terjadi sewaktu berhadapan dengan hukum, hak-hak bagi tersangkaterdakwa tidak mampu tidak terpenuhi dengan baik, terutama hak untuk memperoleh
penasihat hukum secara cuma-cuma, seperti dalam contoh kasus La Noki Bin La Kede dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 367KPid1998
tanggal 29 Mei 1998, yang akhirnya bebas demi hukum karena tidak didampingi oleh penasihat hukum pada saat penyidikan.
Hal tersebut menjadi suatu tantangan bagi Pemerintah Republik Indonesia dan penegak hukum untuk memberikan suatu jaminan pemenuhan akan
kebutuhan terhadap suatu sarana yang dapat menyediakan perlindungan hukum terhadap orang miskin atau tidak mampu guna memperoleh kesetaraan di muka
hukum. Salah satu wujud dari hal tersebut adalah dengan adanya pengaturan mengenai pemberian bantuan hukum secara cuma-cuma
pro bono publico. Dengan adanya pemberian bantuan hukum secara cuma-cuma, diharapkan
proses hukum menjadi adil bagi rakyat miskin sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan untuk membela kepentingannya di muka hukum.
Dengan adanya bantuan hukum, diharapkan dapat mencegah perlakuan yang tidak adil dan tidak manusiawi sehingga tercapai proses hukum yang adil dan
terjaminnya pemenuhan hak konstitusional bagi golongan yang tidak mampu.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah Keberadaan Bantuan Hukum Cuma-Cuma di Indonesia?
2. Bagaimanakah Pengaturan Mengenai Bantuan Hukum cuma-cuma dalam
Beberapa Peraturan yang Pernah dan Masih Berlaku di Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimanakah Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Cuma-Cuma Pro
Bono Publico dalam Perkara Pidana di Kota Medan Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum
Berdasarkan Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari penulisan ini adalah: 1.
Untuk mengetahui keberadaan bantuan hukum cuma-cuma di Indonesia. 2.
Untuk mengetahui pengaturan mengenai bantuan hukum cuma-cuma pro bono publico dalam beberapa peraturan yang pernah dan masih berlaku di
Indonesia. 3.
Untuk mengetahui bagaimana implementasi pemberian bantuan hukum cuma- cuma
pro bono publico dalam perkara pidana di Kota Medan ditinjau berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum
berdasarkan studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini berguna sebagai sumbangan referensi bagi kalangan akademisi yang ingin memperdalam pengetahuan mengenai implementasi
Universitas Sumatera Utara
pemberian bantuan hukum cuma-cuma dalam perkara pidana, khususnya di Kota Medan.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat luas, terutama bagi
masyarakat miskin yang berperkara yang kurang mengetahui fungsi dan manfaat dari pemberian bantuan hukum cuma-cuma sehingga mereka
dapat memanfaatkan pemberian bantuan hukum cuma-cuma guna mendapatkan jaminan perlindungan hukum terhadap hak asasi mereka
apabila mereka berperkara. b.
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi bagi pemberi bantuan hukum untuk memberikan bantuan hukum cuma-cuma
secara berkesinambungan sebagai bentuk pelayanan pada masyarakat. c.
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Republik Indonesia guna melakukan revisi yang diperlukan terhadap
peraturan perundang-undangan berkaitan dengan bantuan hukum sehingga dapat lebih mengakomodir kepentingan hukum masyarakat miskin.
E. Keaslian Penulisan