Tabel 2.1 Variabel Operasional
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas X
Strategi Pemasaran -
Produk
- Harga
- Tempat
- Promosi :
a. Periklanan
b. Personal selling
c. Sales promotion
d. Public relations
2. Variabel Terikat Y
Loyalitas Nasabah •
Kepuasan Nasabah •
Frekuensi Pembelian •
Rekomendasi Produk •
Daya Tarik Produk 3.
Variabel Antara Z Karakteristik Responden
• Jenis Kelamin
• Usia
• Pekerjaan
• Penghasilan
• Produk yang digunakan
2.4 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Maka variabel yang terdapat dalam
penelitian perlu didefinisikan sebagai berikut : Variabel Bebas X
1. Produk : Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Harga
: Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan
tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. 3.
Tempat : Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses bagi para
pelanggan potensial. Keputusan ini menyangkut lokasi fisik dimana suatu produk maupun jasa akan dipasarkan.
4. Promosi : Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk
mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct
marketing, personal selling, dan public relation.
Universitas Sumatera Utara
Variabel Terikat Y 1.
Kepuasan Nasabah : Perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya setelah membandingkan antara harapan dan kenyataan yang diterima dari produk
atau jasa. 2.
Frekuensi Pembelian : Melakukan pembelian secara teratur. 3.
Rekomendasi Produk : Memberitahukan produk kepada satu orang atau lebih 4.
Daya Tarik Produk : Sesuatu yang membuat seseorang tertarik terhdap produk
Variabel Antara Z 1.
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan.
2. Usia
: Umur nasabah yang mengisi kuesioner. 3.
Pekerjaan : Mata pencaharian nasabah.
4. Penghasilan
: Pendapatan nasabah selama 1 bulan. 5.
Produk yang digunakan : Jenis produk yang digunakan nasabah.
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi seorang peneliti yang digambarkan dalam bentuk pernyataan atau jaawaban-jawaban yang tentative terhadap tujuan-tujuan studi
Suwardi., 1998:114. Hipotesis atau anggapan dasar yang akan dibuktikan melalui penelitian ini adalah “strategi komunikasi pemasaran Bank Sumut dapat
mempengaruhi loyalitas nasabah di capem Setia Budi Medan”. Ha : Adanya hubungan antara strategi komunikasi pemasaran dengan loyalitas
nasabah di capem Setia Budi Medan. Ho : Tidak ada hubungan antara strategi komunikasi pemasaran dengan
loyalitas nasabah di capem Setia Budi Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskrpsi Lokasi Penelitian
3.1.1 Sejarah Bank Sumut www.banksumut.com
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan sebutan BPSU. Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank
Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD dengan modal dasar
pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera
Utara. Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, JL.
Imam Bonjol No. 18 Medan. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di
tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar. Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang
sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan
menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to
be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi
mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lai seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar
Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95
Trilyun.
32
Universitas Sumatera Utara