Di akhir berita, harian Media Indonesia menyusun berita tersebut secara implisit menekankan bahwa sudah banyak masyarakat, khususnya pelajar dan
mahasiswa yang menjadi pengikut aliran ini. Sehingga dengan adanya hal ini maka benar pernyataan dari ICMI bahwa untuk menangani kasus ini pemerintah
harus bersikap tegas dan bijak. Hal ini menurut peneliti, harian Media Indonesia menyusun berita dengan penekanan makna terhadap aliran al Qiyadah al
Islamiyah, maka itulah fungsi berita ini disajikan di akhir paragraf, dengan tujuan supaya pembaca mengetahui bahwa kenyataannya al Qiyadah sudah menjamur di
masyarakat luas.
d. Kutipan
Dalam berita seputar penanganan al Qiyadah harus tegas dan bijak, terdapat kutipan langsung yang bersumber pada pendapat Marwah Daud Ibrahim,
Ketua presidium ICMI, yang tertulis: ?.
. -
-?
e. Pernyataan
Untuk memperkuat pemberitaannya kali ini, harian Media Indonesia juga mengutip pernyataan dari Kapolri Jawa Barat, Jendral Sutanto. Di dalam
pernyataannya, peneliti seperti melihat adanya kekuatan bagi harian Media Indonesia memberitakannya untuk memperkuat gagasan dan ide yang dituangkan
dalam berita tersebut. ;
- 9 -
9 -
. -
-
107
Ibid, Paragraf 3.
A.2.2. Skrip.
Dari analisis skrip atau cara wartawan mengisahkan fakta, unsur yang diamati adalah kelengkapan 5W+1H. Peneliti menemukan uraian yang kurang
tuntas terutama dari sisi why atau mengapa dalam pemberitaan tersebut. Menurut pandangan peneliti, dalam berita tersebut peneliti melihat ada
upaya harian Media Indonesia untuk mencoba bersikap netral. Namun, tetap saja terlihat porsi penulisan untuk organisasi ICMI lebih besar terhadap sumber
lainnya. Pada berita itu dari awal sampai setengah tulisan peneliti menemukan kecenderungan harian Media Indonesia menulis ICMI lebih banyak. Hal ini
memperlihatkan ada pemihakan terhadap organisasi massa ICMI yang dilakukan oleh harian Media Indonesia dalam isi berita itu, dan inilah yang menurut peneliti
salah satu kekurangan dalam kelengkapan berita dilihat dari sisi why. Jadi, pada prinsipnya berita yang dimuat pada tanggal 31 Oktober itu
dianalisis melalui skrip beritanya mempunyai dua kekurangan, pertama, salah satu unsur kelengkapan dalam penulisan berita yaitu unsur why atau mengapa berita itu
tidak diuraikan dengan jelas. Kedua, faktor lainnya yaitu unsur kapan atau when
juga tidak diuraikan dengan tuntas dan jelas.
A.2.3. Tematik. a. Detail
Dari pandangan tematik berita tersebut, peneliti menganalisisnya dari detail dan bentuk kalimat. Pada detail berita tersebut peneliti hanya menemukan
pernyataan dari Marwah Daud Ibrahim yang diuraikan dengan detail dan panjang,
sedangkan pendapat yang lainnya hanya mendapatkan porsi lebih sedikit dari Marwah Daud Ibrahim.
Melihat pada kenyataan bahwa kutipan dari sumber lain hanya sedikit porsinya, menandakan hal itu sebagai upaya harian Media Indonesia untuk
mengangkat ICMI, hal tersebut kemudian ditafsirkan oleh pembaca bahwa ICMI mempunyai misi untuk mengoptimalkan peran Da’i atau tokoh agama, sedangkan
MUI mempunyai otoritas mengeluarkan fatwa suatu agama itu sesat atau tidak. Dari detail cerita tersebut peneliti melihat bahwa wartawan harian Media
Indonesia ingin menyampaikan pendapat ICMI hal ini terlihat dari teks yang tertulis:
9,, .
: .
.:. ;
. ;
- .
4 -
?. .
- -?
.:. -
0A
b. Koherensi.