menggunakan Borac dan Boric, Bonic dan Oxcid, kemudian dilakukan pengeringan untuk mendapatkan kayu yang dibutuhkan. Pada tahap pertama di
tahun 1987 mulai mengoperasikan pabrik sawmill dengan kapasitas 24.000 m
3
bahan baku kayu rambung yang diolah per bulan. Tahun demi tahun PT. Ahlindo perkasa Alam mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Adapun tahapan perkembangan PT. Ahlindo Perkasa Alam adalah sebagi berikut: 1.
Mulai tahun 1994 PT. Ahlindo Perkasa Alam memproduksi : a.
Finger Jointed Board sebanyak 12.000 m
3
tahun b.
Kursi sebanyak 2.640 m
3
tahun c.
Meja sebanyak 2.400 m
3
tahun 2.
Mulai tahun 1998 memproduksi Mosaic Parquet sebanyak 5.000 m
3
tahun PT. Ahlindo Perkasa Alam berupaya untuk tetap memaksimalkan hasil
produksinya untuk mendapatkan laba dengan mengutamakan kualitas sehingga mampu menembus pasar dunia terutama dalam bidang furniture.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang tepat perlu disusun sesuai dengan eprkembangan perusahaan, teknologi dan perekonomian secara umum.
Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan anatara orang-orang yang berkedudukan, bertugas, berwenang
serta bertanggungjawab pada posisi yang berbeda-beda. Struktur organisasi perusahaan hendaknya fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan perubahan
tanpa harus melakukan perubahan secara total. Disamping itu itu struktur organisasi hendaknya menggambarkan secara jelas garis wewenang dan
Universitas Sumatera Utara
tanggungjawab serta dapat memisahkan fungsi pelaksanaan, penyimpanan, dan pencatatn.
Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan ini adalah struktur organisasi linigaris, dimana rantai perintah adalah jelas mengalir ke bawah
melalui tingkatan-tingkatan manajerial. Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi PT. Ahlindo Perkasa Alam dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
C. Uraian Tugas
Selanjutnya akan diuraikan bentuk struktur organisasi PT. Ahlindo Perkasa Alam secara umum dan bagian-bagian yang ada pada PT. Ahlindo
Perkasa Alama :
a. General Manager
1. Menentukan dan menetapkan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan oleh dewan komisaris.
2. Mengangkat pegawai tingkat staf serta menentukan tanggungjawab dan wewenang masing-masing.
3. Menyelesaikan permasalahan yang muncul serta musyawarah dengan tidak merugikan masing-masing pihak.
4. Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap keuangan-keungan perusahaan.
5. Melakukan terobosan guna peningkatan manajemen dan keuntungan perusahaan.
b. Factory Manager
Universitas Sumatera Utara
1. Sesuai dengan wewenang yang ada padanya mkaan factory manager berhak mengambil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan
arah dan tujuan kegiatan perusahaan. 2. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berkenaan dengan
pendayagunaan dana dan daya perusahaan. 3. Memonitor dan memberikan pengarahan bagi para karyawan untuk dapat
bekerja secara teapat guna dan berhasil guna, sehingga memudahkan pencapain tujuan yang diinginkan.
c. Kepala Divisi PPIC
Process Planning and Inventory Control
1. Mengawasi persediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi.
2. Mengawasi kegiatan Inventory untukl setiap pemakaian bahan baku. 3. Menganalisa kebutuhan waktu dalam memproduksi dari bahan baku
samapai menjadi bahan jadi. 4. Menentukan jadwal pengiriman dengan target pengiriman tepat waktu
sesuai dengan permintaan konsumen.
d. Kepala Divisi Produksi
Bertugas untuk membuat dan melaksanakan produksi sesuai dengan trencana yang telah ada.
1. Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan bagian produksi. 2. Merencanakan dan mengatur spesifikasi dan standar mutu yang tealah
ada.
e. Kepala DIvisi Logistik
Universitas Sumatera Utara
1. Menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong. 2. Mengawasi system pemasokan bahan baku atau bahan penolong
berdasarkan metode FIFO First In First Out. 3. Menganalisa stock minimum bahan baku dan bahan penolong dalam
kurun waktu produksi terjadwal.
f. Kepala Divisi QA
Quality Assurance
1. Menjamin penerapan rencana mutu. 2. Menetapkan tingkatan mutu sesuai denagn rencana mutu.
3. Melakukan monitoring mutu diproduksi.
g. Kepala Bagian Produksi
1. Bertanggung jawab atas perbaikan mesin. 2. Menyusun jadwal untuk memeriksa mesin.
3. Bertanggung jawab atas keadaan mesin. 4. Mengawasi produktifitas karyawan dan penempatan karyawan di areal
produksi.
h. Kepala Bagian Logistik
1. Menjamin penyimpanan bahan penolong dalam kondisi yang bagus dan tidak menurunkan mutu bahan tersebut.
2. Mengidentifikas jumlah persediaan minimum guna kelancaran proses produksi.
i. Kepala Bagian Administrasi
Universitas Sumatera Utara
1. Menjamin kegiatan administratif dalam perusahaan berjalan dengan baik.
2. Memonitoring keluar masuk bahan secara umum. 3. Perhitungan payroll bagi karyawan.
j. Kepala Bagian HR
Human Resource
1. Penyediaan sumber daya manusia SDN yang berkualitas dan persyaratan minimum SLTA.
2. Menjamin kebutuhan pelatihan terindentifikasi dan pembuatan program latihan.
k. Kepala Bagian Pemasaran
1. Menjamin pemahaman dengan jelas kebutuhan pelanggan dan merancang serta mengadakan terobosan pemasaran produk.
2. Menjamin penanganan sanggayhan pelanggan ditangani dan ditindaklanjuti koreksi
l. Kepala Bagian Purchasing Pembelian
1. Menjamin perencanaan material dan pembelian berjalan dengan lancar. 2. Mejamin spesifikasi dan jumlah sesuai dengan BPB Bon Pembelian
Barang. 3. Menjamin tindakan koreksi terhadap vendorsupplier dan seleksi yang
ketat guna mendapatkan barang yang berkualitas.
m. Kepala Bagian Eksport
1. Menjamin penyerahan produk ke tangan pelanggan dengan jumlah dan waktu yang telah disediakan.
D. Bidang UsahaProduk yang dipasarkan