subjek dinilai mempunyai penyesuaian diri yang rendah apabila memiliki skor yang rendah pada skala penyesuaian diri.
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi
Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam setiap penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan.
Populasi adalah individu yang bisa dikenai generalisasi dari pernyataan- pernyataan yang diperoleh dari sampel penelitian Hadi, 2000. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah para pensiunan di Kota Medan. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah :
a. Pensiunan yang telah pensiun selama kurang dari 5 tahun.
Septanti 2009 mengungkapkan, bahwa penyesuaian diri pada masa pensiun tergantung pada waktu sejak dimulainya masa pensiun.
Menurutnya, saat seorang lansia baru saja menginjak 1-4 tahun usia pensiun, perhatian dari keluarga sangat berarti dan penting, namun saat
menginjak tahun ke-5, umumnya lansia sudah mampu menganggap pensiun sebagai suatu hal yang biasa, bukan suatu hal yang istimewa.
Dengan kata lain, lansia yang sudah menjalani pensiun lebih dari lima tahun dapat dianggap sudah terbiasa dengan situasi pensiun, karena itu,
dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah sampel yang telah pensiun selama kurang dari 5 tahun.
Universitas Sumatera Utara
b. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil
Menurut Efendi 2008, pegawai swasta umumnya lebih merasa cemas saat menghadapi pensiun dikarenakan jaminan perlindungan di hari tua
bagi mereka tidak memadai, mereka tidak memperoleh fasilitas pensiun setiap bulan, dan hanya memperoleh sejumlah uang di akhir masa jabatan.
Sementara pada pegawai negeri sipil, keadaannya lebih baik, hal ini dikarenakan mereka tetap memperoleh fasilitas pensiun setiap bulannya
Joeismail, 2009. Oleh karena itu, untuk penyetaraan, pada penelitian ini peneliti hanya mengambil pensiunan pegawai negeri sipil. Hal ini
dikarenakan pada pegawai negeri sipil terdapat sistem yang jelas mengenai jumlah gaji pokok yang menjadi penentu jumlah uang pensiun yang
diterima oleh seseorang. Sementara pada pegawai swasta, jumlah pesangon yang diterima seseorang tidaklah sama. Hal ini dikarenakan
jumlah pesangon tersebut sangat tergantung pada seberapa besar perusahaan menggaji pegawainya. Oleh sebab itu, dikarenakan tidak
adanya sistem yang sama dalam hal penggajian di perusahaan-perusahaan swasta kecuali bahwa jumlah gaji haruslah sesuai standar UMR, maka
peneliti tidak mengambil sampel dari kalangan pensiunan pegawai swasta. c.
Memiliki Penghasilan atau Pendapatan Minimal Rp.1.100.000; bulan Menurut Hurlock 1994, status ekonomi yang baik akan memungkinkan
seseorang untuk hidup dengan nyaman dan dapat menikmati hidupnya. Karena itu, status ekonomi merupakan salah satu hal yang penting untuk
penyesuaian yang baik pada masa pensiun. Menurut Santrock 2001,
Universitas Sumatera Utara
status ekonomi adalah kedudukan sosial ekonomi secara umum dari seseorang dalam masyarakat dilihat dari pendapatan keluarga, pekerjaan,
dan tingkat pendidikan. Dimana status ekonomi seseorang akan menentukan layak atau tidaknya kehidupan yang dijalaninya. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 88, setiap pekerjaburuh berhak memperoleh
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, dimana untuk memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
tersebut diperlukanlah adanya suatu kebijakan yang menetapkan besarnya upah minimum yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan hidup layak yang
sesuai dengan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Berdasarkan
Keputusan Gubernur
Sumatera Utara
Nomor 188.4424KPTSTahun 2010 tentang Upah Minimum Sektor Kota Medan
mengacu pada
Keputusan Gubernur
Sumatera Utara
Nomor 5615492K2009 ditetapkan upah minimum di Kota Medan sebesar
Rp.1.100.00; dalam www.analisadaily.com. Karena itu, dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah subjek yang memiliki pendapatan minimal
Rp.1.100.000;bulan, dengan pertimbangan besaran pendapatan tersebut merupakan standar pendapatan minimal yang harus dimiliki seseorang
untuk hidup secara layak di Kota Medan. d.
Tidak sedang mengalami penyakit kronis Menurut Hurlock 1994, kesehatan yang buruk pada waktu pensiun
memudahkan penyesuaian sedangkan orang sehat mungkin cenderung
Universitas Sumatera Utara
melawan untuk melakukan penyesuaian diri. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini subjek yang diambil adalah subjek yang berada dalam
kondisi sehat dan tidak sedang mengalami penyakit kronis tertentu. Selain pertimbangan penyetaraan kondisi subjek, pertimbangan lainnya adalah
untuk kemudahan pengambilan data. Subjek yang tengah mengalami sakit kronis tertentu dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam
memberikan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti. e.
Berdomisili di Kota Medan Menurut Hurlock 1994, tempat tinggal seseorang mempengaruhi
penyesuaian terhadap masa pensiun, semakin besar masyarakat menawarkan berbagai kekompakan dan pelbagai kegiatan bagi orang usia
lanjut, semakin lebih baik penyesuaian seseorang di masa pensiun. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian
terhadap subjek yang berdomisili di Kota Medan. Selain pertimbangan agar subjek tinggal di lingkungan yang sama, pertimbangan lainnya
mengacu pada upah minimum yang harus dimiliki oleh seseorang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan pasal 89
disebutkan bahwa upah minimum yang menjamin penghidupan layak bagi individu
adalah berbeda
berdasarkan wilayah
provinsi atau
kabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
2. Metode pengambilan sampel