Foto Analisis Berita Seputar Aliran Al Qiyadah Al Islamiyah pada Harian Media Indonesia.

Dan ? 2 F? 5 A.3.4. Retoris. a. Leksikon kata Leksikon, menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Dari analisis retorisnya peneliti melihat yang banyak digunakan sebagai retorikanya adalah pada leksikon yang terdapat pada teks berita. Diantaranya ada kata ‘terjerat’ yang dengan kata lain dapat juga diartikan terkena atau dikenakan, juga terdapat kata ‘autodidak’ yang juga berarti belajar sendiri, tanpa ilmu yang didapati sebelumnya. Selain itu pemakain kata ‘berbau’ juga mendapat pengertian sebagai suatu yang bernuansa.

b. Foto

Dalam pemberitaannya kali ini, harian Media Indonesia menyisipkan foto dari Kapolda Metro Jaya DKI Jakarta, Adang Firman. Dalam fotonya, yang terlihat hanya bagian muka dari Adang Firman yang di masukan dalam pemberitaannya. Dengan adanya gambar wajah atau foto dari Adang Firman ini, harian Media Indonesia menekankan pada penonjolan eksistensi Kapolda Metro Jaya dalam menangani kasus penyebaran aliran al Qiyadah al Islamiyah yang terjadi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Harian Media Indonesia terlihat mengutamakan pendapat dari Kapolda Metro Jaya, karena di bawah foto terdapat tulisan caption yang cukup besar, yaitu “Saya minta masyarakat tidak main hakim sendiri. Adang Firman, Kapolda Metro Jaya”. Foto tersebut adalah hasil pengambilan dari harian Media Indonesia sendiri, dengan inisial MEDIAADAM DP. Dengan kata lain tidak mengambil dari lembaga pers lain yang ada di Indonesia atau pun luar Indonesia. Tabel 8 Framing Edisi 1 November 2007 “Keagamaan Ajaran Al-Qiyadah Dilarang di Jakarta” Frame 3: Al Qiyadah Dilarang di Jakarta Struktur Variabel Headline: KEAGAMAAN Ajaran Al-Qiyadah Dilarang di Jakarta Pernyataan yang menguraikan hal yang berkaitan dengan judul terdapat pada bagian awal tulisan, tepatnya pada bagian teras berita lead. Lead: JAKARTA Media: Kegiatan ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah dilarang di wilayah Provinsi DKI Jakarta terhitung 31 Oktober. Larangan itu dituangkan dalam Peraturan Gubernur Pergub DKI. Jenis lead diatas termasuk ke dalam jenis statement lead teras berita pernyataan. Jenis lead berdasarkan 5W+1H nya adalah lead when teras berita kapan. Karena tertulis mulai tanggal 31 Oktober 2007 aliran ini dilarang kegiatannya di Provinsi DKI Jakarta. Latar Informasi: Beberapa alasan penyebab pelarangan ajaran al Qiyadah dilarang di Provinsi DKI Jakarta. Latar informasi yang dipakai oleh Harian Media Indonesia selaras dengan judul yang dipakai. Kutipan: ? ; . E= 12 - -? Ditulis kutipan langsung yang menyatakan bahwa aliran al Qiyadah telah terjerat hukum. Sumber: Kapolda Pemprov DKI Jakarta. Namun tidak disebutkan siapa namanya. Pernyataan: - Sintaksis Penutup: - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta cukup ditulis pada awal tulisan, setelah itu disusul dengan pernyataan dari Kapolda Pemprov DKI Jakarta perihal alasan penyerahan diri Moshaddeq dan kedua orang pengikutnya. Who: Ajaran al Qiyadah al Islamiyah dan Pemprov DKI Jakarta. What: Pelarangan penyebaran ajaran al Qiyadah di Jakarta. When: 31 Oktober 2007 Where: DKI Jakarta Why: Aliran al Qiyadah al Islamiyah terbukti sesat. Skrip How: Pemimpin al Qiyadah dijerat pasal 3 UU No.1PNPS Thn 1965 dan UU No.5 Thn 1969 juga pasal 156A KUHP. Harian Media Indonesia menempatkan pendapat satu tidak ditempatkan lebih utama dari pendapat lainnya. Di sini Harian Media Indonesia terkesan netral kepada kedua belah pihak karena porsi pemberitaan seimbang. Detail: Detail yang terlihat pada pemberitaan ini, terdapat informasi penting lainnya tentang kejadian peristiwa pengrusakan tempat kelompok al Qiyadah yang terdapat di bogor. Koherensi: harian Media Indonesia melakukan penekanan dan pemaknaan secara implisit terhadap pelarangan ajaran al Qiyadah di DKI Jakarta dan penonjolan makna pencitraan sosok Moshaddeq yang dipandang tidak sesuai dengan syariat Islam. Tematik Bentuk Kalimat: Penulisan kalimat dalam berita ini bersifat deduktif, di mana hal yang utama diuraikan pada awal paragraf yang disusul uraian pelengkap seterusnya. Dalam berita ini kalimat yang digunakan bersifat pasif. Kata Ganti: kata ganti ‘kami’ yang dipakai oleh wartawan untuk menggantikan kata orang-orang yang berada di Polda Metro Jaya. Juga terdapat kata ganti untuk menggantikan panggilan Moshaddeq, yaitu ‘dia’ dan ‘Pak Haji’. 1. Kegiatan ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah dilarang di wilayah DKI Jakarta. 2. Perusakan tempat Moshaddeq di daerah Gunung Sari, Bogor. 3. Moshaddeq dijerat Pasal 3 UU No1PNPS Tahun 1965 dan UU No 5 Tahun 1969, juga terjerat Pasal 156 A KUHP tentang Penodaan Agama. Kata: Ditemukan beberapa kata yang dipilih oleh harian Media Indonesia, diantaranya adalah terjerat, autodidak, dan berbau. Idiom: - Retoris Foto: Sebuah foto bagian muka atau wajah dari Adang Firman, Kapolda Metro Jaya DKI Jakarta. Grafis: - Pemakaian klaim yuridis juga otoritas keilmuan dari ahlinya tentang penanganan kasus aliran sesat. Dengan begitu apa yang dituliskan oleh wartawan bisa diperkuat dengan pemakaian legalitas keilmuan dari pakarnya. A.4. Frame 4: Pemeriksaan Anggota Al Qiyadah Al Islamiyah. Pada tanggal 7 November 2007 harian Media Indonesia mengangkat berita yang berjudul ‘Aliran Sesat 168 Anggota al Qiyadah Diperiksa’. Dalam pemberitaan itu, kapolda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan kepada anggota al Qiyadah al Islamiyah yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam proses pemeriksaan itu juga terdapat puluhan orang mantan pengikut aliran ini yang dengan sengaja mendatangi Polda untuk meminta perlindungan dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang tidak menyukai kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat. 122 A.4.1. Sintaksis a. Headline Secara sintaksis berita yang dipublikasikan oleh harian Media Indonesia pada tanggal 7 November 2007 ini, berisikan tentang 168 anggota al Qiyadah al Islamiyah yang telah diperiksa oleh Polda wilayah Jawa Tengah. Yang tertulis sebagai berikut: =A ; 122 “Aliran Sesat 168 Anggota Al Qiyadah di Periksa”, Media Indonesia, 7 November 2007, h. 6, Paragraf 1 dan 4 Harian Media Indonesia memakai judul pada pemberitaan kali ini sesuai dengan lead yang dipakai dan uraian dari judul dapat kembali di simak pada bagian leadnya.

b. Lead