pekerjaan dilaksanakan harus dipertimbangkan dahulu dengan baik dan diperhitungkan dengan seksama. Seorang petugas public relations harus
menguasai ilmu publisistik yang mencakup pengetahuan, pengertian, sifat, fungsi dan tujuan public relations sebaik-baiknya.
II.4. PENGERTIAN KONSELING
Secara etimologi, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “berasama” yang dirangkai dengan
“menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”
Lubis, 2006:6. Sedangkan pengertian konseling secara terminology atau istilah terdapat
beberapa pendapat para pakar, diantaranya Jones 1951 yang dikutip oleh Prayitno Ermananti 1990:100 dalam Lubis 2006:6 mendefenisikan
konseling sebagai berikut : Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman seseorang difokuskan pada masalah tertentu
untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu. Konselor tidak memecahkan masalah
untuk klien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
Proses konseling akan terlaksana manakala terlihat beberapa aspek berikut ini Lubis, 2006:7 :
a. Terjadi antara dua orang individu, masing-masing disebut konselor dan klien.
Universitas Sumatera Utara
b. Terjadi dalam suasana yang profesional. c. Dilakukan dan dijaga sebagai alat memudahkan perubahan-perubahan
dalam tingkah laku klien. Disamping itu, konseling merupakan terjemahan dari bahasa Inggris
“Counseling” berasal dari kata “Councel” atau “to councel” yang artinya memberikan nasehat atau anjuran kepada orang lain secara berhadapan muka
face to face of relation. Jadi arti konseling adalah pemberian nasihat atau
penasihatan kepada orang lain mengenai pemecahan-pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi.
Konseling merupakan bagian dari bimbingan, bahkan layanan konseling merupakan jantung hati dari usaha layanan bimbingan secara keseluruhan.
Konseling adalah suatu proses dimana seorang konselor yang terlatih membantu individu, kelompok orang atau ahli keluarga untuk memahami diri dan orang lain
bagi penyelesaian masalah dan konflik harian Lubis, 2006:7-8. Kata “konseling” mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan
yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah
memberikan kesempatan kepada “klien” untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi
sesuatu.McLeod, 2006:5. Konseling mengindikasikan hubungan professional antara konselor terlatih
dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individu ke individu, walaupun terkadang melibatkan lebih dari satu orang. Konseling didesain untuk menolong
klien untuk memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan,
Universitas Sumatera Utara
dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri self-determination mereka melalui pilihan yang telah diinformasikan dengan baik serta bermakna bagi
mereka, dan melalui pemecahan masalah emosional atau karakter interpersonal. Konseling adalah sebuah profesi yang dicari oleh orang yang berada dalam
tekanan atau dalam kebingungan, yang berhasrat berdiskusi dan memecahkan semua ini dalam sebuah hubungan yang lebih terkontrol dan lebih pribadi
dibandingkan pertemanan, dan mungkin lebih simpatiktidak memberikan cap tertentu dibandingkan dengan hubungan pertolongan dalam praktik medis
tradisional McLeod, 2006:5-6. Dari defenisi-defenisi yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa
konseling itu adalah : 1. Konseling terdiri daripada dua orang konselor dank lienkonseli.
2. Konseling merupakan proses untuk memperbaiki tingkah laku klien. 3. Konseling bersifat alamiah, terencana, terprogram dan kontineu.
4. Konseling berkaitan dengan masalah-masalah psikologi. 5. Konseling dilaksanakan haruslah professional dan konselornya juga
sebaiknya seorang yang mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang konseling, baik yang berkaitang dengan pendidikan,
pengalaman, sifat dan sikap yang mendukung serta kepemimpinan. Disamping itu, untuk lebih mudah mengetahui dan memahami tugas
konselor, berikut ini huruf-huruf konseling dijadikan akronim dengan arti sebagai berikut Lubis, 2006:11 :
Universitas Sumatera Utara
K : kontak
O : orang
N : menangani
S : masalah
E : expert ahli
L : laras
I : integrasi
N : norma
G : guna
Tujuan Konseling Berikut ini adalah beberapa tujuan yang didukung secara eksplisit maupun
implisit oleh para konselor : - Pemahaman. Adanya pemahaman terhadap akar dan perkembangan kesulitan
emosional, mengarah kepada peningkatan kapasitas untuk lebih memilih control rasional ketimbang perasaan dan tindakan.
- Berhubungan dengan orang lain. Menjadi lebih mampu membentuk dan mempertahankan hubungan yang bermakna dan memuaskan dengan
oranglain, misalnya dalam keluarga atau di tempat kerja. - Kesadaran diri. Menjadi lebih peka terhadap pemikiran dan perasaan yang
selama ini ditahan atau ditolak, atau mengembangkan perasaan yang lebih akurat berkenaan dengan bagaimana penerimaan orang terhadap diri.
- Penerimaan diri. Pengembangan sikap positif terhadap diri, yang ditandai oleh kemampuan menjelaskan pengalaman yang selalu menjadi subjek kritik
diri dan penolakan.
Universitas Sumatera Utara
- Aktualisasi diri. Pergerakan kearah pemenuhan potensi atau penerimaan integrasi bagian diri yang sebelumnya saling bertentangan.
- Pencerahan. Membantu klien mencapai kondisi kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
- Pemecahan masalah. Menemukan pemecahan masalah tertentu yang tak bisa dipecahkan oleh klien seorang diri. Menuntut kompetensi umum dalam
pemecahan masalah. - Pendidikan psikologi. Membuat klien mampu menangkap ide dan teknik
untuk memahami dan mengontrol tingkah laku. - Memiliki keterampilan sosial. Mempelajari dan menguasai keterampilan sosial
dan interpersonal seperti mempertahankan kontak mata, tidak menyela pembicaraan, asertif, atau pengendalian kemarahan.
- Perubahan kognitif. Modifikasi atau mengganti kepercayaan yang tak rasional atau pola pemikiran yang tidak dapat diadaptasi, yang diasosiasikan dengan
tingkah laku penghancuran diri. - Perubahan tingkah laku. Modifikasi atau mengganti pola tingkah laku yang
maladaptif atau merusak. - Perubahan sistem. Memperkenalkan perubahan dengan cara beroperasinya
sistem sosial contoh: keluarga. - Penguatan. Berkenaan dengan keterampilan, kesadaran, dan pengetahuan
yang akan membuat klien mampu mengontrol kehidupannya. - Restitusi. Membantu klien membuat perubahan kecil terhadap perilaku yang
merusak.
Universitas Sumatera Utara
- Reproduksi dan aksi sosial. Menginspirasikan dalam diri seseorang hasrat dan kapasitas untuk peduli terhadap oranglain, membagi pengetahuan, dan
mengkontribusikan kebaikan bersama melalui kesepakatan politik dan kerja komunitas.
II.5. MOTIVASI KERJA