harian Media Indonesia menuliskan pendapat Marwah Daud Ibrahim lebih banyak.
a. Leksikon kata
Terdapat beberapa pemilihan kata yang ditulis oleh harian Media Indonesia, seperti gairah pada paragraf 2, yang sebenarnya bisa dengan kata lain,
yakni keinginan atau pun kemauan. Lalu wilayah yang biasanya diartikan daerah atau kawasan. Namun dalam pemberitaannya yang dimaksud dengan wilayah
adalah urusan atau pun tanggungjawab. Kata yang lainnya adalah bertapa yang juga bisa disebut dengan berdiam diri.
b. Grafis
Grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan yang berarti dianggap penting oleh seseorang yang dapat diamati
dari teks. Dalam petikan teks berikut ini terdapat grafis yang ditekankan dalam pemberitaannya.
. 5 .
7 9 600=-
; -
- -
0B
Dari tulisan tersebut, terlihat bahwa grafis yang digunakan untuk menekankan fakta yang diungkap oleh harian Media Indonesia adalah dengan
menggunakan tanda petik. Tanda petik ini digunakan agar khalayak dapat mengamati dengan jelas
penekanan yang ditonjolkan dalam pemberitaannya kali ini.
109
“Aliran Sesat Penanganannya Harus Tegas dan Bijak”, Media Indonesia. 31 Oktober 2007. h. 2, Paragraf 9.
Tabel 7 Framing Edisi 31 Oktober 2007
“Aliran Sesat Penanganannya Harus Tegas dan Bijak” Frame 2: Respon Tegas dan Bijak Terhadap Aliran Sesat.
Struktur Variabel
Headline:
ALIRAN SESAT Penanganannya Harus Tegas dan Bijak Pernyataan yang menguraikan hal yang berkaitan dengan
judul terdapat pada bagian awal tulisan. Lead:
MAJENE Media: Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI Marwah Daud Ibrahim meminta
masyarakat menahan diri terkait dengan terbongkarnya berbagai aliran yang dinilai sesat dan mengatasnamakan agama. Dalam
menangani
masalah tersebut
pemerintah dinilai
telah melakukannya dengan tegas namun bijak.
Jenis lead diatas termasuk ke dalam jenis statement lead teras berita pernyataan. Selain itu, bila diamati berdasarkan
5W+1H. Lead ini termasuk jenis lead who teras berita siapa. Siapa yang ada dalam petikan lead dalam pemberitaan tersebut.
Latar Informasi: Di akhir berita, harian Media Indonesia menyusun berita tersebut
secara implisit menekankan bahwa sudah banyak masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa yang menjadi pengikut aliran
ini. Sehingga dengan adanya hal ini maka benar pernyataan dari ICMI bahwa untuk menangani kasus ini pemerintah harus
bersikap tegas dan bijak.
Latar informasi yang dipakai oleh Harian Media Indonesia disampaikan mengarah kepada narasumber.
Kutipan: Ini sebenarnya persoalan lama dan bukan hanya di Indonesia, di
negara lain juga banyak seperti ini, jelas Marwah.
Ditulis kutipan langsung dari salah satu narasumber.
Sumber: Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI
Marwah Daud Ibrahim. Pernyataan:
Kapolri Jenderal Sutanto, menegaskan dasar hukum larangan keberadaan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang dinilai sesat,
karena telah meresahkan masyarakat, adalah penistaan agama
Merupakan pernyataan yang memperkuat berita.
Sintaksis
Penutup: -
Wawancara dilakukan kepada berbagai narasumber, khususnya mengenai al Qiyadah Al Islamiyah. Harian Media Indonesia menempatkan pernyataan Ketua
Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Marwah Daud Ibrahim pada
awal tulisan, baru disusul pernyataan kepala kepolisian Sukabumi, Jendral Sutanto. Perihal penanganan aliran sesat harus tegas dan bijak.
Who: Aliran sesat al Qiyadah al Islamiyah
What: Penanganan kasus aliran sesat di Indonesia.
When: - Where:
Jawa Barat, Sukabumi. Why: -
Skrip
How: Setiap mencuat kasus aliran sesat maka harus bijak dan tegas
dalam menanganinya dan sebuah aliran dinilai sesat adalah wewenang dari MUI.
Harian Media Indonesia menuliskan pendapat dari ketua Presidium ICMI ditempatkan pada porsi yang lebih besar. Wartawan memberikan tekanan yang
didahulukan pada narasumber ICMI, di sini harian Media Indonesia terlihat memihak pada salah satu narasumber.
Detail: Detail yang disampaikan oleh harian Media Indonesia adalah
pendapat dari ketua presidium ICMI, Marwah Daud Ibrahim. Koherensi:
Pernyataan Marwah Daud Ibrahim yang ditujukan sebagai penegasan terhadap tekanan teks berita. Mulai dari awal paragraf
sampai dengan paragraf berikutnya.
Terdapat koherensi penjelas yang menguatkan legalitas ICMI dalam menangani kasus aliran sesat.
Tematik
Bentuk Kalimat: Dari sisi bentuk kalimatnya, harian Media Indonesia memakai
bentuk kalimat deduksi yang menyimpan gagasan atau inti berita di awal paragraf dan disusul dengan uraian kembali dibawahnya.
Dan Jenis kalimat yang digunakan dalam pemberitaan aliran al Qiyadah pada tanggal 31 Oktober ini adalah kalimat aktif dan
pasif. Dengan pemakaian awalan me- dan di- yang cukup berimbang.
1. Tumbuhnya berbagai aliran yang dinilai menyimpang dari syariat Islam. 2. Setiap hadir sesuatu aliran yang dianggap sesat, maka penanganannya harus
tegas dan bijak. 3. Fatwa mengenai sebuah aliran tetap menjadi wilayah dari MUI.
Kata: Ada beberapa kata yang digunakan dalam penulisannya, yaitu
gairah, wilayah, dan bertapa. Idiom: -
Foto: - Retoris
Grafis: ‘Wahyu dari Allah’
Dengan menggunakan tanda petik, tulisan ini menjadi terlihat beda dan jelas. Dengan begitu, harian Media Indonesia telah
memberikan penekanan dalam pemberitaannya.
Harian Media Indonesia memakai otoritas keilmuan untuk mendukung gagasan atau pendapat wartawan. Pemberian label otoritas keilmuan dari pakar yang
diwawancarai.
A.3. Frame 3: Al Qiyadah Dilarang di Jakarta
Berita yang diturunkan harian Media Indonesia pada tanggal 1 November 2007 menyoroti tentang pelarangan berkembangnya ajaran aliran
al Qiyadah al Islamiyah
di wilayah Provinsi DKI Jakarta mulai tanggal 31 Oktober 2007 yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta.
110
Dengan judul Keagamaan, Ajaran al Qiyadah dilarang di Jakarta.
Dalam berita tersebut terdapat larangan ajaran al Qiyadah yang merupakan putusan dari beberapa instansi pemerintahan. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo
yang menghadiri pertemuan tersebut di Balai Kota untuk menandatangani keputusan itu.
111
Harian Media Indonesia mencoba konsisten dengan visi dan misinya yang menyajikan berita sesuai fakta yang ada.
112
A.3.1. Sintaksis. a. Headline
Pada bagian headline, pemberitaan isu aliran sesat yang dipublikasikan oleh harian Media Indonesia cukup mewakili isi dari berita. Petikan headline
tersebut adalah: ,
; 9
110
“Keagamaan Ajaran Al Qiyadah dilarang di Jakarta”, Media Indonesia, 1 November 2007, h. 4
111
Ibid, Paragraf 2
112
Wawancara Pribadi dengan Hapsoro Poetro, Redaktur Media Indonesia, 2 Juni 2007, di Kedoya, Kebun Jeruk.
Secara sintaksis berita yang dipublikasikan oleh harian Media Indonesia pada tanggal 1 November 2007 ini, berisikan tentang sebuah pernyataan yang
menegaskan bahwa aliran al Qiyadah dilarang penyebarannya di DKI Jakarta. Harian Media Indonesia memakai judul pada pemberitaan kali ini dengan
memakai pernyataan dari Peraturan Gubernur Pergub DKI yang ditetapkan pada 31 Oktober 2007 di Jakarta.
b. Lead