Idiom Analisis Berita Seputar Aliran Al Qiyadah Al Islamiyah pada Harian Media Indonesia.

A.4.4. Retoris. a. Leksikon kata Dalam aspek retorisnya berita itu yang dipakai adalah unsur hukum atau memakai klaim hukum. Yang terlihat dari teks seperti tulisan ‘anarkistis’ 130 yang dimaksud dengan perbuatan yang tidak bertanggungjawab tanpa mementingkan orang lain. Juga terdapat kata yang berarti alasan terjadinya atau bisa juga disebut motif dari perbuatan seseorang maupun lembaga yang dalam istilah hukum berarti ‘modus operandi’. 131 - - - - 9 9 -

b. Idiom

Yakni bentuk bahasa berupa gabungan kata yang makna katanya tidak dapat dijabarkan dari mana unsur gabungan dalam wacana pesan tidak hanya disampaikan lewat teks atau bahasa formal, tetapi juga kiasan, dan ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu yang dapat dipakai untuk memperkuat pesan utama. Adapun unsur idiom yang ditemukan dalam berita adalah : Seperti kata ‘cuci otak’ 132 yang biasa dipakai dalam dunia politik yang bisa juga berarti memasuki pikiran orang lain dengan ideologi baru tanpa disadari oleh orang tersebut. 130 “Aliran Sesat 168 Anggota Al Qiyadah Diperiksa”, Media Indonesia, 7 November 2007, h. 6, paragraf 4 131 Ibid. paragraf 6 132 Ibid. Paragraf 8 - : - - 77 Tabel 9 Framing Edisi 7 November 2007 “Aliran Sesat 168 Anggota Al Qiyadah Diperiksa” Frame 4: Pemeriksaan Anggota Al Qiyadah Al Islamiyah. Struktur Variabel Headline: Aliran Sesat 168 Anggota Al Qiyadah Diperiksa. Pernyataan yang menguraikan hal yang berkaitan dengan judul terdapat pada bagian teras berita lead. Lead: PEMALANG Media: Sebanyak 168 anggota Al Qiyadah Al Islamiyah di Jawa Tengah Jateng hingga kini telah diperiksa polisi. Beberapa di antara mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dan sebagian lainnya sengaja mendatangi polda minta perlindungan. Lead yang digunakan oleh harian ini masih tetap konsisten pada lead jenis pernyataan dan juga jenis lead when teras berita kapan. Masuk ke dalam teras berita pernyataan karena memang terdapat pernyataan tentang 168 anggota al Qiyadah yang diperiksa, juga terdapat kata hingga kini, yang menerangkan waktu. Latar Informasi: Dugaan orang hilang karena adanya aliran sesat al Qiyadah al Islamiyah yang mayoritas orang hilang berstatus mahasiswa. Latar informasi yang dipakai oleh harian Media Indonesia tidak selaras dengan judul yang dipakai, namun tetap mewakili. Kutipan: Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Dody Semantiawan mengatakan jumlah itu diperkirakan terus bertambah. Yang jelas jumlah mereka yang kita amankan setiap harinya terus meningkat, terutama dalam tiga hari terakhir, ujar Dody dan Bisa saja mereka korban hilang dibujuk dan dicuci otaknya untuk kegiatan tertentu. Kami masih melakukan penelitian, papar Chuk,Ketua tim Pakem bandung. Ditulis kutipan langsung dari dua narasumber. Sintaksis Sumber: Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Dody Semantiawan dan Ketua tim Pakem Bandung Chuk Suryosumpeno.s 133 Ibid, Paragraf 8. Pernyataan: Sikap tegas dan cepat dari Polda Jawa Tengah yang diceritakan oleh wartawan dalam beberapa paragraf. Merupakan pernyataan yang memperkuat berita. Penutup: Terkait adanya laporan dari Forum Ulama Umat Islam FUUI yang menyebutkan, terdapat 50 organisasi yang dinilai sebagai aliran sesat...Hingga hari ini kemarin, Tim Pakem belum menerima laporan dari FUUI Jabar terkait dengan temuannya itu, tandas Chuk. Penutup tidak sesuai dengan judul berita. Berita seputar anggota al Qiyadah al Islamiyah yang diperiksa oleh Polisi Daerah Jawa Tengah di tempatkan harian Media Indonesia dari awal tulisan, kemudian disusul dengan berita maraknya orang hilang sebagai korban dari aliran tersebut. Who: 168 anggota al Qiyadah al Islamiyah. What: Pemeriksaan pada orang yang dianggap sebagai tersangka. When: - Where: Jawa Tengah. Why: Pemeriksaan terhadap 168 anggota al Qiyadah yang sudah terproses. Skrip How: - Tidak ada pendapat yang diutamakan dalam pemberitaan ini. Harian Media Indonesia berusaha menunjukkan sikap netralnya dalam pemberitaannya kali ini. Dengan hanya menyajikan informasi dari fakta yang ada tanpa memihak kepada salah satu narasumber. Detail: Dalam berita itu peneliti menemukan detail seputar pemeriksaan anggota al Qiyadah yang berstatus sebagai tersangka. Juga terdapat detail tentang orang hilang, namun tidak dijelaskan secara panjang. Berita tersebut terlihat lebih mengarah kepada pemeriksaan anggota al Qiyadah sehingga relevansi judul dengan isi berita lebih kepada penonjolan pemeriksaan tersebut. Koherensi: Dalam teks berita terdapat koherensi yang menghubungkan dua kalimat tersebut. Dengan pengamanan anggota al Qiyadah dari ancaman pihak tertentu dan mengawasi serta membina masyarakat dari aliran sesat yang dapat mengganggu ketentraman bersama. Koherensi pelengkap. Tematik Bentuk Kalimat: Harian Media Indonesia menggunakan bentuk kalimat deduktif yang menguraikan inti berita di awal kalimat, lalu disusul dengan uraian di kalimat berikutnya. jenis kalimat aktif dan pasif. Dengan pemakaian awalan me- dan di- yang cukup berimbang dalam tiap kalimat dan paragrafnya. 1. Kepolisian Daerah Jawa Tengah periksa 168 anggota al Qiyadah al Islamiyah. 2. Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat Pakem Bandung, Jawa Barat masih meneliti modus di balik maraknya orang hilang semenjak merebaknya aliran al Qiyadah al Islamiyah di masyarakat. Kata: Ada dua kata khusus yang dipilih oleh harian Media Indonesia, yaitu kata anarkistis dan modus operandi, yang biasanya digunakan dalam bidang hukum atau bisa disebut klaim yuridis. Idiom: Cuci Otak. Memasuki ideologi baru kepada orang lain tanpa disadari oleh orang tersebut. Foto: - Retoris Grafis: - Dalam tulisannya wartawan memakai klaim yuridis dari pakarnya juga otoritas keilmuan dari ahlinya tentang penanganan kasus aliran sesat untuk memperkuat gagasannya. A.5. Frame 5: Pengikut AL Qiyadah Bertaubat. Dalam berita kelima yang dimuat tanggal 10 November 2007 harian Media Indonesia mengangkat berita tentang bertaubatnya 21 orang pengikut aliran al Qiyadah al Islamiyah yang mengucapkan ikrarnya di Masjid Nurul Huda, Kompleks Kepolisian Daerah Jawa Timur pada hari sebelumnya, yakni tanggal 9 November 2007. 134 Pada pemberitaannya kali ini harian Media Indonesia menyampaikan kepada khalayak dengan menempatkan pemberitaan pada rubrik Nusantara. Sama dengan rubrik berita sebelumnya, yaitu tanggal 7 November 2007. A.5.1. Sintaksis. a. Headline 8. , 6 134 “Aliran Sesat 21 Pengikut Al Qiyadah Bertaubat”, Media Indonesia, 10 November 2007, h. 7, Paragraf 1 Secara sintaksis berita itu ditujukan bagi para pengikut aliran al Qiyadah lainnya yang masih berstatus sebagai anggota untuk mengikuti jejak 21 orang pengikut aliran tersebut. 135 Judul berita tersebut disusun harian Media Indonesia menurut peneliti sebagai ungkapan kegembiraan atas bertaubatnya 21 pengikut aliran ini ke jalan yang benar dengan meninggalkan kesesatannya. Selain itu juga terdapat berita yang terjadi di Bandung, yaitu Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat Pakem Bandung, Jawa Barat Jabar, menyediakan sejumlah posko pengaduan terkait dengan maraknya aliran sesat. Harian Media Indonesia menyusun fakta tersebut sebagai sikap kesigapan Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat Pakem Bandung, Jawa Barat Jabar yang sudah mengantisipasi maraknya perkembangan aliran sesat di Indonesia dengan membuat posko-posko pengaduan. 136

b. Lead