Yang menjadi bahan analisis peneliti adalah mengapa hanya ditekankan pada pemeriksaan anggota yang dianggap sebagai tersangka di Polda Jawa
Tengah. Sedangkan yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana cara atau teknis pemeriksaan anggota-anggota tersebut. Hal itu tidak mendapat penjelasan yang
rinci. Sehingga untuk kerangka itulah perlunya penjelasan yang mendetail agar pembaca tidak bertanya-tanya seperti apa pemeriksaan yang dilakukan terhadap
berita yang dimuat oleh harian Media Indonesia tersebut. Selain itu, unsur lainnya adalah when. Dalam teks tidak tertera tanggal
berapa anggota al Qiyadah diperiksa sehingga menjadi sebanyak 168 orang. When hanya diterangkan dengan kata hingga kini, sehingga peneliti berpendapat berita
ini menjadi tidak tuntas dan tidak jelas.
A.4.3. Tematik.
Dari analisis tematik, peneliti mengamati beberapa poin tentang bagaimana wartawan harian Media Indonesia menuliskan fakta dari berita
tersebut.
a. Detail.
Dalam berita itu peneliti menemukan detail seputar pemeriksaan anggota al Qiyadah yang berstatus sebagai tersangka. Juga terdapat detail tentang orang
hilang, namun tidak dijelaskan secara panjang. Berita tersebut terlihat lebih mengarah kepada pemeriksaan anggota al Qiyadah sehingga relevansi judul
dengan isi berita lebih kepada penonjolan pemeriksaan tersebut. Harian ini sangat berhati-hati bila mempublikasikan berita seputar isu Islam.
b. Koherensi.
Dalam teks berita terdapat koherensi yang menghubungkan dua kalimat tersebut. Dengan pengamanan anggota al Qiyadah dari ancaman pihak tertentu
dan mengawasi serta membina masyarakat dari aliran sesat yang dapat mengganggu ketentraman bersama. Yang tertulis sebagai berikut:
H -
- ;
1 .
; I
6A
c. Bentuk Kalimat.
Dari bentuk kalimat yang digunakan dalam berita itu menurut peneliti harian Media Indonesia menggunakan bentuk kalimat deduktif yang menguraikan
inti berita di awal kalimat, lalu disusul dengan uraian di kalimat berikutnya, selain itu dalam uraiannya harian Media Indonesia menekankan dan memaknai korban
yang hilang karena hal tertentu yang tertulis dalam petikan teks berita berikut ini:
- :
- -
I
6B
Selain itu, dalam penulisan kali ini, harian Media Indonesia menggunakan jenis kalimat aktif dan pasif. Dengan pemakaian awalan me- dan di- yang
cukup berimbang dalam tiap kalimat dan paragrafnya.
128
“Aliran Sesat 168 Anggota Al Qiyadah Diperiksa”, Media Indonesia, 7 November 2007, Paragraf 4 dan 5.
129
Ibid, Paragraf 8.
A.4.4. Retoris. a. Leksikon kata
Dalam aspek retorisnya berita itu yang dipakai adalah unsur hukum atau memakai klaim hukum. Yang terlihat dari teks seperti tulisan ‘anarkistis’
130
yang dimaksud dengan perbuatan yang tidak bertanggungjawab tanpa mementingkan
orang lain. Juga terdapat kata yang berarti alasan terjadinya atau bisa juga disebut motif dari perbuatan seseorang maupun lembaga yang dalam istilah hukum berarti
‘modus operandi’.
131
- -
- - 9
9 -
b. Idiom