Kerangka Teoritis Kerangka Teoritis dan Konseptual

Dalam Black’s Law Dictionary, pailit atau Bankrupt adalah “the state or conditional of a person individual, partnership, corporation, municipality who is unable to pay its debt as they are, or became due. The term includes a person against whom an involuntary petition has been field, or who has field a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt. ” 16 Dari pengertian bankrupt yang diberikan oleh Black’s Law Dictionary di atas diketahui bahwa pengertian pailit adalah ketidakmampuan untuk membayar dari seorang debitor atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan untuk membayar tersebut diwujudkan dalam bentuk tidak dibayarannya utang meskipun telah ditagih dan ketidakmampuan tersebut harus disertai dengan pengajuan ke pengadilan, baik atas permintaan debitor sendiri maupun atas permintaan seorang atau lebih kreditornya. Selanjutnya pengadilan akan memeriksa dan memutuskan tentang ketidakmampuan seorang debitor. Keputusan tentang pailitnya debitor haruslah berdasarkan keputusan pengadilan, dalam hal ini adalah Pengadilan Niaga yang diberikan kewenangan untuk menolak atau menerima permohonan tentang ketidakmampuan debitor. Keputusan pengadilan ini diperlukan untuk memenuhi asas publisitas, sehingga perihal ketidakmampuan seorang debitor itu dapat diketahui oleh umum. Seorang debitor tidak dapat dinyatakan pailit sebelum ada putusan pailit dari pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Jadi kepailitan merupakan eksekusi massal yang ditetapkan dengan keputusan hakim, yang berlaku serta merta, dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta orang yang dinyatakan pailit, baik yang ada pada waktu pernyataan pailit maupun yang diperoleh selama kepailitan 16 Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis, Kepailitan, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2010, h.11. berlangsung untuk kepentingan semua kreditor, yang dilakukan dengan pengawasan pihak yang berwenang, dengan demikian kepailitan bertujuan untuk: a. Mencegah penyitaan dan eksekusi yang dimintakan oleh kreditor secara perorangan. b. Ditujukan hanya mengenai harta benda debitor, bukan pribadinya. Jadi debitor tetap cakap untuk melakukan perbuatan hukum. 17 dan c. Dalam pembayaran utang-utang debitor kepada kreditor dilaksanakan secara adil sesuai dengan besar kecilnya utang yang belum dibayar.

G. Metode Penelitian

Metode merupakan strategi utama dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Pada dasarnya sesuau yang dicari dalam penelitian ini tidak lain adalah “pengetahuan” atau lebih tepatnya “pengetahuan yang benar”, di mana pengetahuan yang benar ini nantinya dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan atau ketidaktahuan tertentu. 18 Dalam penulisan skripsi ini dibutuhkan data yang akurat yang menitikberatkan pada data sekunder yang diperoleh dari data kepustakaan dan didukung dengan penyertaan contoh kasus untuk mendukung data sekunder. Agar data yang dimaksud dapat diperolah dan dibahas, peneliti mensistemasisasikan ke dalam format sebagai berikut: 17 Bernadette Waluyo, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Mandar Maju, 1999, h. 1. 18 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997, h. 27-28.

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian hukum normatif yuridis normatif. Penelitian hukum normatif merupakan penelitian kepustakaan yang penelitiannya menggunakan bahan pustaka dan bahan sekunder yang ditinjau melalui aspek hukumnya, yakni yang mencakup penelitian asas-asas hukum khususnya yang berkenaan dengan hukum kepailitan. Penulis dalam penelitiannya menggunakan peraturan-peraturan yang terdapat dalam undang-undang, kemudian buku-buku bacaan dan jurnal- jurnal hukum yang terkait dengan judul penelitian, makalah-makalah, dan dokumen-dokumen lainnya.

2. Pendekatan Penelitian

Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari beberapa aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan-pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah pendekatan undang-undang statue approach, pendekatan kasus case approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan pendekatan konseptual conceptual approach. 19 Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa pendekatan, diantaranya pendekatan undang-undang, pendekatan kasus, pendekatan historis, dan pendekatan konseptual. 19 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010, h. 93.