D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui ada atau tidaknya dampak tunjangan sertifikasi terhadap gaya hidup konsumtif guru
di Yayasan Sa’adatuddarain.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai informasi baru yang berguna untuk
meningkatkan mutu dan profesionalisme dalam mensejahterakan kehidupan guru.
2. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini dapat memberikan perhatian
terhadap kesejahteraan guru agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran. 3.
Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan manfaat positif dan memberi kesadaran dampak negatif yang terjadi apabila salah dalam menggunakan
tunjangan sertifikasi dalam gaya hidup sehari- hari. 4.
Bagi masyarakat, yaitu agar dapat melihat profesi guru dapat mensejahterakan keluarga dari program sertifikasi itu.
7
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi
Mengacu pada ketentuan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
1
pasal 42 ayat 1 bahwa “Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi
sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Dari
penjelasan atas undang-undang mengenai pasal tersebut tidak ada penjelasan tambahan mengenai aturan ini, tetapi sudah dianggap “cukup jelas.” Pembuat
undang-undang agaknya sangat yakin, bahwa semua pihak termasuk pendidik memahami redaksional aturan ini. Namun, bukan tidak mungkin terdapat pihak
terutama pendidik yang tidak memahami secara keseluruhan maksud undang-undang ini ketika pertama kali diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden
Republik Indonesia. Hal ini terkait dimuatnya istilah baru dalam dunia pendidikan di
negeri ini, yaitu “sertifikasi.”
Istilah sertifikasi dikepala orang awam negeri ini, mungkin langsung akan dikaitkan dengan sertifikat tanah dan sertifikat rumah. Maklum, belum pernah ada
sejarah sertifikasi pendidik dalam sejarah Indonesia pasca kemerdekaan. Di luar negeri, khususnya Amerika Serikat, sertifikasi pendidik telah sejak lama diterapkan.
Tepatnya semenjak kemuculan laporan yang menggemparkan dunia pendidikan Amerika Serikat, “A Nation at Risk: The Imperative for Education Reform” 1983
dan “A Nation Prepared: Teachers for the 21
st
Century ”, yang menggulirkan
reformasi pendidikan di Amerika Serikat dan dikembangkannya standarisasi dan sertifikasi profesi guru, serta dibentuknya National Board for Professional Teaching
1
UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Bandung: Citra Umbara