t
hitung
= r
2
1 2
r n
− −
t
hitung
= 0.786
2
786 .
1 2
8 −
−
t
hitung
= 0.786
382 .
6
t
hitung
= 0.786
71 .
15 t
hitung
= 3,964
Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah 3,964. Hal ini berarti t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
3,964 2,447, sehingga dengan demikian maka H
ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain quick ratio mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI kemampuannya pada
PT. Ahlindo Perkasa Alam.
2. Analisis Model Statistik antara
Debt to Equity Ratio dengan ROI
Berikut ini adalah hasil analisis antara debt to equity dengan ROI. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman dan
pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Hipotesis
H
o
: r = 0 Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara debt to equity X
1
dengan ROI Y. H
a
: r ≠ 0
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara debt to equity X
1
dengan ROI Y.
Universitas Sumatera Utara
Analisis perhitungan Korelasi Spearman Tabe 4.2
Data dan Rangkin Variabel Debt To Equity Ratio dan ROI
Debt To Equity
Ratio X ROI
Y Ranking
debt to equity
ratio Ranking
ROI di
di
2
0.568 0.068
5 3
2 4
0.587 0.059
3 4
-1 1
0.570 0.027
4 8
-4 16
0.559 0.053
7 5
2 4
0.566 0.048
6 6
0.546 0.125
8 1
7 49
0.896 0.090
2 2
1.260 0.046
1 7
-6 36
Total 110
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 diolah
Rumus perhitungan Spearman :
Rs
hitung
= 1 -
1 6
2 2
− ∑
n n
b
Rs
hitung
= 1 -
1 8
8 110
6
2
−
Rs
hitung
= 1-
63 8
110 6
Rs
hitung
= -0.310
Melalui hasil perhitungan maka didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif debt to equity dengan ROI. Hal ini ditunjukkan dengan
besarnya Rs
hitung
= -0,310. Dari tabel dapat dilihat bahwa n=8, pada taraf kesalahan 5 diperoleh harga Rs
tabel
= 0,738. Rs
hitung
lebih besar dari Rs
tabel,
sedangkan tingkat signifikansi debt to equity yang dihasilkan SPSS adalah lebih kecil dari 5 yaitu sebesar 0,456. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa H
diterima dan Ha ditolak. Artinya setiap terjadi kenaikan nilai debt to equity ratio
Universitas Sumatera Utara
pada perusahaan maka akan berhubungan negatif dengan nilai ROI. Hal ini sesuai dengan pendapat Kuswadi 2004:209 yang mengatakan bahwa rasio laverage
mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan ROI kemampulabaan perusahaan.
Pengujian Hipotesis Uji-t
Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk= n-2, maka
nilai tabel adalah 2,447, sementara t
hitung
dapat dicari sebagai berikut : t
hitung
= r
2
1 2
r n
− −
t
hitung
= 0.786
2
310 .
1 2
8 −
−
t
hitung
= 0.786
904 .
6
t
hitung
= 0.786
637 .
6 t
hitung
= 0.798
Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah -0,798. Hal ini berarti t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
0,798 2,447, sehingga dengan demikian maka H
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain debt to equity
ratio mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI
kemampuanlabaan pada PT. Ahlindo Perkasa Alam.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis Model Statistik antara Debt to Asset dengan ROI