ketentuan-ketentuan atau etika penulisan skripsi yang harus dijunjung tinggi bagi peneliti atau akademisi.
F. Tinjauan Pustaka
1. Bantuan Hukum
Istilah Bantuan Hukum diterjemahkan dari 3 tiga istilah, antara lain Legal Aid, Legal Assistance, dan Legal Service. Ketiga istilah tersebut memiliki
makna yang berbeda. Pertama,
Legal Aid, adalah pemberian jasa di bidang hukum kepada seseorang yang terlibat dalam suatu kasus atau perkara yang dilakukan secara
cuma-cuma. Bantuan hukum dalam Legal Aid lebih dikhususkan bagi yang tidak
mampu dalam masyarakat miskin. Dengan demikian, motivasi utama dalam konsep
Legal Aid adalah menegakkan hukum dengan jalan membela kepentingan dan hak asasi rakyat kecil yang miskin dan buta hukum.
Kedua, Legal Assistance, yang mengandung pengertian yang lebih luas
dari Legal Aid. Legal Assistance merupakan pemberian bantuan hukum, baik
kepada mereka yang tidak mampu secara cuma-cuma maupun kepada mereka yang mampu dengan menerima pembayaran honorarium.
Ketiga, Legal Service, yang lebih tepat diartikan sebagai pelayanan hukum
ketimbang bantuan hukum. Menurut M. Yahya Harahap, hal ini disebabkan karena pada konsep dan ide
Legal Service terkandung makna: a.
Memberikan bantuan kepada anggota masyarakat yang operasionalnya bertujuan menghapuskan kenyataan-kenyataan diskriminatif dalam
Universitas Sumatera Utara
penegakan dan pemberian jasa bantuan antara rakyat miskin yang berpenghasilan kecil dengan masyarakat kaya yang menguasai sumber
dana dan posisi kekuasaan; b.
Dengan pelayanan hukum yang diberikan kepada anggota masyarakat yang memerlukan, dapat diwujudkan kebenaran hukum itu sendiri oleh
aparat penegak hukum dengan jalan menghormati setiap hak yang dibenarkan hukum bagi setiap anggota masyarakat tanpa membedakan
yang kaya dan miskin; c.
Di samping untuk menegakkan hukum dan penghormatan kepada hak yang diberikan hukum kepada setiap orang,
Legal Service dalam operasionalnya lebih cenderung untuk menyelesaikan setiap persengketaan
dengan jalan perdamaian.
14
Menurut Abdurrahman, pengertian pelayanan hukum mempunyai banyak aspek dan sifatnya jauh lebih luas daripada bantuan hukum. Pelayanan hukum
dapat diberikan oleh banyak orang, baik para ahli hukum maupun para penggerak masyarakat, politisi, pimpinan-pimpinan informal maupun formal. Pelayanan
hukum tidak hanya menyangkut penyelesaian suatu kasus, tetapi juga meliputi pemulihan hak yang dilanggar dan usaha-usaha untuk melaksanakan kebijakan-
kebijakan yang diambil oleh pihak penguasa untuk kepentingan golongan miskin.
15
14
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP – Penyidikan
dan Penuntutan, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, hlm. 344.
15
Abdurrahman, Op. cit., hlm. 15.
Universitas Sumatera Utara
Bantuan hukum yang dimaksud dalam penulisan ini adalah bantuan hukum yang diterjemahkan dari istilah
Legal Aid, yaitu pemberian bantuan hukum kepada masyarakat miskin dan buta hukum secara cuma-cumagratis. Pemberian
bantuan hukum secara cuma-cuma ini kemudian disebut Pro Bono Publico dalam
Bahasa Inggris dan Prodeo dalam Bahasa Belanda.
2. Bantuan Hukum Cuma-Cuma Pro Bono PublicoProdeo