64
4.3 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Perebutan Tanah Warisan
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaannya berupa ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat punyang tidak
pernah mengalami konflik antar anggotanya. Terjadinya permasalahan konflik pertanahan tanah pada masyarakat Batak Toba faktor diantaranya:
a. Penguasaan lahan produktif yang bukan hak milik Dalam hakekatnya, penguasaanlahan produktif ini terjadi ketika tanah
dahulunya tidak memiliki nilai namun setelah perkembangan zaman tanah tersebut diolah serta menghasilkan tanah semakin bernilai. Akibat berharganya tanah terjadi
konflik kepentingan dan pemanfaatan situasi oleh pihak-pihak yang ingin mengolah tanah yang bukan miliknya. Hal ini diukur berdasarkan tanaman tanpa sertifikat dan
kepemilikannya hanya diketahui oleh beberapa saksi yang menandatangani surat kuasa yang dikeluarkan kepala desa.
b. Status tanah yang tidak pasti Badan hukum menjadi kekuatan dalam kehidupan masyarakat Batak Toba
yang mengalami konflik tanah warisan. Kepemilikan tanah masih tidak jelas karena bersifat atas kepercayaan bersama dengan warga setempat.
c. Masalah penjualan tanah yang tidak jelas ukurannya Dalam masyarakat Batak Toba, pembagian tanah warisan yang di jual
didasarkan pada orang tua menempati dengan menanami tanaman di lahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
65
Kondisi inilah yang membuat semakin rumit atas pembagian tanah warisan ketika orang tua telah meninggal.
d. Masyarakat Batak Toba yang merantau Permasalahan tanah akan terjadi pada keluarga ketika desakan ekonomi dan
kurangnya keterampilan dalam mengolah lahan pertanian menjadikan anak-anak dari orang tua mewarisikan tanah orangtuanya pergi merantau. Keputusan merantau akan
dimanfaatkan keluarga yang lainnya mengambil situasi untuk mendapatkan keuntungan. Adapun faktor lain yang mempengaruhi terjadinya konflik perebutan
harta warisan antara lain: 1. Faktor intern
Tidak terlaksananya UUPA dan peraturan pelaksanaannya secara konsekuen dan bertanggung jawab melalui adanya keuntungan pribadi sehingga tidak
berfungsinya para wewenang yang memberikan peluang kepada masyarakat dalam bertindak dan melaksanakan tugas-tugas sesuai tanggung jawab untuk memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh perundangan yang berlaku 2. Faktor ekstern
Dimana masyarakat masih kurang paham dalam menjalankan dan mengetahui undang-undang dan peraturan yang sesuai dengan pertanahan khususnya
tentang prosedur pembuatan sertifikat tanah. Karena hal ini terjadi persediaan tanah warisan yang tidak seimbang dengan jumlah peminat yang memerlukan tanah
sehingga berakibat meningkatnya kebutuhan akan tanah secara terus-menerus.
Universitas Sumatera Utara
66
4.4 Proses Penyelesaian Konflik Perebutan Tanah Warisan