Operasional Produksi pada Komoditi Bayam dan Kangkung
56
lahan, sehingga perhitungan biaya pun didasarkan atas hal tersebut. Perhitungan biaya sumber daya yang dipakai tertera pada Lampiran.
Setelah mengetahui biaya produksi per unit, adapun untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari hasil produksi yang dilakukan
adalah dengan mengetahui volume produksi dan volume penjualan yang terjadi pada tahun lalu yaitu tahun 2010. Penjualan dan produksi yang terjadi pada tahun
2010 tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Penjualan serta Produksi dari Produk Bayam dan Kangkung Tahun 2010
dalam satuan pack
Bulan Bayam
Kangkung Penjualan
Produksi Penjualan
Produksi
Januari 3.966
4.015 3.838
3.874 Februari
3.943 3.991
3.833 3.869
Maret 3.935
3.982 3.836
3.870 April
3.942 3.989
3.830 3.866
Mei 3.933
3.972 3.841
3.874 Juni
3.956 3.996
3.837 3.877
Juli 3.971
4.011 3.835
3.874 Agustus
3.958 4.007
3.843 3.877
September 3.969
4.014 3.836
3.872 Oktober
3.962 4.002
3.834 3.871
Nopember 3.976
4.016 3.839
3.874 Desember
3.983 4.021
3.841 3.876
Total 47.494
48.016 46.043
46.474 Rata-rata
3.958 4.001
3.837 3.873
Berdasarkan Tabel 6, rata-rata produksi bayam pada tahun 2010 adalah 4.001 packbulan dengan penjualan rata-rata 3.958 packbulan. Sedangkan
produksi kangkung rata-rata per bulan adalah 3.873 pack dengan penjualan 3.837 packbulan. Setelah mengetahui volume produksi dan permintaan maka dapat
dihitung biaya pengeluaran, penerimaan, dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.
57
Biaya pengeluaran dihitung berdasarkan hasil produksi dikalikan dengan biaya produksi per unit produk. Sementara untuk nilai penerimaan didapat dari
hasil penjualan dikalikan dengan harga jual. Harga jual per unit untuk produk bayam dan kangkung adalah sama, yaitu Rp. 9.500,- Kemudian pendapatan
diperoleh dari selisih antara nilai pengeluaran dan nilai penerimaan produk tersebut. Besarnya nilai pengeluaran, penerimaan, dan pendapatan dari masing-
masing produk berturut-turut disajikan pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Pendapatan Produk Bayam pada Tahun 2010 dalam satuan rupiah
Bulan Bayam
Penerimaan Pengeluaran
Pendapatan
Januari 37.677.000
24.250.600 13.426.400
Februari 37.458.500
24.105.640 13.352.860
Maret 37.382.500
24.051.280 13.331.220
April 37.449.000
24.093.560 13.355.440
Mei 37.363.500
23.990.880 13.372.620
Juni 37.582.000
24.135.840 13.446.160
Juli 37.724.500
24.226.440 13.498.060
Agustus 37.601.000
24.202.280 13.398.720
September 37.705.500
24.244.560 13.460.940
Oktober 37.639.000
24.172.080 13.466.920
Nopember 37.772.000
24.256.640 13.515.360
Desember 37.838.500
24.286.840 13.551.660
Total 451.193.000
290.016.640 161.176.360
Rata-rata 37.599.417
24.168.053 13.431.363
Berdasarkan Tabel 7, pendapatan rata-rata per bulan yang dihasilkan oleh komoditi bayam sebesar Rp.13.431.363,- Rata-rata pengeluaran Rp. 24.168.053,-
per bulan dengan penerimaan sebesar Rp 37.599.417,- per bulan. Hasil tersebut diperoleh dari rata-rata produksi bayam 4.001 packbulan dengan penjualan rata-
rata 3.958 packbulan.
58
Tabel 8. Pendapatan Produk Kangkung pada Tahun 2010 dalam satuan rupiah
Bulan Kangkung
Penerimaan Pengeluaran
Pendapatan
Januari 36.461.000
15.186.080 21.274.920
Februari 36.413.500
15.166.480 21.247.020
Maret 36.442.000
15.170.400 21.271.600
April 36.385.000
15.154.720 21.230.280
Mei 36.489.500
15.186.080 21.303.420
Juni 36.451.500
15.197.840 21.253.660
Juli 36.432.500
15.186.080 21.246.420
Agustus 36.508.500
15.197.840 21.310.660
September 36.442.000
15.178.240 21.263.760
Oktober 36.423.000
15.174.320 21.248.680
Nopember 36.470.500
15.186.080 21.284.420
Desember 36.489.500
15.193.920 21.295.580
Total 437.408.500
182.178.080 255.230.420
Rata-rata 36.450.708
15.181.507 21.269.202
Sedangkan pendapatan rata-rata per bulan yang dihasilkan oleh komoditi kangkung yang tertera pada Tabel 8 adalah sebesar Rp. 21.269.202,- Rata-rata
pengeluaran Rp. 15.181.507,- per bulan dengan penerimaan sebesar Rp 36.450.708,- per bulan. Hasil tersebut diperoleh dari rata-rata produksi kangkung
rata-rata per bulan adalah 3.873 pack dengan penjualan 3.837 packbulan. Total gabungan pendapatan dari dua produk tersebut rata-rata adalah Rp.34.700.565,-
Total pendapatan per bulan dari produk bayam dan kangkung tertera pada Tabel 9.
59
Tabel 9. Pendapatan total dari produk bayam dan kangkung pada Tahun 2010 dalam satuan rupiah
Bulan Pendapatan
Bayam Kangkung
TOTAL Januari
13.426.400 21.274.920
34.701.320 Februari
13.352.860 21.247.020
34.599.880 Maret
13.331.220 21.271.600
34.602.820 April
13.355.440 21.230.280
34.585.720 Mei
13.372.620 21.303.420
34.676.040 Juni
13.446.160 21.253.660
34.699.820 Juli
13.498.060 21.246.420
34.744.480 Agustus
13.398.720 21.310.660
34.709.380 September
13.460.940 21.263.760
34.724.700 Oktober
13.466.920 21.248.680
34.715.600 Nopember
13.515.360 21.284.420
34.799.780 Desember
13.551.660 21.295.580
34.847.240 TOTAL
161.176.360 255.230.420
416.406.780 Rata-rata
13.431.363 21.269.202
34.700.565
Setelah mengetahui pendapatan dari produk bayam dan kangkung, adapun selanjutnya mengenai penggunaan faktor produksi dalam proses produksi kedua
komoditi tersebut. Sumber daya atau faktor produksi utama dalam proses produksi bayam dan kangkung adalah benih sayuran, nutrisipupuk dan lahan. Tabel 10
menyajikan data sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dengan ukuran berat sebesar 250 grampack.
Tabel 10 . Sumber Daya yang dipakai untuk Produksi per Unit
Sumber daya Bayam X1
Kangkung X2 Kapasitas Satuan
Bahan Baku Benih 0,2
5 42.000
Gram Pupuk Nutrisi
25 5
435.000 Liter
Lahan 0,33
0,125 1.808
m
2
Tabel 10 menunjukkan bahwa setiap unit produk bayam dihasilkan dari benih sebanyak 0,2 gram, pupuk sebanyak 25 liter dari mulai tanam sampai panen,
dan lahan seluas 0,33 m
2
. Sedangkan untuk menghasilkan satu unit produk
60
kangkung membutuhkan benih sebanyak 5 gram, pupuk sebanyak 5 liter dari mulai tanam sampai panen, dan lahan seluas 0,125 m
2
. Adapun penggunaan benih untuk bayam dan kangkung dalam proses
produksi selama satu bulan tertera berturut-turut pada Tabel 11 dan 12. Pada tabel tersebut secara rinci diuraikan tentang penggunaan benih dari setiap aktivitas
produksi yang dilakukan, mulai dari semai sampai pada pengemasan. Tabel 11. Penggunaan Benih Bayam
No Keterangan
Bayam Jumlah
Satuan
1 Semai 2.000 gram
tumbuh 100 2.120.000 batang
tumbuh 80 1.696.000 batang
2 Sortasi bibit hilang 30
1.187.200 batang 3 Pembungkusan
395.733 bibit 4 Penanaman
395.733 tanaman 5 Panen
395.733 tanaman tidak layak 15
59.360 tanaman layak panen
336.373 tanaman siap ke pengemasan
672.747 batang 6 sortasi sayuran
hilang 34 228.734 batang
layak kemas 444.013 batang
7 Siap Jual 15.311 pack
Kenyataan 3.953 pack
Hilang ? 11.358 pack
persentase kehilangan 74
dalam pembibitan 3 bibit menjadi 1 tanaman satu pack = 29 batang tanaman
Berdasarkan Tabel 11, benih bayam yang tersedia untuk produksi selama satu bulan adalah 2000 gram atau sebanyak 2 kg. Jumlah penggunaan benih dari
mulai proses persemaian sampai pada produk siap jual mengalami berbagai kehilangan dalam setiap aktivitasnya. Proses semai tidak semua benih yang
61
disebar tumbuh 100, asumsi yang digunakan adalah 80 benih yang dapat tumbuh, kemudian pada proses sortasi bibit kehilangan yang terjadi adalah rata-
rata sebesar 30. Sementara itu, pada aktivitas panen, sortasi tanaman yang layak panen menghilangkan rata-rata sebanyak 15 dari jumlah luasan panen,
Kemudian ketika di bagian pengemasan, sortasi tanaman kembali dilakukan untuk menghasilkan tanaman sayur siap jual dan dikemas, aktivitas sortasi di bagian
pengemasan rata-rata menghilangkan sebesar 34 dari jumlah tanaman yang dikirim dari hasil panen.
Tabel 12. Penggunaan Benih Kangkung No
Keterangan Kangkung
Jumlah Satuan
1 Semai 40.000 gram
tumbuh 100 1.160.000 batang
tumbuh 80 928.000 batang
2 Panen tidak layak 15
139.200 batang layak panen
788.800 batang 3 Sortasi sayuran
hilang 23 181.424 batang
layak kemas 607.376 batang
4 Siap Jual 11.248 pack
Kenyataan 3.834 pack
Hilang ? 7.414 pack
persentase kehilangan 66
dalam pembibitan 3 bibit menjadi 1 tanaman satu pack = 54 batang tanaman
Hal yang sama terjadi pula pada produksi kangkung, terdapat kehilangan hasil tanaman dari mulai proses semai hingga proses pengemasan. Benih
kangkung yang tersedia untuk produksi selama satu bulan adalah 40.000 gram atau sebanyak 40 kg. Asumsi yang digunakan untuk pertumbuhan benih adalah
sama yaitu 80 benih yang dapat tumbuh. Sementara itu, pada aktivitas panen,
62
sortasi tanaman yang layak panen menghilangkan rata-rata sebanyak 15 dari jumlah luasan panen, Kemudian ketika di bagian pengemasan, sortasi tanaman
kembali dilakukan untuk menghasilkan tanaman sayur siap jual dan dikemas, aktivitas sortasi di bagian pengemasan rata-rata menghilangkan sebesar 23 dari
jumlah tanaman yang dikirim dari hasil panen. Penggunaan faktor produksi berikutnya adalah penggunaan nutrisi.
Adapun penggunaan larutan nutrisi untuk bayam dan kangkung tertera pada Tabel 13. Pada tabel tersebut diuraikan mengenai penggunaan larutan nutrisi bagi
produk bayam dan kangkung pada proses produksi selama satu bulan. Tabel 13. Penggunaan Larutan Nutrisi pada Proses Produksi Bayam dan
Kangkung selama satu bulan
Keterangan Jumlah
Satuan Bayam
Kangkung
Kapasitas nutrisi 345.000
90.000 Liter Jumlah tanaman
395.733 928.000 tanaman
Daya seraptanaman 0,87
0,10 Liter Kebutuhan nutrisipack
25 5 Liter
Produksi yang terjadi 13.646
17.185 pack Kenyataan
3.953 3.834 pack
Hilang 245.059
69.921 Liter Persentase kehilangan
71 78
Tabel 13 menunjukkan bahwa kapasitas nutrisi yang tersedia selama satu bulan untuk proses produksi bayam adalah 345.000 liter atau 345 m
3
. Sedangkan untuk proses produksi kangkung adalah 90.000 liter larutan nutrisi yang tersedia
dalam satu bulan atau sekitar 90 m
3
. Pada proses produksi bayam dan kangkung selama satu bulan terdapat kehilangan nutrisi sekitar 71-78 jika asumsi daya
serap tanaman per batang tanaman adalah 25 liter untuk bayam dan 5 liter untuk kangkung.
63
Faktor produksi berikutnya adalah penggunaan lahan. Pada Gambar 6 tertera bahwa lahan dibagi 30 yang berarti lahan didesain untuk memenuhi 30 kali
masa tanam. Pada produksi bayam hidroponik terdapat 3 kegiatan yang dilakukan yaitu persemaian, penanaman, dan pemanenan.
Gambar 6. Penggunaan Lahan untuk Produksi Bayam Hidroponik di Unit Kebun Parung
Keterangan : = masa semai
≤15 hari = masa pindah tanam tanam bibit
≤15 hari = tanam bibit dan proses panen
Kegiatan awal yang dilakukan adalah persemaian atau penanaman yang dimulai dari hari ke-1 sampai hari ke-30 atau setiap hari. Dengan pemakaian lahan
semai seluas 10-11 m
2
hari. Total keseluruhan lahan semai adalah 320 m
2
, dengan jumlah bedengan semai sebanyak 8 bedeng berukuran masing-masing 2x20 m
2
. Benih yang disemai pada hari ke-1 akan dipakai pada penanaman di hari ke-15,
kemudian benih yang disemai pada hari ke-2 akan dipakai pada penanaman hari ke-16, begitupun seterusnya hingga hari ke-30.
No Lahan
Lahan tanamm
2
Hari ke-
Semaim
2
1 2
3 4
5 6
7 …
15 16
17 18
19 20
... …
30
1 10
43 2
10 43
3 10
43 4
10 43
5 10
43 6
10 43
… 11
43 29
11 43
30 11
43
64
Kegiatan penanaman bibit pindah tanam dilakukan di hari ke-15, artinya bibit berusia ±15hari akan ditanam dan dibesarkan di bedengan aeroponik selama
±15 hari, jadi total masa tanam bayam ±30 hari. Di hari ke-30, tanaman sudah siap untuk dipanen. Tanaman yang ditanam di hari ke-15 akan dipanen di hari ke-30
dan setelah di panen di pagi hari, maka sore hari di lahan yang sama akan dilakukan penanaman bibit seluas lahan yang dipanen pada hari itu. Hal yang
sama terus terjadi di bulan berikutnya dengan pola yang sama. Besarnya luasan semai ataupun tanam dan panen dapat disesuaikan dengan keputusan hasil
produksi namun tetap memperhatikan kapasitas maksimum lahan. Kapasitas lahan untuk semai adalah 320 m
2
dan kapasitas lahan untuk tanam adalah 800 m
2
. Pada komoditi kangkung tidak jauh berbeda pola tanamnya dengan
komoditi bayam. Namun, tidak ada proses persemaian dalam produksi kangkung. Kegiatan yang dilakukan pada produksi kangkung meliputi proses tanam dan
panen. Kegiatan awal yang dilakukan adalah persemaian yang dimulai dari hari ke-1 sampai hari ke-15, dengan pemakaian lahan semai seluas ± 16 m
2
hari. Total keseluruhan lahan kangkung adalah 688 m
2
, dengan jumlah bedengan semai sebanyak 25 bedeng dengan dua macam ukuran. sebanyak 12 bedeng berukuran
masing-masing 2x20 m
2
dan 13 bedeng berukuran 2x8 m
2
. Waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat daripada bayam, yaitu
kangkung membutuhkan waktu 28 hari untuk dapat siap panen. Benih yang ditanam pada hari ke-1 akan panen di hari ke-28, kemudian benih yang ditanam
pada hari ke-2 akan dipanen pada hari ke-29, begitu pun seterusnya yaitu benih
65
yang ditanam di hari ketiga akan dipanen di hari ke-30 dan berlanjut terus seperti itu. Penggunaan lahan produksi untuk kangkung tertera pada Gambar 7.
No
Lahan Bulan 1 Januari 2011
Tanam
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 …
28 29
30
1 16
233
2 16
333
3 16
333
4 16
333
5 16
333
6 16
333
7 16
8 16
… 16
35 16
36 16
37 16
38 16
Gambar 7. Penggunaan Lahan untuk Produksi Kangkung Hidroponik di Unit Kebun Parung
Keterangan: = masa tanam
= masa tanam dan panen
Berdasarkan penggunaan faktor-faktor produksi utama dalam produksi bayam dan kangkung hidroponik, biaya produksi yang dikeluarkan selama proses
produksi, dan pendapatan yang diperoleh, maka dapat dirangkum operasional produksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam Tabel 14. Pada tabel tersebut,
terdapat volume produksi dan penjualan, biaya-biaya operasional produksi, dan penggunaan faktor produksi yang perhitungannya dilakukan secara rata-rata per
bulan. Sementara pada Tabel 15, perhitungan diturunkan menjadi operasional produksi rata-rata harian.
66
Tabel 14. Operasional Produksi Perusahaan rata-rata per bulan
Keterangan Produk
Bayam Kangkung
TOTAL Satuan
Produksi 4.001
3.873 7.874 pack
Penjualan 3.958
3.837 7.795 pack
Penerimaan 37.599.417 36.450.708 74.050.125 rupiah
Pengeluaran 24.168.053 15.181.507 39.349.560 rupiah
Keuntungan 13.431.363 21.269.202 34.700.565 rupiah
Penggunaan pada : Benih
2.000 40.000
42.000 gram Nutrisi
345.000 90.000
435.000 liter Lahan
1.120 688
1.808 m
2
Produksi rata-rata per bulan untuk komoditi bayam adalah 4.001 pack dengan rata-rata penjualan 3.958 packbulan. Penerimaan yang diperoleh adalah
sebesar Rp 37.653.250,- dengan pengeluaran sebanyak Rp 20.721.178,- sedangkan keuntungan yang akan diperoleh adalah sebesar Rp 16.932.072 dengan
pemakaian benih sebanyak 2.000 gram, nutrisi 345.000 liter, dan lahan seluas 1.120 m
2
. Produksi rata-rata per bulan untuk komoditi kangkung adalah 3.873 pack
dengan rata-rata penjualan 3.837 packbulan. Penerimaan yang didapat yaitu sebesar Rp 36.467.333,- dengan pengeluaran Rp 12.867.211,- Keuntungan yang
akan diperoleh adalah Rp 23.600.123,- dengan pemakaian benih sebanyak 40.000 gram, nutrisi 90.000 liter, dan lahan seluas 688 m
2
.
67
Tabel 15. Operasional Produksi Perusahaan rata-rata harian
Keterangan Produk
Bayam Kangkung TOTAL
Satuan
Produksi 133
129 262 pack
Penjualan 132
128 260 pack
Penerimaan 1.253.314
1.215.024 2.468.338 rupiah Pengeluaran
805.602 506.050 1.311.652 rupiah
Keuntungan 447.712
708.973 1.156.686 rupiah Penggunaan pada :
Benih 67
1.333 1.400 gram
Nutrisi 11.500
3.000 14.500 liter
Lahan 37
23 60 m
2
Operasional produksi bulanan dapat diturunkan menjadi operasional produksi harian dengan membagi semuanya menjadi per hari. Jumlah produksi
harian dari komoditi bayam adalah 133 dengan rata-rata penjualan 132 packhari. Penerimaan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 1.253.314,- dengan pengeluaran
sebanyak Rp 805.602,- sedangkan keuntungan yang akan diperoleh adalah sebesar Rp 447.712,- dengan pemakaian benih sebanyak 67 gram, nutrisi 11.500 liter,
dan lahan seluas 37 m
2
. Operasional produksi harian untuk komoditi kangkung adalah keputusan
volume produksi sebesar 129 pack dengan rata-rata penjualan sebesar 128 packhari. Penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 2.468.338,- dengan
pengeluaran Rp 1.311.652,-. Keuntungan yang akan diperoleh adalah Rp.1.156.686,- dengan pemakaian benih sebanyak 1.333 gram, nutrisi 3.000 liter,
dan lahan seluas 23 m
2
.
68