BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimalkan nilai dari perusahaan tersebut, mencapai laba yang maksimal dan pertumbuhan
yang berkesinambungan dari usahanya sehingga perusahaan tersebut dapat tetap exist di industri tempat perusahaan tersebut melakukan aktivitasnya serta dapat
melakukan ekspansi usaha lebih luas lagi. Tujuan perusahaan tersebut adalah mutlak bagi setiap perusahaan dengan tidak membedakan jenis usahanya. Oleh
sebab itu perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efisien dan efektif, sehingga perusahaan yang dapat mengelola aktivanya
dengan lebih efektif dan efisien akan mendapatkan laba yang lebih baik pula, sama halnya pada perusahaan mebel.
Perusahaan yang memproduksi mebel juga berusaha untuk mencapai pengembalian return atau laba terbesar yang bisa diperoleh dari memaksimalkan
sumber daya dan aktiva yang mereka miliki untuk dapat memaksimalkan laba perusahaan, namun demikian ada beberapa sasaran lain yang terkait dengan laba,
misalnya keinginan untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang bermutu, keinginan untuk memberikan imbalan pada karyawan, keinginan untuk membantu
pertumbuhan bisnis di daerah tempat perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya dan keinginan untuk memperoleh citra sebagai “warga
masyarakat” yang baik Pahan, 2007:8.
Universitas Sumatera Utara
Laba merupakan penerimaan yang masih tersisa dari hasil penjualan setelah semua beban termasuk bunga dan pajak dibayarkan. Kenaikan laba
perusahaan dapat dilatar belakangi oleh berbagai faktor, antara lain seperti: tingkat penjualan, beban operasi perusahaan, investasi yang dilakukan dan sebagainya.
Dalam meningkatkan nilai perusahaan sebagai tujuan perusahaan maka kemampuan untuk membukukan laba yang lebih tinggi tidaklah cukup. Masih
diperlukan kemampuan lainnya dari perusahaan seperti: kemampuan mengelola arus kas, piutang perusahaan, persediaan serta mengelola aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan khususnya aktiva tetap pada perusahaan mebel. Analisis perkembangan kinerja keuangan perusahaan, dapat diperoleh
melalui analisis terhadap data keuangan perusahaan yang tersusun dalam laporan keuangan. Analisis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan,
sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisis di masa depan dan yang lebih penting
sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhui peristiwa di masa depan Bringham dan Houstan, 2001:78. Informasi yang
diperoleh dari analisis laporan keuangan dapat menunjukan apakah perusahaan sedang maju atau akan mengalami kesulitan keuangan Sawir, 2005:6.
Peneliti menggunakan analisis rasio keuangan dalam melihat kinerja keuangan sebuah perusahaan. Menurut Riyanto 2001:330 ada beberapa
pengelompokan rasio keuangan yang sering digunakan oleh menajer keuangan sebuah perusahaan untuk dapat mengetahui dan mengantisipasi keadaan dan
perkembangan finansiil dari sebuah perusahaan, yaitu: rasio likuiditas liquidity ratio, rasio aktivitas activity ratio dan rasio kemampulabaan profitability
Universitas Sumatera Utara
ratio. Apabila perusahaan telah beroperasi dengan efektif maka kemampuan perusahaan tersebut untuk membukukan laba yang lebih baik juga semakin besar.
Besarnya laba bersih yang didapat dibanding dengan pendapatan merupakan petunjuk kemampulabaan perusahaan. Karena perbedaaan nilai
penjualan dan laba bersih adalah tidak lain merupakan total beban, maka rasio ini merupakan alat ukur seberapa efektif perusahaan telah mengelola keuangan
perusahaannya. Menurut Kuswadi 2004:190 mengatakan bahwa, efektifitas penggunaan dana dalam perusahaan ditunjukan melalui perputaran ROI. Semakin
besar nilai perputarannya maka akan semakin efektif penggunaan dana sehingga akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan
menurut Abdullah 2005:57 ROI digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan yang dimiliki. PT. Ahlindo Perkasa Alam merupakan salah satu perusahan yang
memproduksi mebel yang berkedududkan di Sumatera Utara. Dalam memasarkan produk-produknya perusahaaan harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan
yang sejenis. Adapun kinerja keuangan PT. Ahlindo Perkasa Alam berdasarkan laporan keuangan periode 2001 sampai dengan 2008 dapat dilihat melalui tabel
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 1.1, penulis tertarik untuk meneliti apakah naik turunnya Rasio Likuiditas, Rasio Levarage, Rasio Aktivitas Terhadap Rasio
Profitabilitas ROI. Untuk memahami sifat hubungan antara kinerja keuangan dan kemapulabaan yang sebenarnya maka penulis mengambil judul: “Analisis
Hubungan Rasio Likuiditas, Rasio Levarage, Rasio Aktivitas Terhadap Rasio Profitabilitas Kemampulabaan Pada PT. Ahlindo Perkasa Alam
”.
B. Perumusan Masalah