Dasar Hukum Sertifikasi Guru

3. Pelaksanaan dan Penyelengaraan Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru dilakukan secara berkesinambungan, untuk mengetahui perkembangan profesionalisme guru. Dengan demikian, hasil uji kompetensi dalam sertifikasi guru dapat digunakan, baik untuk kenaikan jabatan, penempatan maupun pemberian penghargaan bagi para guru. Sertifikasi dapat dilakukan Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah, bekerja sama dengan pusat pengujian dan lembaga-lembaga yang biasa melakukan pengujian dan pengetesan. Instrument yang digunakan biasanya alat test dan non test. 13 Dengan demikian, diharapkan dapat ditarik kesimpulan yang utuh dan tepat terhadap setiap guru yang mengikuti uji kompetensi dalam rangka sertifikasi guru, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, karena hanya dinilai dari salah satu segi. Pelaksanaan sertifikasi pendidik melibatkan berbagai pihak. Pihak-pihak yang terkait adalah : a. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, merupakan kepanjangan tangan pemerintah, bertugas menyiapkan perangkat kebijakan yang berkaitan dengan kuota sertifikasi guru dan proses pelaksanaan sertifikasi. b. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, bertugas menyiapkan perangkat kebijakan berkaitan dengan penetapan perguruan tinggi penyelenggaraan sertifikasi guru dan pelaksanaan pendidikan profesi, dan peningkatan penilaian sertifikasi guru. c. Dinas Menjaga lembaga penyelenggaran pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku. d. Perguruan Tinggi penyelenggara sertifikasi guru yang telah ditetapkan pemerintah sebagai penyelenggara sertifikasi guru bertugas melaksanakan proses penelitian guru secara objektik, transparan, dan akuntabel sesuai dengan 13 E. Mulyasa, Kurikulum berbasis kompetensi, Bandung: Remaja Rosyada Karya,2002, h.203 standard dan indikator penilaian yang telah ditetapkan, dan mengeluarkan sertifikat pendidik bagi guru yang telah memenuhi persyaratan. 14 Mekanisme pengujian sertifikasi guru mengikuti tiga alur : a. Para guru harus memenuhi persyaratan administrasi. b. Sebagai bahan pertimbangan pendukung kepada guru yang diwajibkan mencatat dan mengumpulkan semua aktivitas yang dilakukan baik saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran dalam bentuk portofolio. Aktivitas-aktivitas dalam bentuk portofolio tersebut sebagai refleksi dari empat kompetensi dasar guru sebagai agen pembelajaran yaitu,kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial. c. Kesiapan mengikuti diklat. 15 Adapun langkah atau tahapan penyelenggara sertifikasi adalah : a. Penetapan jumlah peserta sertifikasi b. Penyusunan kuota sertifikasi c. Rekrutment peserta sertifikasi d. Penyusunan portofolio oleh guru e. Pelaksanaan sertifikasi guru, dan f. Pemberian sertifikasi pendidik. 16 Pelaksanaan sertifikasi dilakukan oleh penyelenggara, yaitu kerja sama antara antara Dinas Pendidikan Nasional daerah atau Departemen Agama Provinsi dengan perguruan tinngi yang ditunjuk. Kemudian pendanaan sertifikasi ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah, sebagaimana UU 14 Tahun 2005, pasal 13 ayat 1 yaitu: Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk meningkatkan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. 17

4. Tujuan Sertifikasi Guru

Sertifikasi bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut: 14 Ibid,.h.204-205 15 Trianto dan Titik T.T., Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,Kompetensi dan Kesejahteraan...,h.83-84 16 Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2004, Pedoman Sertifikasi Guru,..h.18-19 17 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi keguruan di Indonesia.., h.4-6