Tahapan Produksi Sayuran Hidroponik Parung Farm di unit Kebun

50 Sedangkan untuk tanaman bayam, benih disebar tanpa perlu ada garis tanam. Benih disebar merata pada lahan dalam greenhouse, dengan ukuran lahan tanambedengan seluas 2 m x 21 m. Setelah benih disebar, lahan yang telah berisi benih tersebut kemudian ditutup dengan plastik selama 1-2 hari agar dapat memacu pertumbuhan kecambah dan agar benih tidak dimakan burung. Sejak mulai disemai, lahan dialiri larutan nutrisi dengan teknik nutrient film technique NFT, larutan nutrisi dialirkan dari pagi sampai sore. Setelah berkecambah, benih tersebut akan tumbuh menjadi bibit. Bibit yang telah tumbuh daun sejatinya sekitar 12-15 hari sudah siap untuk dicabut dan dipindahtanamkan. Bibit yang dicabut kemudian akan dibungkus rockwool, bibit yang akan dibungkus dengan rockwool adalah bibit yang secara penampilan bagus, dilihat dari daunnya yang tidak cacat, warna hijau cerah yang meratatidak kuning, dan tinggi yang sesuai yaitu ± 5 cm. Batang bagian bawah dekat akar di atas akar dibungkus dengan rockwool. Pembungkusan harus dilakukan dengan hati-hati karena bibit mudah patahrusak, akar bibit harus dipastikan tidak terjepit jellycup. Setiap satu jellycup berisi 2-3 batang bibit tanaman. 3 Penanaman Bibit bayam yang telah dibungkus dengan rockwool dan telah diletakkan dalam jellycup, kemudian dimasukkan dalam lubang tanam pada styrofoam. Styrofoam berukuran 1 m 2 diletakkan dalam bedengan, satu bedengan seluas 16 m 2 memuat 16 lembar styrofoam. Styrofoam dilubangi dengan jarak per lubang tanam adalah 10 cm dan berdiameter ± 3 cm per lubang tanam, 1 lembar styrofoam memuat 81 lubang tanam. 51 Peletakan bibit harus hati-hati, akar tanaman harus lurus terjuntai ke bawah dengan baik agar dapat menyerap nutrisi. Proses penanaman dilakukan pada sore hari di atas jam 14.00. Pada sore hari, radiasi matahari tidak terlalu kuat dan suhu udara tidak terlalu tinggi. Hal tersebut baik bagi tanaman karena proses kehilangan air tidak terjadi secara cepat. 4 Pemeliharaan Jika ada tanaman yang mati, tindakan yang dilakukan adalah dengan mengambil tanaman yang mati. Sedangkan tanaman yang masih tumbuh dikumpulkan dalam satu umur pengekepan agar dapat tumbuh seragam. Di Parung Farm tidak melakukan kegiatan penyulaman yang mengganti tanaman mati dengan tanaman baru karena tanaman pengganti umurnya tidak sama jadi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tidak seragam. Pada saat perawatan tanaman, untuk mengurangi serangan hama dan penyakit pada tanaman dilakukan secara manual yaitu dengan membuang ulat yang menempel pada daun dan membuang tanaman yang tidak sehat agar tidak tertular ke tanaman lain. Parung Farm tidak menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. 5 Pemanenan Setelah cukup untuk dapat dipanen untuk tanaman bayam ± 15-18 hari setelah pindah tanam, maka tanaman akan dipanen. Tanaman yang dipanen yang sudah memenuhi kriteria panen dari segi penampilannya dan tinggi batang. Waktu dan umur panen tergantung pada penampilan optimal. Tanaman yang tua batangnya akan keras dan sudah tumbuh bunga, hal tersebut tidak layak untuk dijual karena menurunkan kualitas. 52 Pemanenan dilakukan secara manual, pada tanaman bayam caranya yaitu dengan mencabut tanaman dari lubang tanam styrofoam, melepaskan jellycup dari tanaman,dan akar tanaman diusahakan tidak tertinggal dalam wadah akar ikut serta dalam tanaman. Sedangkan untuk tanaman kangkung, pemanenan dilakukan dengan mencabut tanaman dari media tanam dan akar tanaman dikibas-kibas agar kerikil yang masih menempel dapat terjatuh. Tanaman yang sudah dicabut dikumpulkan di pinggir bedengan untuk kemudian diletakkan dalam tray, kemudian dicuci agar daun dan akar tanaman bersih dari kotoran. Hasil panen diletakkan dalam tray dan disusun dalam gerobak untuk kemudian dibawa ke ruang pengemasan. 6 Penyortiran dan pengemasan Pada saat di ruang pengemasan, tanaman tidak langsung diproses, akan tetapi didiamkan dulu sebentar untuk menghilangkan panas lapangan field heat. Kemudian setelah itu dilakukan proses seleksi. Seleksi sortasi dilakukan untuk memilih tanaman agar layak untuk dikemas dan dijual. Seleksi dilakukan dengan cara membuang daun-daun tua, daun kuning, daun bolong, daun robek, kemudian ditimbang dengan ukuran 250 gram per kemasan. Sayuran dikemas dalam kemasan plastik kemudian disegel. Tanaman dikemas agar higienis, tidak cepat layu, serta menambah nilai jual. Akar tanaman juga turut dikemas untuk meyakinkan konsumen bahwa sayuran tersebut ditanam secara hidroponik. Nama perusahaan, jenis tanaman, dan keterangan bebas pestisida dicantumkan dalam kemasan. 53 7 Pendistribusian Produk yang telah dikemas kemudian disusun dalam tray dan diap untuk diangkut. Pengangkutan sayuran dilakukan pada hari yang sama dengan proses panen dan pengemasan. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan mobil box yang dilengkapi dengan pendingin dengan suhu sekitar 15-20 o C. Sayuran-sayuran diangkut menuju gudang penyimpanan, untuk kemudian didistribusikan ke konsumen pemesan sayuran tersebut pasar swalayansupermarket. Adapun alur tahapan produksi sayuran hidroponik bagi tanaman bayam dan kangkung terdapat pada Gambar 5. Gambar 5. Alur tahapan produksi sayuran hidroponik Parung Farm di unit Kebun Parung Persiapan lahan Pemanenan Pencabutan bibit bayam dan pembungkusan bibit Penanamanpembesaran bibit Penyortiran dan pengemasan Persemaian benih bayam Penanaman benih kangkung Pendistribusian 54

4.8. Pemasaran Produk Sayuran Hidroponik Parung Farm

Parung Farm berusaha untuk memenuhi syarat pasar yaitu 3K kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas agar tetap bisa mempertahankan pasar. Sistem pembayaran yang dilakukan adalah sistem putus, yaitu sistem pembayaran dimana pihak pemesan membayar semua sayuran yang dipesan sehingga apapun yang terjadi pada sayuran tersebut laku atau tidak laku menjadi risiko yang harus ditanggung oleh pihak pemesan. Pasar tujuan yang menjadi sasaran Parung Farm adalah berbagai swalayan, supermarket, dan penikmat sayuran hidroponik di Jabodetabek dan berbagai kota besar di Indonesia. Adapun supermarket yang telah menjadi tujuan pemasaran pihak Parung Farm dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pasar Tujuan Pemasaran Sayuran Hidroponik Parung Farm. Jenis pasar Hipermarket Supermarket KorenJapanese Supermarket Horeka Hotel,Restoran, Kafe -Carrefour -Giant -Hypermart -Makro -Sogo -Hero -Matahari -Diamond -Ranch Market -Lion Superindo -Hari-Hari -Ramayana -Kemchik -Maxim -Grand -Lucky -Rejeki -Cosmo -Papaya -Company -New Soul -Kamone -Bintang -Sari Pizza -Warung Daun -Pepper Lunch -Tomodachi -Mahi-Mahi -Citrus Cafe Sumber : Parung Farm, 2010 55

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Operasional Produksi pada Komoditi Bayam dan Kangkung

Hidroponik Parung Farm di Unit Kebun Parung. Sebelumnya perhitungan biaya produksi dari perusahaan perlu dilakukan sebagai dasar untuk memperoleh biaya pengeluaran dalam produksi. Biaya produksi per unit merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk. Adapun biaya produksi tersebut tertera pada Tabel 5. Tabel 5 . Biaya Produksi per Unit dalam rupiah Keterangan Bayam Kangkung Benih 197 188 Nutrisi 2.155 1.481 Rockwool 569 Sewa Lahan 379 261 Listrik 531 365 Tenaga Kerja 1.161 798 Plastik Kemas 600 600 Biaya penyusutan 448 227 Total Biaya 6.040 3.920 Berdasarkan Tabel 5 , biaya produksi untuk menghasilkan produk bayam per unit adalah Rp. 6.040,- sedangkan untuk menghasilkan produk kangkung adalah Rp. 3.920,- per unit. Biaya produksi untuk produk bayam hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan biaya produksi dari produk kangkung. Hal tersebut disebabkan oleh adanya bahan baku yang tidak dipakai dalam produksi kangkung yaitu rockwool dan juga disebabkan oleh jumlah penggunaan bahan baku untuk produk bayam lebih banyak dibandingkan kangkung. Penggunaan sumber daya yang dipakai oleh bayam dan kangkung dibagi atas persentase penggunaan jumlah