BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Deskriptif Variabel Penelitian
1. Quick Ratio
Quick ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar yang telah dikurangi dengan persediaan dengan utang lancar perusahaan dimana rasio ini
memberikan gambaran yang lebih cermat tentang likuiditas perusahaan sebab dalam memperhitungkan aktiva lancarnya perusahaan tidak memasukkan
persediaan karena persediaan merupakan aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah. Adapun pergerakan dari quick ratio selama periode penelitian dapat kita
pada grafik dibawah ini.
Quick Ratio
- 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun
Berdasarkan grarik 4.1. maka dapat dilihat bahwa pergerakan quick ratio bersifat fluktuatif memiliki nilai tertinggi adalah pada tahun 2002 yaitu sebesar
0,888 atau 88,8 hal ini berarti pada tahun 2002 setiap Rp. 1,- hutang lancar dijamin oleh Rp.0,888 aktiva lancar yang lebih likuid hal ini cukup baik karena
Sumber : Laporan Keuangan PT. Ahlindo Perkasa Alam, diolah
Gambar 4.1 : Perkembangan Quick Ratio Periode 2001 sampai dengan 2008
Universitas Sumatera Utara
menurut Sawir 2005:10 bahwa rasio cepat quick ratio yang baik adalah 1.
Untuk nilai quick ratio terendah terjadi pada periode 2003 yaitu sebesar 0,407 atau 40,7 yang berarti setiap Rp. 1,- hutang lancer perushaan dijamin dengan
Rp. 0.407 aktiva lancar yang lebih likuid. Penurunan yang terjadi dari periode 2002 ke 2003 tersebut juga merupakan penurunan yang terjadi selama periode
penelitian yaitu sebesar 0,481 atau sebesar 48,1 hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan aktiva lancar dibandingkan dengan kenaikan utang lancar
dari periode 2002 sampai 2003.
2. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan hal ini menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaa untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Besarnya utang yang terdapat dalam struktur modal sangat penting untuk memahami laba dan resiko yang akan
di dapat. Adapun pergerakan dari Debt to equity ratio selama periode penelitian dapat kita lihat pada grafik dibawah ini.
Debt to Equity Ratio
- 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
120.0 140.0
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun
Sumber : Laporan Keuangan PT. Ahlindo Perkasa Alam, diolah
Gambar 4.2 : Perkembangan Debt to Equity Ratio Periode 2001 sampai dengan 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan grafik 4.2. dapat kita lihat bahwa debt to equity ratio dari perusahaan bersifat fluktuatif namun pada mulai periode 2006 samapai dengan
2008 debt to equity ratio menunjukkan pergerakan yang meningkat yaitu 0,545 atau 54,5 meningkat pada tahun 2007 menjadi 0,895 atau 89,5 dengan kata
lain meningkat sebesar 0,35 atau 35 dan pada tahun 2008 menjadi 1.259 atau 125,9 dengan kata lain meningkat sebesar 0.364 atau 36,4 dari tahun 2005.
Hal ini berarti setiap Rp. 1.259 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan untuk utang perusahaan. Peningkatan ini disebabkan oleh terus meningkatnya
jumlah kewajiban perusahaan mulai dari periode 2006 samapai dengan 2008.
3. Debt to Asset Ratio