Pengertian Kapasitas Pemrogaman Linier

27 Membuat program linier adalah membuat rencana kegiatan-kegiatan untuk memperoleh hasil yang optimal dimana suatu hasil yang mencapai tujuan yang mencapai tujuan yang ditentukan dengan cara yang paling baik sesuai model matematis di antara semua alternatif yang mungkin. Menurut Handoko 2003:379 sebutan “linear” dalam linear programming berarti hubungan-hubungan antara faktor-faktor adalah bersifat linear atau konstan, atau fungsi-fungsi matematik yang disajikan dalam model haruslah fungsi-fungsi linear. Hubungan-hubungan linear berarti bahwa bila satu faktor berubah maka faktor lain akan berubah juga dan dengan jumlah yang konstan secara proporsional. Salah satu keputusan manajerial yang sangat penting ialah penyaluran sumber-sumber yang sangat langka. Sumber-sumber yang dimaksud dapat berupa bahan baku, peralatan dan mesin, ruang, waktu, dana dan orang. Semua ini dapat dipergunakan untuk menghasilkan komoditi tertentu. Siagian 1987:73 menjelaskan bahwa metode analisis yang paling bagus untuk menyelesaikan persoalan alokasi sumber ialah metode program linier. Pokok pikiran yang utama dalam menggunakan program linier adalah merumuskan masalah yang jelas dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia. Pemograman linier adalah suatu model matematis yang berkarakteristik linier untuk menentukan suatu penyelesaian optimal dengan cara memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan terhadap satu susunan kendala. Model pemrogaman linier mempunyai tiga unsur utama Siswanto,2007:25, yaitu : 28 1. Variabel Keputusan Merupakan variabel persoalan yang akan mempengaruhi nilai tujuan yang hendak dicapai. 2. Fungsi Tujuan Merupakan tujuan yang hendak dicapai yang diwujudkan dalam sebuah fungsi matematik linier. 3. Fungsi Kendala Merupakan pembatas terhadap kumpulankeputusan yang mungkin dibuat dan harus dituangkan ke dalam fungsi matematik linier. Ada tiga macam kendala, yakni : a. Kendala berupa pembatas, dituangkan ke dalam fungsi matematika berupa pertidaksamaan dengan tanda “ ≤ ” b. Kendala berupa syarat, dituangkan ke dalam fungsi matematika berupa pertidaksamaan dengan tanda “ ≥ “ c. Kendala berupa keharusan, dituangkan ke dalam fungsi matematika berupa persamaan dengan tanda “ = “ Program linier memiliki asumsi tertentu yang harus dipenuhi, yakni : 1. Proportional Dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau pengunaan sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat proportional dipenuhi. 2. Additivity 29 Additivity menyatakan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang di antara berbagai aktivitas. Sifat ini berlaku bagi fungsi tujuan maupun kendala. 3. Divisibility Asumsi ini menyatakan bahwa variabel keputusan diperbolehkan memiliki nilai yang tidak integrer. 4. Setiap parameter koefisien fungsi objektif, ruas sisi kanan koefisien pembatas diketahui secara pasti. Hal ini menunjukkan bahwa semua parameter model berupa konstanta.

2.5. `Penelitian Terdahulu

Widiasworo 2010:66 dalam hasil penelitiannya yang berjudul Analisis Pendapatan Usahatani Bayam dan Kangkung Hidroponik di Parung Farm, keuntungan yang didapat adalah Rp. 1.393.885,- dari usahatani bayam dengan jumlah produksi total 997,25 kg dan kehilangan hasil 34,5 pada bulan April 2010. Sementara itu, untuk usahatani kangkung pada bulan April 2010 menghasilkan penerimaan sebesar Rp.13.975.473 dari jumlah produksi total 965 kg dengan kehilangan hasil 23,5. Biaya yang paling besar persentasenya dalam usahatani bayam dan kangkung hidroponik di Parung Farm adalah biaya penggunaan nutrisi AB-Mix yaitu sebesar 26,21 untuk bayam dan 30, 26 untuk kangkung. Penelitian tersebut, menunjukkan adanya penggunaan sumber daya yang begitu besar yaitu pada sumber daya nutrisi. berdasarkan hal tersebut kemudian penggunaan sumber daya yang efisien menjadi penting untuk diketahui sehingga 30 pendapatan maksimum dapat dimiliki oleh perusahaan. Penggunaan sumber daya efisien akan mempengaruhi besarnya biaya produksi dan pendapatan dari hasil produksi sehingga penjualan perlu diramalkan agar suatu rencana produksi alternatif dapat diperoleh untuk perusahaan.

2.6. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian mengenai perencanaan produksi komoditi sayuran hidroponik di Parung Farm, diawali dengan mengetahui operasional produksi dari perusahaan. Operasional produksi tersebut mancakup biaya produksi yang dikeluarkan untuk produksi per unit produk, kemudian mengetahui penjualan yang terjadi dalam kurun waktu 2008-2010 untuk menghitung pendapatan atau keuntungan yang diterima. Setelah itu, mengetahui penggunaan sumber daya yang dipakai dalam produksi komoditi bayam dan kangkung hidroponik. Sumber daya tersebut mencakup tiga sumber daya utama yaitu benih, nutrisi, dan lahan. Hal berikutnya yang dilakukan adalah menganalisis peramalan permintaan pasar terhadap komoditi tersebut. Data permintaan masa lampau data historik menjadi dasar untuk melakukan perhitungan mengenai ramalan permintaan yang akan datang. Peramalan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji pola data menggunakan autokorelasi untuk mengetahui apakah data penjualan termasuk data yang stasioner atau tidak stasioner. Metode-metode peramalan yang akan digunakan sesuai dengan hasil uji pola data. Kemudian dari beberapa metode peramalan yang sesuai dengan pola data tersebut akan dipilih yang tingkat kesalahannya paling kecil mendekati nol dengan menggunakan alat ukur