I.9. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional
adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel- variabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang
sangat membantu penelitian lain yang akan menggunakan variabel yang sama. Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas Kegiatan Konseling a. Konseling terarah directive counseling, yakni konseling yang
pendekatannya terpusatkan kepada konselor. Dalam cara konseling seperti ini aktivitas yang utama terletak pada konselor. Pertama-tama
konselor berusaha agar terjadi hubungan yang akrab, sehingga konseli menaruh kepercayaan kepadanya. Selanjutnya ia mengajukan
pertanyaan-pertanyaannya dalam rangka mengumpulkan informasi. Data yang ia peroleh, ia analisis untuk pada tahap berikutnya
melakukan diagnose; berusaha memahami masalah yang memberati konseli. Effendy, 1993:83.
b. Konseling tak terarah non-directive counseling, yakni konseling yang pendekatannya terpusatkan kepada konseli. Jenis ini dapat digunakan
oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang psikologi. Dibandingkan dengan yang tradisional, konseling jenis ini
lebih ampuh dalam membantu karyawan yang menderita frustasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel Terikat Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah mau bekerja keras untuk mencapai produktivitas
kerja yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja Anorogo, 1992:56-60 :
a. Pekerjaan yang menarik Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan
senang atau menarik bagi dirinya, maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada dia mengerjakan pekerjaan yang tidak ia senangi.
Demikian pula apabila kita akan memberikan tugas pada seseorang, maka alangkah baiknya bila kita mengetahui apakah orang tersebut
senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan kita berikan. Hal ini dilakukan agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan.
b. Upah yang baik Pada dasarnya seseorang yang bekerja, mengharapkan imbalan
yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya, maka akan timbul pula rasa gairah kerja
yang semakin baik. c. Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala pihak, baik pada para pekerja, pimpinan ataupun pada
hasil pekerjaannya
Universitas Sumatera Utara
d. Pengembangan karir Seorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan prestasi
kerja bawahannya. Bagi karyawan yang memiliki prestasi yang baik akan diberikan penghargaan, berupa promosi untuk pengembangan karirnya.
Hal ini mendorong motivasi pekerja untuk bekerja lebih giat lagi.
I.10. Hipotesa