II.3. Pengertian dan Fungsi Humas
II.3.1 Pengertian Humas
Istilah “hubungan masyarakat” yang disingkat “humas” sebagai terjemahan dari istilah public relations, di Indonesia sudah benar-benar
memasyarakat dalam arti kata telah dipergunakan secara luas oleh departemen, jawatan, perusahaan, badan, lembaga, dan lain-lain. Menurut defenisi kamus
terbitan Institude of Public Relations yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa. Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak
Anggoro, 2000:2. Dalam organisasi, Humas mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap semua pihak yang berkepentingan yaitu masyarakat umum, para karyawan dan para pemimpin organisasi itu sendiri. Sedangkan maksud dari
aktivitas humas adalah untuk mencegah “miss understanding”. Untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa. Disamping
itu, juga untuk meningkatkan moral para karyawan, atas penghargaannya dari hasil usahanya.
Sedangkan menurut kamus fund and wagnal, American standart desk dictionary
, istilah humas diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik atau kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara
suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepak terjangnya. Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di
Mexico City, ditetapkan defenisi Humas suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial
Universitas Sumatera Utara
yang manganalisa berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberikan masukan dan saran-saran
kepada para pimpinan organisasi dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi atau kepetingan
khalayak. Para pemraktek public relations dari berbagai Negara di seluruh dunia,
yang terhimpun dalam organisasi yang bernama The International Public Relations Association
mengatakan humas adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi-
organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau
mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang
dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisian Effendy,
1989 : 20-21. Menurut Dr. Rex F. Harlow dalam Effendy 1989:21 seorang veteran
professional hubungan masyarakat mendefenisikan Humas sebagai fungsi manajemen yang khas yang mendukung dan memelihara jalur bersama bagi
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan khalayaknya, melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan,
membentu manajemen memperoleh penerangan mengenai dan tanggapan public, menetapkan dan menegaskan tanggungjawab manajemen dalam melayani
kepentingan umum, menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
perubahan secara efektif dalam penerapannya sebagai system peringatan secara dini guna membantu mengantisipasi kecenderungan dan menggunakan penelitian
serta teknik-teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai kegiatan utama. Menurut wakil para pakar Humas dari Negara maju, defenisi Humas
adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisa kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensi, menasehati para pemimpin organisasi dan
melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan melayani, baik kepentingan publik atau umum. Rex F. Harlow dalam bukunya “public
relations” mendefenisikan Humas sebagai suatu ilmu yang mempelajari dimana suatu organisasi mencoba memenuhi pertanggungjawaban masyarakat, menjamin
pengakuan masyarakat dan bila perlu persetujuannya untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Batasan pengertian mengenai Humas, para ahli sampai saat ini belum ada satu kesepakatan secara tegas, pertama karena disebabkan banyaknya defenisi
Humas yang satu sama lain saling berbeda pendapat tentang Humas. Kedua, terjadinya perbedaan pendapat tentang Humas tersebut diakibatkan adanya latar
belakang yang berbeda, misalnya defenisi yang dilontarkan oleh kalangan akademisteoritis perguruan tinggi tersebut akan lain bunyinya dengan apa yang
diungkapkan oleh kalangan praktisi. Dan ketiga, sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan Humas itu bersifat dinamis dan
fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti kemajuan zaman.
Universitas Sumatera Utara
Dari sekian defenisipengertian Humas dengan bahasa dan formulasi yang bervariasi diatas, hakikatnya terdapat persamaan. Hal itu terutama bahwa kegiatan
Humas dimaksudkan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan melalui suatu kegiatan komunikasi dua arahtimbal balik. Kegiatan komunikasi
tersebut, baik dilakukan di dalam organisasinya, maupun komunikasi dengan publik-publik diluar organisasi.
II.3.2. Fungsi Humas