Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tabel 9 diketahui � �� �� = 3,07 lampiran 14 dan dengan merujuk pada � � ��� dengan taraf signifikan 95 dengan α = 0,05 dan = � 1 + � 2 − 2 diperoleh � � ��� sebesar 1,66. Apabila dibandingkan � �� �� dengan � � ��� , maka � �� �� � � ��� . Dengan demikian hipotesis nihil � ditolak dan hipotesis alternatif � diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pemahaman konsep matematika siswa antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode simulasi dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan kontrol pada tiap kategori pemahaman menurut Bloom, yaitu Translation, Interpretation, dan Extrapolation, berikut ini disajikan rekapitulasi nilai rata-rata tiap kategori pemahaman pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data statistik ini diperoleh berdasarkan analisis terhadap data skor posttest siswa yang dicapai siswa terhadap soal-soal test pemahaman, yang terdiri dari soal Translation sebanyak 4 butir, soal Interpretation sebanyak 3 dan soal Extrapolation sebanyak 5 butir. Tabel 10 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kategori Pemahaman Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kategori Pemahaman Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Translation 67,9 61,7 Interpretation 71,1 73,5 Extrapolation 67,2 50,1 Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas, diperoleh bahwa pada kelas eksperimen nilai rata-rata tertinggi dicapai pada kategori interpretation, yaitu sebesar 71,1 dan nilai rata-rata terendah dicapai pada kategori Extrapolation sebesar 67,2 Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata tertinggi dicapai pada kategori Interpretation, yaitu sebesar 73,5 dan nilai rata-rata terendah dicapai pada kategori Extrapolation sebesar 50,1 Dengan membandingkan perolehan nilai rata-rata tiap kategori pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh bahwa nilai rata-rata pada kategori Translation kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, disini dikarenakan pemahaman siswa kelas kontrol kurang mampu dalam menterjemahkan suatu simbol atau arti dibandingkan dengan siswa kelas eksperimen. Sedangkan nilai rata-rata pada kategori Interpretation kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol, dikarenakan siswa kelas eksperimen kurang mampu dalam mengkombinasikan menggabungkan suatu pemahaman tentang materi yang sudah di pelajari sebelumnya yang masih digunakan dalam pembelajaran materi sekarang. Dan nilai rata-rata pada kategori Extrapolation kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini dikarenakan siswa kelas kontrol kurang mampu dalam memperluas dan mengembangkan rumus- rumus yang sudah diketahui, sehingga ia kurang mampu menyelesaikan soal- soal yang berkategori pemahaman Extrapolation dengan baik dan jelas. Selain itu juga, berdasarkan tabel rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa kategori pemahaman yang memperoleh nilai rata-rata paling tinggi adalah kategori Translation. Dengan kata lain siswa kelas eksperimen memiliki pemahaman dalam menterjemahka sebuah simbol atau arti yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman Interprettion dan Extrapolation

D. Analisis dan Interpretasi Data

Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai rata-rata kelas eksperimen 67,9 dan kelas kontrol 58,1. Sedangkan dari hasil nilai rata-rata menurut pemahan Bloom, terlihat pada kategori pemahaman Translation dan Extrapolation siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, namun dalam pemahaman kategori Interpretion siswa kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen terlalu banyak anggota dalam masing-masing kelompok, sehingga menyebabkan kurang optimalnya bersimulasi. Sehingga siswa pada kelas ini kurang mampu dalam mengkombinasikan menggabungkan suatu pemahaman tentang materi yang sudah di pelajari sebelumnya yang masih digunakan dalam pembelajaran materi sekarang, namun rata-rata keseluruhan pemahaman siswa kelas eksperimen tetap lebih tinggi dari pada siswa kelas kontrol. Dan dari hasil pengujian hipotesis juga diperoleh bahwa � ditolak dan � diterima yang menyatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan metode simulasi lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Selain itu, dari hasil pengamatan selama penelitian dalam pembelajaran menggunakan metode simulasi yang diterapkan pada kelas eksperimen menjadikan siswa lebih aktif karena diberi kesempatan langsung kepada siswa untuk mengalaminya. Siswa yang secara aktif dalam pengorganisasian dan penemuan informasi pengetahuan ketika pembelajaran akan menghasilkan peningkatan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan berpikir. Keterlibatan siswa dalam mempraktekan kegiatan jual beli soal ini merupakan suatu cara yang dapat dijadikan sebagai upaya penguatan terhadap konsep- konsep yang disampaikan serta pengembangan konsep-konsep dasar yang telah diketahui sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa metode simulasi menjadi menarik karena dalam pelaksanaannya siswa dapat menunjukan kemampuannya kepada siswa lain. Siswa yang mampu menjawab soal dari guru atau siswa lain akan merasa bangga dan senang, sedangkan siswa yang belum biasa mengerjakan soal akan tertantang sehingga akan termotivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar dan pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman siswa pada konsep matematika. Sebaliknya dalam pembelajaran secara konvensional pada kelas kontrol, siswa tidak terlibat secara optimal dan cenderung pasif. Keterlibatan siswa