t
hitung
= -0.310
2
310 .
1 2
8 −
−
t
hitung
= -0.310
904 .
6
t
hitung
= -0.310
637 .
6 t
hitung
= -0.798
Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah -0,798. Hal ini berarti t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
-0,798 2,447, sehingga dengan demikian maka H
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain debt to asset ratio mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI
kemampuanlabaan pada PT. Ahlindo Perkasa Alam.
4. Analisis Model Statistik Antara Long Term Debt to Equity Ratio
dengan ROI
Berikut ini adalah hasil analisis statistic antara long term debt to equity ratio dengan ROI. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien
korelasi Spearman dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Hipotesis
Ho : r = 0 Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara long term
debt to equity ratio X
4
dengan ROI Y. H
a
: r ≠ 0
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara long term debt to equity ratio X
4
dengan ROI Y.
Universitas Sumatera Utara
Analisis perhitungan Korelasi Speraman
Tabel 4.4 Data dan Rangking Variabel Long Term Debt to Equity Ratio dan ROI
Long Tern Debt to
Equity Ratio
ROI Rangking Long
Term Debtn to Equity Ratio
Rangking ROI
Di di
2
0.080 0.068
7 3
4 16
0.064 0.059
8 4
4 19
0.188 0.027
5 8
-3 9
0.210 0.053
3 5
-2 4
0.189 0.048
4 6
-2 4
0.119 0.125
6 1
5 25
0.391 0.090
2 2
0.569 0.046
1 7
-6 36
TOTAL 110
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 diolah
Rumus perhitungan Spearman : Rs
hitung
= 1 -
1 6
2 2
− ∑
n n
b
Rs
hitung
= 1 -
1 8
8 110
6
2
−
Rs
hitung
= 1-
63 8
110 6
Rs
hitung
= -0.310
Melalui hasil perhitungan maka didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang negative antara long tern debt to equity ratio dengan ROI. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya Rs
hitung
= -0,310 lebih kecil dari Rs
tabel
= 0,738, sedangkan tingkat signifikan long tern debt to equity ratio yang dihasilkan SPSS
adalah lebih besar dari 5 yaitu sebesar 0,456. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa H
diterima dan H
a
ditolak. Artinya setiap terjadi kenaikan nilai long tern debt to equity ratio pada perusahaan maka akan berhubungan nengatif dengan
nilai ROI. Hal ini sesuai dengan pendapat Kuswadi 2004:209 yang mengatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa rasio leverage mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan ROI kemampulabaan perusahaan.
Pengujian Hipotesis Uji-t
Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis ddengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk=n-2, maka
nilai t
tabel
adalah 2,447, sementar t
hitung
dapat dicari sebagi berikut: t
hitung
= r
2
1 2
r n
− −
t
hitung
= -0.310
2
310 .
1 2
8 −
−
t
hitung
= -0.310
904 .
6
t
hitung
= -0.310
637 .
6 t
hitung
= -0.798
Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah -0,798. Hal ini berarti t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
-0,798 2,447, sehingga dengan demikian maka H
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain long tern debt to equity ratio mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI
kemampuanlabaan pada PT. Ahlindo Perkasa Alam.
5. Analisis Model Statistik Antara Total Asset Turnover dengan ROI