Kinerja Keuangan URAIAN TEORITAS

11. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Pada saat sekarang ini sudah banyak jenis-jenis LSM. LSM juga membutuhkan laporan keuangan untuk menilai sejauh mana perusahaan pihak tertentu yang dilindunginya. 12. PenelitiAkademisilembaga peringkat Bagi peneliti atau akademisi laporan keuangan sangatlah penting sebagai data primer dalam melakukan penelitian topik tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar untuk diolah untuk mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan. Informasi yang terdapat dalam laporan biasa yang disusun dalam bentuk general purpose biasanya tersebut diatas. Oleh karena itu diperlukan analisis laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan akurat sehingga menambah daya guna laporan keuangan yang lazim.

E. Kinerja Keuangan

Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan tertentu Sugiyarso dan Winarni, 2006:111. Permintaan kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian tersebut ukuran keberhasilan perusahaan-perusahaan selama satu periode tertentu dapat diketahui, dan dengan demikian hasil penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha Universitas Sumatera Utara perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. Dengan diketahuinya keuangan perusahaan, maka keputusan yang rasional dapat dibuat dengan bantuan alat-alat analisis tertentu dimana analisis tersebut dapat dilakukan baik oleh eksternal perusahaan seperti kredit, para investor maupun pihak internal perusahaan sendiri. Ukuran kinerja perusaaan yang profit oriented maka tujuannya jelas, yaitu meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham. Perusahaan dikatakan profitable menurut Ross et all 2005 yaitu jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih baik dari investor menanamkan modalnya tersebut di pasar modal. Dengan demikian kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan ukuran penting bagi perusahaan, di samping ukuran-ukuran lain yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan tersebut. Berbagai kriteria dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Karena kegiatan perusahaan bermuara di bidang keuangan, maka ukuran keuangan sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan antara Added EVA, break even point BEP, liquidity ratio, laveragesolvabilitas ratios, efficiency ratio, profitability ratio, aktivity ratio, dan sebagainya. Dimana masing-masing alat ukur ini mempunyai kelemahan dan kekuatan. Ukuran ini yang bersifat lebih menyeluruh dapat juga digunakan balance scorecard dimana proses-proses yang dijalankan perusahaan ikut diperhitungkan untuk menilai kinerja total perusahaan. Menurut Purba 2002:56, analisis kinerja keuangan biasanya dilakukan untuk mencapai dua hal pokok, kedua hal pokok tersebut adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Mengevaluasi kinerja keuangan masa lalu perusahaan evaluation of firm’s past financial performance. 2. Prospek keuangan financial prospect masa yang akan datang Mengevaluasi kinerja keuangan masa lalu berarti mengukur kinerja keuangan yang dicapai dan membandingkannya dengan tujuan yang direncanakan. Pengukuran dilakukan untuk menetapkan apakah perusahaan dapat mewujudkan tujuan tersebut atau tidak. Untuk mengevaluasi keberhasilan tersebut diperlukan informasi keuangan financial information yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan baik neraca maupun laporan laba rugi. Apakah telah dievaluasi kinerja keuangan, apakah kinerja keuangan tersebut sesuai dengan rencana atau tidak selalu diupayakan agar pada masa yang akan datang kondisi kinerja keuangan perusahaan akan lebih baik. Dalam menganalisis kinerja keuangan sebuah perusahaan, perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio ideal yang penting untuk digunakan. Dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan seorang analisis keuangan menggunakan beberapa tolak ukur. Adapun tolak ukur yang sering digunakan dalam melakukan analisis kondisi keuangan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lain. Ada banyak macam-macam rasio yang dapat digunakan menurut kebutuhan penganalisa antara lain Riyanto,2001 :330. 1. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, sehingga rasio ini menjadi penting bagi pimpinan perusahan, manajer bank, atau pemasok yang Universitas Sumatera Utara memberikan kredit penjualan kepada perusahaan. Adapun rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah arasio cepat Quick Ratio sebab rasio ini memberikan gambaran utang lancarnya karena aktiva lancar yang diperhitungkan tidak termask persediaan, persediaan merupakan aktiva lacar yang tingkat likuiditasnya rendah, sering mengalami fluktuasi harga dan aktiva lancar ini sering menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Sehubungan dengan hal tersebut rasio cepat Quick Ratio dapat memberikan gambaran yang lebih cermat tentang keadaan likuiditas perusahaan, karena lebih mendekati kebenaran dibandingkan dengan menggunakan rasio lainnya yang masih bersifat umum Kuswadi, 2004, 199. Rumus dari rasio cepatquict ratio Sawir, 2005:10 : Rasio cepat = Lancar g U Persediaan Lancar Aktiva tan − 2. Rasio Leverage Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya seandainya pada saat itu perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun rasio-rasio Leverage yang umum digunakan Sawir, 2005:13. a. Debt to Equity Ratio DER Rasio ini banyak digunakan dimana rasio ini menggambarkan perbandingan antara utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Universitas Sumatera Utara Besarnya utang yang terdapat dalam struktur modal sangat penting dalam memahami antara resiko dan laba yang didapat, karena setiap utang pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap bagi perusahaan, namun utang bukan merupakan sesuatu yang jelek bila utang dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan efektif sehingga dapat memberikan keuntungan kepada para pemilik perusahaan yaitu pemegang saham. Rumus dari debt to equity ratio adalah : DER = Ekuitas Total Kewajiban Total x 100 b. Debt Asset Ratio DAR Aktiva didanai dari dua sumber, yaitu dari investor dan dari kreditor. Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki sehingga memberikan gambaran tentang berapa besar dana perusahaan yang berasal dari pinjaman. Semakin besar hasil persentasenya maka cenderung semakin besar pula resiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham karena semakin besar pinjaman maka akan semakin besar pula resiko yang ditanggung perusahaan. Bentuk perhitungan dari debt to asset ratio adalah sebagai berikut : DAR = Aktiva Total Kewajiban Total x 100 c. Long Term Debt To Equity Rasio LDER Rasio ini merupakan perbandingan antara utang jangka panjang terhadap modal perusahaan pemegang saham. Rasio ini menunjukkan bagian dan setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untu utang jangka panjang perusahaan. Rumus dari long Debt to Equity Ratio adalah : Universitas Sumatera Utara LDER = Ekuitas Panjang Jangka Kewajiban x 100 3. Rasio AktivaActivity Ratio Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pada pengendaliannya. Semua ratio dalam rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antar tingkat penjualan dan investasi pada berbabagai jenis aktiva. Rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aktiva. a. Rasio Perputaran Total Aktiva TotalAsset Turnover Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harga perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan beberapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Apabila perputaranya lambat maka hal ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimilikinya terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan menjualnya. Adapun perumusan dari ratio ini adalah : Rasio Perputaran Total Aktiva = Aktiva Total Bersih Penjualan b. Rasio Perputaran PersediaanInventory Turnover Pengelolaan persediaan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan. Rasio ini merupakan alat ukur yang cukup populer digunakan untuk menilai efisiensi operasional perusahaan dan menjual persediaannya yang menunjukkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada Universitas Sumatera Utara pada persediaan. Maka semakin tinggi perputaran ini maka akan semakin baik penanaman modal dalam persediaan dengan transaksi penjualan. Adapun rumus dari rasio ini adalah : Rasio Perputaran Persediaan = Persediaan Penjualan c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Ratio Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diivestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna bagi perusahaan untuk mengevaluasi kemampuan pendapatan perusahaan. Apabila perputarannya lambat maka kemungkinan terdapat kapasistas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat atau mungkin disebabkan oleh hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang dapat diperoleh perusahaan. Adapun rumus dari rasio ini adalah sebagai berikut : Rasio perputaran aktiva tetap = Tetap Aktiva Penjualan

F. Kemampuan Perusahaan

Dokumen yang terkait

Peranan Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Perusahaan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. Bank Panin Cabang Pemuda Medan

2 59 88

Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk

1 35 72

Analisis Hubungan Rasio Aktivitas terhadap Kemampulabaan pada PT. Pupuk Sriwidjaja Medan

0 33 91

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar) Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta

1 48 86

Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Bank, Umur Listing, dan Keputusan Auditor terhadap Internet Financial Reporting pada Perbankan yang terdaftar di BEI

3 23 114

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO LEVERAGE, DAN RASIO PROFITABILITAS PADA KINERJA KEUANGAN Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Dan Rasio Profitabilitas Pada Kinerja Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah Babussal

0 4 14

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Solvabilitas Terhadap pertumbuhan Laba.

0 9 27

Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar Pada Return Saham Syariah BAB 0

1 1 16

Analisis pengaruh rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage terhadap profitabilitas perusahaan - USD Repository

0 1 117