Mekanisme Pemberesan Harta Pailit

Pencocokkan verifikasi piutangutang merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam proses kepailitan. Karena dengan pencocokkan piutang inilah nantinya ditentukan pertimbangan dan urutan hak dari masing-masing kreditor. 39 Berita acara ditandatangani oleh Hakim Pengawas dan panitera pengganti, Hakim Pengawas juga sekaligus memimpin dalam rapat pencocokan piutang ini. Sejak rapat kreditor pertama inilah proses kepailitan dalam hal ini masalah insolvensi, pengurusan dan atau pemberesan harta pailit dimulai. 40 Ada suatu proses yuridis tertentu yang mesti diikuti dalam proses pembayaran harta debitor kepada para kreditor dan siapa pun yang berhak lainnya. Proses tersebut dapat dilukiskan melalui diagram berikut ini: 41 Diagram 1 Proses Pembayaran dalam Pemberesan Harta Pailit A - - - B - - - C - - - D - - - E - - - F - - - G - - - H - - - I - - - J - - - K Keterangan: A Kurator membuat daftar pembagian Pasal 189 ayat 1. B Hakim pengawas mengesahkan daftar pembagian tersebut Pasal 183 ayat 1. 39 Ibid, h. 129. 40 Parwoto Wignjosumarto, Hukum Kepailitan Selayang Pandang Himpunan Makalah … … … … h. 163. 41 Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek , … … … … h. 144. C Daftar pembagian diumumkan di kepaniteraan Pengadilan Niaga, dan salinan dari daftar pembagian tersebut diumumkan di kantor kurator Pasal 192 ayat 1. D Kreditor mengajukan perlawanan terhadap daftar pembagian kepada panitera Pengadilan Niaga Pasal 193. E Pengadilan Niaga memberikan keputusannya dengan disertai alasan- alasannya Pasal 194 ayat 6. F Kasasi terhadap keputusan Pengadilan Niaga oleh kurator atau setiap kreditor tanpa adanya peninjauan kembali Pasal 196 ayat 1 dan 2. G Keputusan Mahkamah Agung terhadap perlawanan atas ketetapan Pengadilan Niaga Pasal 196 ayat 4. H Segera dilakukan pembayaran oleh kurator Pasal 201. I Setelah daftar pembagian penutup memperoleh kekuatan pasti, kepailitan berakhir Pasal 202 ayat 1. J Pertanggungjawaban kurator kepada hakim pengawas satu bulan setelah kepailitan berakhir vide Pasal 202 ayat 3. K Atas perintah Pengadilan Niaga maka kurator membereskan dan mengadakan pembagian lagi atas daftar pembagian yang dahulu jika ternyata masih terdapat harta pailit yang pada waktu pemberesan masih belum diketahui vide Pasal 203. 36 BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI PT. POLYSINDO EKA PERKASA TBK

A. Sejarah Pendirian

PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk sekarang bernama Asia Pacific Fibers Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi tekstil yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983 dengan Akta Notaris di Jalan Tirta Ami Jaya No 22 pada tanggal 15 Februari dengan status PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri yang kemudian mulai beroperasi pada tahun 1996 dengan pemengang saham yaitu : 1. Marimutu Sinivasan 2. Govindasamy Munusamy, dan 3. Pong Nugroho Polysindo merupakan salah satu dari anak perusahaan Texmaco Group yang secara simbolis diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 19 November 1988 bersama dengan perusahaan lain. Perusahaan ini menghasilkan tekstil dan barang kebutuhan hidup lainnya. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 15 Februari 1984 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1986. Kantor pusat POLY terletak di Kendal, Jawa Tengah dan pabrik benang Polyester berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan fasilitas pabrik PTA, Polymer serta Fiber terletak di Karawang, Jawa Barat. Kantor perwakilan POLY berlokasi di Gedung “The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham POLY, antara lain: Damiano Investment BV 55,73, KYOA Investment Limited 6,69 dan PT Multikarsa Investama 5,68. Induk usaha POLY adalah Damiano Investments BV., didirikan di Belanda. Sedangkan induk usaha utama adalah ADM Capital and Spinnaker Capital Group, yang masing-masing didirikan dan berdomisili di Hong Kong dan Inggris. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan POLY adalah meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Saat ini, produk yang dihasilkan POLY meliputi Purified Terephthalic Acid PTA, polyester chips, staple fiber, filament yarn dan performance fabrics. Hasil produksi POLY dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor di pasar internasional. Pada tanggal 14 Desember 1990, POLY memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham POLY IPO kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp8.900,- per saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 12 Maret 1991. Untuk diketahui, POLY mempunyai anak usaha sedang dalam proses likuidasi, yaitu Texmaco Jaya Tbk yang dinyatakan pailit pada tahun 19 Agustus 2011. Texmaco Jaya Tbk TEJA di delisting dari Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Oktober 2008.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi: Menjadi salah satu perseroan kelas dunia dengan penciptaan produk terbaik dengan secara konsisten menyediakan produk-produk yang senantiasa memuaskan pelanggan Misi: Untuk menciptakan keunggualan bersaing berupa penciptaan produk yang berkualitas prima dengan biaya yang kompetitif dan upaya penyerahan tepat waktu serta inovasi produk yang berkesinambuangan.

C. Struktur Organisasi

Tabel 1  Direktur SBU Filament Yarn: S. Jegatheesan  Direktur SBU Chemical Fiber: PeterV. Merkle  Direktur Independen: Antonius W. Sumarlin  Direktur H.R dan I.R: Bonar F.H. Sirait Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris • Robert C. Appleby • Christopher Robert Botsford • Robert McCarthy • Kamun Cheong • Timbul Thomas Lubis • Dono Iskandar D. Direktur Utama V. RAVI SHANKAR

D. Deskripsi Kasus

1. Posisi Kasus

Dalam putusan Mahkamah Agung No. 118 KPdt.Sus2007 yaitu antara Babbington Developments Limited melawan PT. Polysindo Eka Persada Tbk. Para pihak yang dimaksud adalah: 1 Pemohon: BABBINGTON DEVELOPMENTS LIMITED, adalah suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Negara British Virgin Islands, berkedudukan di RM.1609, 118 Connaught Road West, Hongkong, dalam hal ini memberi kuasa kepada HARRY PONTO, SH.LLM. dan kawan- kawan, para Advokat, beralamat di Menara Kuningan Lt.14A, Jalan HR. Rasuna Said Blok X-7 Kav.5, Jakarta 12940, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 31 Mei 2007, pemohon kasasi dahulu pemohon. Termohon: PT. POLYSINDO EKA PERKASA Tbk, berkedudukan di Sentra Mulia, Suite 1001, lantai 10, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X-6 No. 8, Jakarta 12940, yang diwakili oleh V. Ravi Shankar, Direktur Utama, dan dalam hal ini memberi kuasa kepada OSCAR SAGITA, SH. dan kawan- kawan, para Advokat, beralamat di Gedung World Trade Center Lantai 13, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 30, Jakarta 12920, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 September 2007, termohon kasasi dahulu termohon. Babbington Developments Limited adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands yang merupakan salah satu kreditor konkuren dengan memegang surat berharga yang diterbitkan 1 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan Nomor: 118 KPdt.Sus2007. Tanggal: 2 Januari 2008. h. 1.