11
ke dalam situasi kerja. Dengan demikian karakteristik individu meliputi minat,
sikap terhadap dirinya, pekerjaannya, dan kebutuhan yang diinginkannya.
Menurut Robbins dan Judge 2009:92 Sikap attitude adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek,
individu, atau peristiwa. Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsiten terhadap suatu objek atau gagasan.
Menurut As’ad dalam Subyanto 2009 Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan
senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi itu. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa karakteristik individu
adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki oleh seseorang dalam kehidupannya terutaman dalam bertindak dan berprilaku.
2.1.2 Karakteristik Pekerjaan
Menurut Robbins dan Judge 2009:268 Karakteristik pekerjaan adalah sebuah pendekatan dalam merancang pekerjaan yang menunjukkan bagaimana
pekerjaan dideskripsikan ke dalam lima dimensi inti yaitu keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, arti tugas, otonomi dan umpan balik. Karakteristik
pekerjaan merupakan sifat tugas karyawan yang meliputi macam tugas, tanggung jawab, dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari karakteristik pekerjaan itu sendiri
Stoner dan Freemand dalam Sumarsono, 2004:170. Jatmiko 2011 Karakteristik pekerjaan adalah menunjukkan seberapa besar pengambilan keputusan yang
dibuat oleh karyawan kepada pekerjaannya, dan seberapa banyak tugas yang harus dirampungkan oleh karyawan.
12
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pekerjaan adalah sifat yang berbeda antara jenis pekerjaan yang satu dengan
pekerjaan yang lainnya yang ada dalam semua pekerjaan dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya setiap pekerjaan pasti mempunyai karakteristik yang berbeda
antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Menurut Robbins dan Judge
2009 : 268, karakteristik pekerjaan menunjukkan bahwa pekerjaan apapun bisa dideskripsikan dalam lima dimensi pekerjaan inti, yaitu :
1. Keanekaragaman keterampilan adalah tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas sehingga pekerja bisa menggunakan
sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda. 2. Identitas tugas adalah tingkat sampai mana suatu pekerjaan membutuhkan
penyelesaian dari seluruh bagian pekerjaan yang bisa diidentifikasikan. 3. Artinya tugas adalah sejauh mana pekerjaan itu menuntut diselesaikannya
seluruh potongan kerja secara utuh dan dapat di kenali. 4. Otonomy adalah tingkat sampai mana suatu pekerjaan memberikan
kebebasan, kemerdekaan, serta keleluasaan yang subtansial untuk individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan presedur-prosedur yang
akan digunakan untuk menjalankan perkerjaan tersebut. 5. Umpan balik adalah tingkat sampai mana pelaksanaan aktivitas kerja
membuat seorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung mengenai keefektifan kinerjanya.
Menurut Robbins dan Judge 2009 : 269, dimensi karakteristik pekerjaan menunjukkan bahwa pekerjaan apa pun bisa dideskripsikan dalam lima dimensi
13
inti, tiga dimensi pertama yaitu keanekaragaman keterampilan, identitas tugas dan arti tugas dikombinasikan untuk menghasilkan pekerjaan yang berarti. Dengan
demikian, jika ketiga karakteristik ini berada dalam suatu pekerjaan maka yang berkepentingan akan melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang penting, bernilai, dan
bermanfaat. Selanjutnya bahwa pekerjaan yang mempunyai otonomi memberi individu yang memegang pekerjaan suatu perasaan tanggung jawab pribadi untuk
hasil dan bahwa apabila suatu pekerjaan memberikan umpan balik, karyawan akan mengetahui seberapa efektif mereka bekerja. Dari sudut pandang motivasional,
mengatakan bahwa penghargaan internal didapat oleh individu ketika mereka mempelajari mengetahui akan hasil bahwa mereka sendiri mengalami tanggung
jawab telah bekerja dengan baik untuk suatu tugas yang mereka pedulikan mengalami kepenuhan arti. Semakin tersedianya ketiga keadaan psikologis ini,
semakin besar motivasi, kinerja dan kepuasan para karyawan, serta semakin rendah ketidakhadiran dan kecenderungan mereka untuk meninggalkan
organisasi.
2.1.3 Karakteristik Situasi Kerja