bahwa rasio leverage mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan ROI kemampulabaan perusahaan.
Pengujian Hipotesis Uji-t
Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis ddengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk=n-2, maka
nilai t
tabel
adalah 2,447, sementar t
hitung
dapat dicari sebagi berikut: t
hitung
= r
2
1 2
r n
− −
t
hitung
= -0.310
2
310 .
1 2
8 −
−
t
hitung
= -0.310
904 .
6
t
hitung
= -0.310
637 .
6 t
hitung
= -0.798
Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah -0,798. Hal ini berarti t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
-0,798 2,447, sehingga dengan demikian maka H
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain long tern debt to equity ratio mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI
kemampuanlabaan pada PT. Ahlindo Perkasa Alam.
5. Analisis Model Statistik Antara Total Asset Turnover dengan ROI
Berikut ini adalah hasil analisis antara total asset turnover dengan ROI. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman dan
pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis H
o
: r = 0 Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara total asset
turnover X
5
dengan ROI Y. H
a
: r ≠ 0
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara total asset turnover X-
5
dengan ROI Y.
Analisis perhitungan Korelasi Spearman Tabel 4.5
Data dan Rangking Variabel Total Asset Turnover dan ROI
Total Asset Turnover
X ROI
Y Ranking
quick ratio Ranking
ROI di
di
2
0.787 0.068
7 3
4 16
0.836 0.059
6 4
2 4
0.883 0.027
5 8
-3 9
0.040 0.053
3 5
-2 4
0.179 0.048
2 6
-4 16
0.227 0.125
1 1
0.923 0.090
4 2
2 4
0.714 0.046
8 7
1 1
Total 54
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 diolah
Rumus perhitungan Spearman :
Rs
hitung
= 1 -
1 6
2 2
− ∑
n n
b
Rs
hitung
= 1 -
1 8
8 54
6
2
−
Rs
hitung
= 1-
63 8
54 6
Rs
hitung
= 0.357
Universitas Sumatera Utara
Melalui hasil perhitungan maka didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif total asset turnover dengan ROI. Hal ini ditunjukkan
dengan besarnya Rs
hitung
= 0,357 lebih besar dari Rs
tabel
= 0,738, sedangkan tingkat signifikansi total asset turnover yang dihasilkan SPSS adalah lebih besar
dari 5 yaitu sebesar 0,385. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa H diterima
dan Ha ditolak. Artinya setiap terjadi kenaikan nilai total asset turnover pada perusahaan maka akan berhubungan positif dengan nilai ROI.
Pengujian Hipotesis Uji-t
Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk= n-2, maka
nilai tabel adalah 2,447, sementara t
hitung
dapat dicari sebagai berikut : t
hitung
= r
2
1 2
r n
− −
t
hitung
= 0.357
2
357 .
1 2
8 −
−
t
hitung
= 0.357
873 .
6
t
hitung
= 0.357
872 .
6 t
hitung
= 0.935
Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah -0,935. Hal ini berarti t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
-0,935 2,447, sehingga dengan demikian maka H
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain total asset turnover mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI
kemampuanlabaan pada PT. Ahlindo Perkasa Alam.
Universitas Sumatera Utara
6. Analisis Model Statistik antara