Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, komunikasi adalah bahagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya Widjaja, 1993:1. Manusia sebagai makhluk sosial akan berusaha untuk berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain. Disini terdapat dorongan-dorongan yang timbul dari dirinya untuk memenuhi keinginannya dan kebutuhannya antara lain dorongan untuk melangsungkan hidupnya serta dorongan untuk meneruskan kebutuhannya. Komunikasi penting artinya bagi manusia, sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak akan terjadi saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Peradaban dan kebudayaan, perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa komunikasi antar manusia, baik dalam lingkungan suatu bangsa maupun antar bangsa. Proses komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampaian pesan antar manusia baik secara kelompoklembaga maupun secara individual dari satu pihak kepada pihak yang lain. Dalam proses penyampaian pesan tersebut juga mengandung arti adanya pembagian pesan sharing of information yang cenderung mengarah ke pencapaian titik tertentu sampai disepakatinya makna suatu pesan antar pihak-pihak yang terlibat. Dengan demikian dapat dikatakan Universitas Sumatera Utara bahwa komunikasi itu merupakan proses penyampaian pesan yang berupa lambang-lambang yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator dan ditujukan kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Untuk keberhasilan suatu komunikasi kita harus mengetahui dan mempelajari unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam proses komunikasi. Minimal unsur-unsur yang diperlukan dalam proses komunikasi adalah sumber, pesan, saluran, dan penerima. Dalam kehidupan organisasi perusahaan, komunikasi juga merupakan bagian yang dominan dan mutlak diperlukan. Masing-masing individu dalam organisasi yang bergabung dalam suatu lingkungan kerja seperti dalam suatu kantor ataupun perusahaan selalu melakukan interaksi antara seorang dengan yang lainnya melalui pesan-pesan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga aktivitas organisasi dapat berjalan dengan baik dalam rangka mencapai tujuannya. Demikian juga bila dikaitkan dengan kegiatan konseling yang dilaksanakan oleh Humas dalam suatu perusahaan, di dalam pelaksanaannya selalu berkaitan erat dengan komunikasi. Konseling counseling merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam human relations. Ditinjau dari segi komunikasi, konseling adalah komunikasi antar personal. Yang bertindak sebagai konselor counselor adalah manajer atau pemimpin kelompok karya kepala bagian, kepala seksi, supervisor, dsb. Sedang konseli counselee-nya adalah karyawan yang menghadapi suatu masalah atau menderita frustasi Effendy, 1993:82. Tujuan konseling ialah membantu para karyawan memecahkan masalahnya sendiri, memecahkan masalah yang bersangkutan dengan karyawan, atau mengusahakan adanya suatu suasana yang menimbulkan keberanian untuk Universitas Sumatera Utara memecahkan masalah yang mungkin ada. Ini tidak berarti konselor memberikan arah yang khusus untuk dituruti oleh konseli. Konselor hanya memberikan nasehat. Konseli sendiri yang harus mengambil kesimpulan dan keputusan berdasarkan jalan yang dipilihnya sendiri. Jadi konselor membantu konseli memperoleh pengertian tentang masalahnya. Selama masalahnya itu belum dimengerti dengan jelas untuk dihadapinya dengan jujur, tidak akan dapat diambil langkah-langkah untuk memecahkannya. Aspek ini menyangkut perasaan. Konselor akan sukses bila ia mengetahui ”frame of reference” konseli. Setiap orang berbeda kebutuhan dan keinginannya. Seseorang bekerja di suatu badan atau perusahaan dengan harapan salah satu keinginannya akan terpenuhi, sehingga timbul motivasi dari orang-orang yang mempunyai keinginan dan kebutuhan, dimana merupakan salah satu hal yang paling penting dari segala kegiatan organisasibadan usaha yang bersangkutan. Secara singkat motivasi adalah psikologis seseorang yang muncul karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan akan aneka macam hal dari makan, minum, rasa aman, pengetahuan sampai pada kebutuhan berprestasi. Motivasi manusia tidak timbul dengan sendirinya. Motivasi dapat ditimbulkan, dikembangkan dan diperkuat, makin kuat motivasi seseorang makin kuat pula usahanya untuk mencapai tujuan. Dengan demikian orang mengetahui tujuan yang akan dia capai dengan jelas, apalagi tujuan itu dianggap penting. Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang akan tujuan yang hendak dicapainya, maka dengan demikian diperlukan agar dapat menimbulkan dan memperkuat motivasi. Universitas Sumatera Utara Di lingkungan kerja, motivasi atau dorongan kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor internal yakni persepsi dan harapan karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri dan faktor gaji, kedudukan, pangkat, prestasi dan sebagainya. Motivasi kerja seorang karyawan dapat ditingkatkan dengan faktor-faktor internal tersebut berdasarkan prinsip bahwa hasil aktivitas kerjanya membawa konsekwensi pemenuhan kebutuhan. Disamping usaha-usaha untuk dapat lebih mengeratkan hubungan antara pegawaikaryawan, sehingga mereka lebih kenal satu sama lain, maka kegiatan olah raga, rekreasi dan kegiatan hubungan manusiawi lainnya dapat dilaksanakan dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Organisasi sebagai alat dan wadah bekerja sekelompok orang untuk mencapai tujuan, sedangkan motivasi yang baik dan benar mendorong gairah dan semangat kerja individu-individu karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Dewasa ini dunia telekomunikasi mengalami persaingan yang semakin kompetitif. Ini terjadi karena pertumbuhan penduduk yang pesat dan perkembangan perekonomian yang terus bergejolak. Oleh karena itu, dibutuhkan motivasi kerja karyawan yang tinggi agar sebuah perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu perusahaan telekomunikasi yang tetap eksis dan berkembang sampai saat ini adalah PT. Indosat, Tbk. PT Indonesia Satellite Corporation. PT. Indosat, Tbk. merupakan perusahaan perseroan persero yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi Internasional terkemuka di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan PMA Penanaman Modal Asing milik International Telephone and Telegraph Corporation ITT dan ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk membangun, mengalihkan dan mengoperasikan stasiun bumi Intelsat yang mengakses ke kawasan Samudera Hindia untuk jangka waktu 20 tahun. Intelsat merupakan organisasi satelit internasional yang memiliki dan mengoperasikan sejumlah satelit komunikasi secara global. Indosat juga menyediakan jasa komunikasi bergerak untuk penggunaan di laut, udara dan darat melalui Inmarsat. Inmarsat adalah organisasi satelit internasional yang memiliki dan mengoperasikan sejumlah satelit komunikasi termasuk untuk panggilan darurat. Di tahun 1980 ITT menjual saham Indosat kepada pemerintah Indonesia. Sejak itu, Indosat menjadi persero atau Badan Usaha Milik Negara BUMN dan penyelenggara tunggal jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. PT. Indosat, Tbk. telah memperoleh sertifikat ISO 9002 : 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengonversikan seluruh sistem manajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi 9001:2000. Pada kondisi saat ini, dimana dunia telekomunikasi mengalami persaingan yang semakin kompetitif, maka para karyawan dituntut untuk bekerja lebih maksimal dalam menghadapi persaingan tersebut. Oleh karena itu, peranan kegiatan konseling sangat penting untuk memenuhi kebutuhan karyawan terhadap pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kegiatan konseling terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Indosat, Tbk. Medan, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39 Medan.

I.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Peranan Analisis Strenghts Weakness Opportunities Threats (Swot) Pada PT. Indosat,TBK Jl. Perintis Kemerdekaan 39 Medan

8 141 66

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

2 70 103

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan.

17 121 80

Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Oriflame Medan

14 127 155

Budaya Komunikasi Di Organisasi Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Budaya Komunikasi Di Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan)

0 45 209

Internal Public Relations Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Kegiatan Internal Public Relations Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada HO PT. Wilmar Group Medan)

7 65 92

Kegiatan Employee Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Kegiatan Employee Relations dan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. CIMB NIAGA Tbk Jl. Pemuda No. 14 Medan)

3 48 87

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 26

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 3

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 1 11