Kekeliruan Pemahaman Mendasar dalam Terjemahan Ayat-ayat Alquran tentang Jihad dan Perang
mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu, maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
Selanjutnya, QS al-Anfal 39
ﺎ َﻤ ِﺑ ّﷲ ﱠن
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari kekafiran, maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Simak pula at-Taubah : 123
ا ْﻮ
“Wahai orang-orang beriman Perangilah orang-orang kafir yang disekitar kamu itu, dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu dan ketahuilah,
bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Dari pemaparan di atas bisa dikatakan bahwa semua ayat-ayat tadi menerangkan tentang jihad dan perang. Jihad memang dipahami secara beragam
oleh umat Islam. Masing-masing golongan umat memiliki metodologi sendiri dalam menjelaskan definisi jihad yang paling benar. Dalam tulisannnya
Mu’ammar Zayn Qadafy menjelaskan secara garis besar pemaknaan jihad oleh para sarjana muslim dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu fundamentalisme dan
post-modernisme. Pada permasalah seputar jihad, keduanya sangat berbeda dalam menyusun definisinya masing-masing. Kelompok Fundamentalis terkesan
literalis, eksklusif dan sederhana dalam mendefinisikan jihad. Bagi mereka, jihad adalah perang fisik melawan musuh orang kafir.
66
Sedangkan kelompok modernis, memiliki konsep jihad yang lebih kompleks dari sekadar perang. Pada umumnya kelompok ini membentuk jihad menjadi
sebuah perjuangan yang elegan, akomodatif, dan bersahabat bagi golongan lain. Jihad tidak diilustrasikan perjuangan hidup mati memikul senjata ke medan
perang, tetapi ia adalah usaha-usaha serius yang dilakukan dalam menegakkan ajaran Allah apapun bentuknya.
67