bidang lain dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Hubungan Kerja Bidang PPPP dengan Bidang lain di PT. Indofarma Persero Tbk.
Alur proses kegiatan bidang PPPP dibagi menjadi dua tahap, yaitu alur proses perencanaan dan alur proses pengendalian bahan. Alur proses perencanaan
dimulai dari bidang Pemasaran menyerahkan rencana penjualan satu tahun kepada bidang PPPP. PPPP kemudian membuat rencana produksi satu tahun serta rencana
kebutuhan satu tahun dan disetujui Direktur Produksi. Rencana tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang
disusun setiap tahun kemudian dijabarkan dalam Konsep Rencana Produksi Periodik KRPP dan Konsep Rencana Kedatangan Bahan KRKB perkuartal.
Rencana Produksi Bulanan RPB dibuat berdasarkan KRPP dan KRKB. RPB ini digunakan untuk menyiapkan Perintah Produksi PP dan Perintah Kemas PK
serta penyiapan Surat Pesanan Permintaan Barang SPPB yang disetujui Direktur Produksi. Alur proses perencanaan ditunjukkan pada gambar 4 di bawah ini:
Marketing
PPPP
Pengadaan Logistik
Produksi
Supply Product
Pengendalian Persediaan
Permintaan Bahan Awal
Perencanaan Produk
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Alur Proses Perencanaan
Fungsi PPPP dalam perencanaan bahan adalah menetapkan standar untuk perencanaan bahan, meliputi:
a. Jenis spesifikasi bahan yang dibutuhkan
b. Sediaan maximum dan minimum bahan:
• Buffer stock Reorder point • Frekuensi pemesanan bahan
• Kapasitas gudang c.
Lead time d.
Jumlah pesanan: • Jumlah jadwal produksi
• Minimal packing • MOQ Minimum Order Quantity
Alur proses pengendalian bahan dimulai dari diterbitkannya Perintah Pengolahan PP sekaligus berlaku sebagai bon permintaan bahan ke gudang
penyimpanan bahan baku dan bahan penolong. Bukti Penyerahan Produk Ruah Rencana
Penjualan MPS
PPO MRP
INFTO TI
KRPB SPPB
Universitas Sumatera Utara
BPPR kemudian diterbitkan, selanjutnya keluar Perintah Kemas PK dan Bukti Penyerahan Produk Jadi BPPJ. Bidang Produksi membuat Rencana Produksi
Mingguan RPM berdasarkan PP dan PK yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman proses produksi. Proses produksi dilaporkan dalam bentuk laporan
produksi dan ditujukan antara lain kepada bidang PPPP sebagai informasi untuk fungsi pengendalian produksi. Bidang Pengadaan kemudian memberikan
informasi kemajuan proses pengadaan kepada PPPP untuk fungsi pengendalian bahan. Alur proses pengendalian ditunjukkan pada gambar 5 di bawah ini:
Gambar 5. Alur Proses Pengendalian Produksi
Beberapa tugas PPPP dalam pengendalian bahan adalah:
Monitoring kedatangan bahan sampai dengan bahan tersebut bisa dipergunakan untuk proses produksi.
Memantau inventory bahan terutama bahan yang dipakai banyak item
Analisa terhadap perubahan pasar, disain produk dan kemasan, kegagalan
produk dan kerusakan bahan, nilai persediaan
Monitoring kemajuan dan kendala pengadaan bahan
Koordinasi problem solving Seksi Toll Manufacturing dibagi menjadi dua, toll out dimana perusahaan
membuat produk ke pabrik farmasi lain dan toll in dimana perusahaan menerima pembuatan produk dari pabrik farmasi lain. Beberapa hal yang dilakukan dalam
toll manufacturing adalah:
Mencari PTM Pabrik Penerima Toll Manufacturing sesuai rencana produksi. PP
BPPR PK
BPPJ
Universitas Sumatera Utara
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Fasilitas produksi
Hasil audit PTM
Toll fee
Melakukan monitoring realisasi produk di PTM
Koordinasi problem solving
3.8.1.2 Produksi I