f. Setiap pegawai negeri yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,
berhak atas pensiun
E. DEWASA MADYA
1. Pengertian dewasa madya
Hurlock 2004 mengemukakan bahwa usia dewasa madya umumnya dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Usia dewasa madya ini
dibagi ke dalam dua subbagian, yaitu : usia madya dini yang membentang dari usia 40 hingga 50 tahun dan usia madya lanjut yang berbentang antara usia 50
hingga 60 tahun. Selama usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis yang pertama kali mulai selama 40-an awal menjadi lebih kelihatan.
2. Ciri-ciri dewasa madya
Hurlock 2004 mengemukakan bahwa seperti halnya setiap periode dalam rentang kehidupan, usia madya pun diasosiasikan dengan karakteristik tertentu
yang membuatnya berbeda. Berikut ini akan diuraikan sepuluh karakteristik yang amat penting.
1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti Ciri pertama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan
periode yang sangat menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan jika dilihat dari
seluruh kehidupan manusia. Oleh karena itu orang-orang dewasa tidak akan mau mengakui bahwa mereka telah mencapai usia tersebut, sampai
kalender dan cermin memaksa mereka untuk mengakui hal itu.
Universitas Sumatera Utara
Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku untuk mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa di antaranya
adalah banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu kepercayaan tradisional tentang rusaknya mental dan fisik yang
diduga disertai dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang pentingnya masa muda. Semua ini memberi pengaruh
yang kurang menguntungkan terhadap sikap orang dewasa pada saat memasuki usia madya dalam kehidupan mereka. Sementara mereka
ketakutan pada usia madya, kebanyakan orang dewasa menjadi rindu pada masa muda mereka dan berharap dapat kembali ke masa itu.
2. Usia madya merupakan masa transisi Ciri keuda dari usia madya adalah bahea usia ini merupakan masa transisi.
Usia madya merupakan masa di mana pria dan wanita meninggalkan ciri- ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode
dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru. Seperti yang telah diuraikan, bahwa periode ini merupakan masa di
mana pria mengalami perubahan keperkasaan dan wanita dalam kesuburan.
Pada masa ini terjadi pula perubahan-perubahan peran dalam kehidupan individu. Pria perlu menyesuaikan dirinya dengan berubahnya kondisi
pekerjaan, dimana pria harus menyesuaikan jenis pekerjaan dengan kondisi fisiknya yang menurun, sedangkan wania juga harus
menyesuaikan perubahan perannya di pekerjaan ataupun di rumah.
Universitas Sumatera Utara
Penyesuaian diri di rumah umumnya berkaitan dengan penyesuaian pada perginya anak-anak yang sering dikenal dengan istilah “sarang kosong”.
Setiap perubahan peran yang penting mungkin mengakibatkan suatu krisis yang besar atau kecil. Selama usia madya, terjadi tiga bentuk krisis
pengembangan yang umum dan hampir universal, yaitu : Pertama, krisis sebagai masa orangtua ditandai dengan sindrom “di mana
kesalahan kami?”. Krisis ini terjadi apabila anak-anak gagal memenuhi harapan orangtua dan para orangtua kemudian bertanya apakah mereka
telah menggunakan metode yang tepat dalam mendidik anak, dan menyalahkan diri mereka sendiri karena kegagalan anak-anak untuk
memenuhi harapan mereka. Kedua, krisis yang timbul karena orangtua berusia lanjut, sehingga sering
timbuk reaksi dari anak-anaknya : “Saya benci menempatkan ibu di situ”. Akibatnya banyak orangtua berusia madya yang berusaha memecahkan
permasalahan mereka tentang lanjut usia, merasa bersalah ketika anak- anak mereka tidak dapat atau tidak mau menerima orangtua mereka yang
berusisa lanjut tinggal bersama dalam rumah mereka. Ketiga, krisi yang berhubungan dengan kematian, khususnya pada suami-
istri. Umumnya krisis ini ditandai dengan sikap “Bagaimana saya dapat terus hidup?”. Sikap ini akan terus mewarnai penyesuaian pribadi dan
sosial mereka dan hanya terpecahkan ketika individu mencapai tahap puas dalam hidupnya.
3. Usia madya adalah masa stres
Universitas Sumatera Utara
Ciri ketiga dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa stres. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah,
khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak homostasis fisik dan psikologis seseorang dan membawa ke masa
stres, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis, dan aspek sosial kehidupan mereka.
4. Usia madya adalah usia yang berbahaya Ciri keempat dari usia madya adalah bahwa umumnya usia ini dianggap
atau dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan. Intrepretasi “usia berbahaya” ini umumnya berlaku di kalangan pria,
dimana mereka cenderung melakukan pelampiasan dengan menggunakan kekerasan.
Usia madya menjadi berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik
sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurang memperhatikan kehidupan.
5. Usia madya adalah usia “canggung” Ciri kelima dari usia madya dikenal dengan istilah “usia serba canggung”.
Usia ini merupakan usia dimana seseorang bukan lagi “orang muda”, namun bukan pula “orang tua”. Franzblau mengatakan bahwa orang yang
berusia madya seolah-olah berdiri diantara generasi pemberontak yang lebih muda dan generasi warga senior. Mereka secara terus menerus
Universitas Sumatera Utara
menjadi sorotan dan menderita karena hal-hal yang tidak menyenangkan dan memalukan yang disebabkan ooleh kedua generasi tersebut.
Merasa bahwa keberadaan mereka dalam masyarakat tidak dianggap, orang-orang yang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak
dikenal oleh orang lain. Hal ini terlihat dari cara mereka berpakaian, yang umumnya diusahakan sesederhana mungkin agar tidak terlalu menarik
perhatian orang lain. Semakin mereka kurang menarik perhatian, semakin mereka merasa di luar masyarakat yang memuja kaum muda.
6. Usia madya adalah masa berprestasi Ciri keenam dari usia madya adalah bahwa usia tersebut adalah masa
berprestasi. Usia ini adalah usia dimana seseorang memiliki kecenderungan untuk menghasilkan. Pada masa ini orang akan memiliki
kemauan yang kuat untuk menghasilkan, dan akan mencapai puncaknya pada usia ini dan memungut hasil dari masa-masa persiapan dan kerja
keras yang dilakukan sebelumnya. Usia madya seyogianya tidak hanya menjadi masa untuk meraih
keberhasilan keuangan dan prestise. Biasanya pria meraih puncak karir antara usia 40 – 50 tahun, yaitu setelah mereka puas terhadap hasil yang
diperoleh dan menikmati hasil dari kesuksesan mereka. Usia madya merupakan masa dimana seseorang mendapatkan peran pemimpin.
Kebanyakan organisasi khususnya organisasi yang sudah lama, umumnya memilih direkturnya yang berumur lima puluh tahun atau lebih.
7. Usia madya merupakan masa evaluasi
Universitas Sumatera Utara
Ciri ketujuh dari usia madya adalah bahwa usia ini terutama sebagai masa evaluasi diri. Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan
wanita mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi
mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman.
8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda Ciri kedelapan dari usia madya adalah bahwa masa itu dievaluasi dengan
standar ganda. Pertama mereka harus tetap merasa nuda serta aktif, namun kedua, mereka juga harus menua dengan anggun semakin lambat dan hati-
hati, dan menjalani hidup dengan nyaman. 9. Usia madya merupakan masa sepi
Ciri kesembilan dari usia mmadya adalah bahwa masa ini dialami sebagai masa sepi empty nest, masa ketika anak-anak tidak lama lagi tinggal
bersama orangtua. Setelah bertahun-tahun hidup dalam sebuah rumah yang berpusat pada keluarga family-centered home, umumnya orang
dewasa menemui kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan rumah yang berpusat pada pasangan suami-istri pair-centered home. Pada masa ini
individu juga mengalami tekanan batin karena dipensiunkan retirement shock.
10. Usia madya merupakan masa jenuh Ciri kesepuluh usia madya adalah bahwa seringkali periode ini merupakan
masa yang penuh dengan kejenuhan. Banyak atau hampir seluruh pria dan
Universitas Sumatera Utara
wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia tigapuluhan atau empatpuluhan. Para pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari-hari
dan kehidupan bersama keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Wanita, yang hanya menghabiskan waktunya untuk memelihara dan
membesarkan anak-anaknya, bertanya-tanya apa yang akan mereka lakukan pada usia setelah dua puluh atau tiga puluh yahun kemudian.
Wanita yang tidak menikah atau yang mengabdikan hidupnya untuk bekerja atau karir, menjadi bosan dengan alasan yang sama dengan pria.
3. Tugas perkembangan dewasa madya